Influencer AI Mulai Merambah Instagram, Dibayar USD1.000 Per Postingan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Kehadiran influencer artificial intelligence (AI) mulai merambah Instagram untuk mempromosikan berbagai produk. Financial Times menyebutkan, untuk satu kali posting untuk promosi produk kecantikan atau pakaian Perusahaan terkenal influencer AI dibayar USD1.000 atau sekitar Rp15 juta lebih.
Financial Times menyebutkan, seorang influencer AI, Aitana LĂłpez dengan lebih dari 243.000 pengikut di Instagram mampu menghasilkan pendapatan USD11.000 (Rp169 juta) per bulan dan dibayar USD1.000 (Rp15 juta) per postingan.
Influencer AI ini biasa mengiklankan produk dari merek terkenal seperti produk pakaian dalam Victoria's Secret dan lini perawatan rambut Olaplex. “AI tampaknya akan hadir dalam ekonomi kreator senilai USD250 miliar seiring dengan mulainya perusahaan-perusahaan membangun influencer yang dihasilkan komputer,” tulis Business Insider, Minggu (31/12/2023).
Financial Times menambahkan, ada sosok Lil Miquela, influencer virtual pertama yang memasuki pasar, telah mencapai kesepakatan senilai lebih dari enam digit dengan merek kelas atas. Dia pernah bekerja dengan Prada dan Calvin Klein, serta perusahaan teknologi seperti Samsung dan YouTube.
Ada juga Noonoouri, seorang influencer AI dengan lebih dari 400.000 pengikut di Instagram, yang bekerja dengan lini kosmetik Kim Kardashian dan KKW Beauty. Semua influencer virtual ini (dan perusahaan di belakang mereka) mungkin mengambil pekerjaan berbayar dari manusia sebenarnya.
Hal ini menjadi tantangan bagi orang-orang yang mencari nafkah dengan mempromosikan produk kepada pengikut mereka di media sosial, seperti Instagram (human influencer). Salah satu alasan utama merek ternama melakukan kesepakatan dengan influencer virtual adalah untuk memangkas biaya dan meningkatkan visibilitas.
“Kami terkejut dengan meroketnya tarif yang dikenakan oleh influencer saat ini,” kata Diana Nunez, salah satu pendiri The Clueless, agensi model AI di belakang López, kepada Financial Times. Tingginya angka human influencer, menginspirasi perusahaannya untuk menciptakan influencer sendiri dalam bentuk virtual menggunakan AI.
Ide ini tampak menarik perhatian. Analisis Instagram terhadap iklan yang menampilkan Kuki, seorang influencer AI yang bekerja dengan H&M, menemukan bahwa iklan tersebut menjangkau 11 kali lebih banyak orang di seluruh platform sosial dibandingkan dengan jangkauan iklan tradisional. Ini berarti penurunan biaya iklan per orang sebesar 91%.
Financial Times menyebutkan, seorang influencer AI, Aitana LĂłpez dengan lebih dari 243.000 pengikut di Instagram mampu menghasilkan pendapatan USD11.000 (Rp169 juta) per bulan dan dibayar USD1.000 (Rp15 juta) per postingan.
Influencer AI ini biasa mengiklankan produk dari merek terkenal seperti produk pakaian dalam Victoria's Secret dan lini perawatan rambut Olaplex. “AI tampaknya akan hadir dalam ekonomi kreator senilai USD250 miliar seiring dengan mulainya perusahaan-perusahaan membangun influencer yang dihasilkan komputer,” tulis Business Insider, Minggu (31/12/2023).
Financial Times menambahkan, ada sosok Lil Miquela, influencer virtual pertama yang memasuki pasar, telah mencapai kesepakatan senilai lebih dari enam digit dengan merek kelas atas. Dia pernah bekerja dengan Prada dan Calvin Klein, serta perusahaan teknologi seperti Samsung dan YouTube.
Ada juga Noonoouri, seorang influencer AI dengan lebih dari 400.000 pengikut di Instagram, yang bekerja dengan lini kosmetik Kim Kardashian dan KKW Beauty. Semua influencer virtual ini (dan perusahaan di belakang mereka) mungkin mengambil pekerjaan berbayar dari manusia sebenarnya.
Hal ini menjadi tantangan bagi orang-orang yang mencari nafkah dengan mempromosikan produk kepada pengikut mereka di media sosial, seperti Instagram (human influencer). Salah satu alasan utama merek ternama melakukan kesepakatan dengan influencer virtual adalah untuk memangkas biaya dan meningkatkan visibilitas.
“Kami terkejut dengan meroketnya tarif yang dikenakan oleh influencer saat ini,” kata Diana Nunez, salah satu pendiri The Clueless, agensi model AI di belakang López, kepada Financial Times. Tingginya angka human influencer, menginspirasi perusahaannya untuk menciptakan influencer sendiri dalam bentuk virtual menggunakan AI.
Ide ini tampak menarik perhatian. Analisis Instagram terhadap iklan yang menampilkan Kuki, seorang influencer AI yang bekerja dengan H&M, menemukan bahwa iklan tersebut menjangkau 11 kali lebih banyak orang di seluruh platform sosial dibandingkan dengan jangkauan iklan tradisional. Ini berarti penurunan biaya iklan per orang sebesar 91%.