Channel 1 Sajikan Berita dengan Teknologi AI dan Hadirkan Presenter Virtual

Minggu, 31 Desember 2023 - 11:55 WIB
Penggunaan AI generatif diaplikasikan media Channel 1 yang menghadirkan pembawa berita virtual dan proses pengemasan berita sesuai keinginan pemirsa. Foto/NewAtlas
TORONTO - Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) generatif tampak mulai menghadirkan perubahan revolusioner, termasuk industri media siaran televisi . Penggunaan AI generatif diaplikasikan media Channel 1 yang menghadirkan pembawa berita virtual dan proses pengemasan berita sesuai keinginan pemirsa.

Dikutip dari laman NewAtlas, pembawa berita Channel 1 hadir dalam bentuk fotorealistik dengan berbagai bentuk dan ukuran. Mereka semua dapat berbicara kurang lebih dalam bahasa apa pun, sambil menunjukkan bahasa tubuh formal layaknya menonton berita di TV.

Bahkan pembawa berita ini mampu melontarkan beberapa humor sederhana layaknya host ketika mengomentari singkat sebuah peristiwa. Untuk berita yang disajikan, Channel 1 tidak menggunakan AI untuk memproduksi beritanya sendiri.



Sebaliknya, Channel 1 mengumpulkan laporan berdasarkan "sumber tepercaya" di seluruh dunia, lalu mengemasnya kembali sebagai berita yang dinarasikan, dihosting, dan diedit secara lengkap. Semua akan disusun bersama dalam daftar yang dikurasi berdasarkan topik minat pribadi pemirsa, lengkap dengan cuplikan dan gambar dari acara tersebut, seperti stasiun TV pribadi.



“Ini akan menjadi layanan agregasi berita yang sepenuhnya dipersonalisasi dan dilokalisasi,” tulis laman NewAtlas dikutip SINDOnews, Minggu (31/12/2023). Jadi jaringan berita Channel 1 sepenuhnya beralih menggunakan AI dalam mengemas berita dan menghadirkan pembaca berita dengan penampilan mirip dengan manusia.



Selain membuat rekaman video dan gambar untuk disertakan dengan laporan, AI juga digunakan untuk menerjemahkan laporan saksi mata ke dalam bahasa apa pun. Presenter membacakan sesuai karakter vokal pembicara aslinya, lengkap dengan gerakan bibir yang sesuai.

“Bahkan AI juga dapat menambahkan analisisnya sendiri. Hal ini tentu saja revolusioner,” tambah NewAtlas. Sistem ini juga tampaknya mampu menarik konteks yang relevan dari berita pasar saham dan data langsung lainnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More