13 Teknologi Luar Angkasa yang Kita Pakai dalam Kehidupan Sehari-hari
Rabu, 29 November 2023 - 08:48 WIB
Otoritas Penerbangan Federal dan NASA kemudian dipanggil oleh Kongres AS, dan salah satu hasil dari ini adalah NASGRO, iterasi dari perangkat lunak Pesawat Ulang Alik NASA. Saat ini, perangkat lunak mekanika patah dan pertumbuhan retak kelelahan telah menjadi standar global untuk industri penerbangan.
Perangkat disinfeksi air yang disebut Microbial Check Valve dikembangkan pada tahun 1970-an untuk program Pesawat Ulang Alik. Microbial Check Valve meyaring air melalui lapisan resin iodin untuk menghilangkan segala zat pencemar.
Pada tahun 1990-an, NASA memperbarui sistem tersebut agar dapat regenerasi sendiri sehingga dapat digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Saat ini, varian dari sistem tersebut digunakan dalam unit penyaringan air di India, Meksiko, Pakistan, dan negara-negara lain, termasuk ratusan lokasi desa terpencil.
Menurut NASA, astronot yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa terpapar sekitar 1.000 sinar-X. Oleh karena itu, NASA telah mendanai banyak penelitian tentang metode yang memungkinkan mereka menganalisis dan mengukur dampak kerusakan radiasi pada astronot.
Ilmu ini telah mengarah pada pengembangan tes diagnostik untuk meningkatkan deteksi kanker yang disebut Sistem Analisis OncoMate MSI Dx. Alat lain yang dapat membantu dokter mendeteksi tumor adalah bentuk adaptasi dari pelat mikro saluran lengkung yang didanai NASA, yang digunakan oleh ahli astrofisika untuk mempelajari materi panas dalam sisa-sisa bintang yang meledak dan gugus galaksi.
Diet menjadi tantangan unik untuk misi antariksa. Para astronot harus dalam kondisi prima selama berbulan-bulan tanpa asupan makanan segar.
Dalam wawancara dengan Interesting Engineering, pendiri Mars City Design, Vera Mulyani, mengatakan metabolit postbiotik bisa menjadi kunci untuk kelangsungan hidup selama perjalanan antariksa yang panjang. Mars City Design adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang meneliti suplemen dan diet antariksa untuk mengembangkan suplemen yang dapat dikonsumsi oleh manusia di Bumi.
9. Perangkat penyaringan air minum
Perangkat disinfeksi air yang disebut Microbial Check Valve dikembangkan pada tahun 1970-an untuk program Pesawat Ulang Alik. Microbial Check Valve meyaring air melalui lapisan resin iodin untuk menghilangkan segala zat pencemar.
Pada tahun 1990-an, NASA memperbarui sistem tersebut agar dapat regenerasi sendiri sehingga dapat digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Saat ini, varian dari sistem tersebut digunakan dalam unit penyaringan air di India, Meksiko, Pakistan, dan negara-negara lain, termasuk ratusan lokasi desa terpencil.
10. Diagnosis penyakit
Menurut NASA, astronot yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa terpapar sekitar 1.000 sinar-X. Oleh karena itu, NASA telah mendanai banyak penelitian tentang metode yang memungkinkan mereka menganalisis dan mengukur dampak kerusakan radiasi pada astronot.
Ilmu ini telah mengarah pada pengembangan tes diagnostik untuk meningkatkan deteksi kanker yang disebut Sistem Analisis OncoMate MSI Dx. Alat lain yang dapat membantu dokter mendeteksi tumor adalah bentuk adaptasi dari pelat mikro saluran lengkung yang didanai NASA, yang digunakan oleh ahli astrofisika untuk mempelajari materi panas dalam sisa-sisa bintang yang meledak dan gugus galaksi.
11. Suplemen kesehatan
Diet menjadi tantangan unik untuk misi antariksa. Para astronot harus dalam kondisi prima selama berbulan-bulan tanpa asupan makanan segar.
Dalam wawancara dengan Interesting Engineering, pendiri Mars City Design, Vera Mulyani, mengatakan metabolit postbiotik bisa menjadi kunci untuk kelangsungan hidup selama perjalanan antariksa yang panjang. Mars City Design adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang meneliti suplemen dan diet antariksa untuk mengembangkan suplemen yang dapat dikonsumsi oleh manusia di Bumi.
tulis komentar anda