Fitur Pencarian di Threads Dibatasi, Upaya Pemblokiran Halus?

Selasa, 12 September 2023 - 21:26 WIB
Instagram membatasi fitur pencarian di jejaring sosial pesaing Twitter, Threads, karena alasan tertentu. Foto: ist
JAKARTA - Fitur pencarian di media sosial Threads kini kembali di batasi. Sebelumnya, fitur pencarian itu hanya bisa digunakan untuk mencari akun pengguna. Lalu, diperluas untuk melakukan pencarian dengan kata kunci.

Tapi, kini kemampuannya kembali dibatasi. Raksasa teknologi yang menanungi Threads, Meta saat ini telah memblokir penelusuran untuk sejumlah kata yang berpotensi mengandung kata-kata sensitif, termasuk “vaksin”, “covid”, ketelanjangan, seks dan variasi kata lain yang sebelumnya dikaitkan dengan misinformasi di platform Meta.

Batasan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post , dikatakan sebagai upaya nyata untuk mencegah penyebaran konten kontroversial di aplikasi terbaru Meta, sebagaimana dihimpun dari Engadget belum lama ini.

Perusahaan mengkonfirmasi bahwa kebijakan pemblokiran tidak berlaku permanen. Juru bicara Meta menyebut pembatasan pencarian untuk kata kunci yang mungkin menampilkan konten yang berpotensi sensitif hanya bersifat sementara.



Adam Mosseri, kepala Instagram yang juga mengawasi Threads, mencuit bahwa mereka sedang mencoba belajar dari kesalahan masa lalu dan percaya bahwa lebih baik bersikap hati-hati saat kami meluncurkan penelusuran.

Sejarah Meta menunjukkan bahwa perusahaan memiliki alasan bagus untuk berhati-hati dalam mencari di Threads. Pencarian Instagram telah banyak dikritik sebagai vektor misinformasi dan kemampuannya mengarahkan pengguna ke lubang konspirasi.

Penelusuran aplikasi ini khususnya menjadi senjata pada masa-masa awal pandemi, ketika aplikasi tersebut mempromosikan akun anti-vaksin yang menggembar-gemborkan konspirasi di hasil teratas untuk pertanyaan sederhana seperti “vaksin” dan “5G.”

Pada saat yang sama, Meta kini memilih untuk memblokir semua pencarian yang mengandung kata kunci berpotensi sensitif, bahkan postingan yang tidak berisi konten yang melanggar aturan.



Pendekatan ini juga jauh lebih agresif dibandingkan yang dilakukan perusahaan media sosial tersebut di masa lalu. Meskipun Meta sebelumnya membatasi fungsi pencarian di Facebook dan Instagram, perusahaan biasanya melakukan intervensi ketika istilah pencarian secara eksplisit dikaitkan dengan konten yang melanggar aturan, seperti hashtag spesifik yang terkait dengan QAnon.

Dalam kasus lain, perusahaan telah berupaya membersihkan hasil pencarian untuk topik seperti vaksin, dan mendorong ILM dalam aplikasi yang mengarahkan pengguna ke sumber resmi.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More