Miris, Remaja Dibawah 19 Tahun Rata-rata Berhutang Rp2,3 Juta ke Pinjol
Selasa, 12 September 2023 - 13:23 WIB
Pada Juni 2023, pinjaman rata-rata untuk pemuda di bawah 19 tahun mencapai Rp2,3 juta, sementara untuk usia 20-34 tahun adalah Rp2,5 juta, padahal pendapatan rata-rata pemuda hanya Rp2 juta per bulan.
“Masalah ini semakin memprihatinkan karena pendapatan pemuda lebih rendah daripada utang mereka dari pinjaman online. Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret untuk mengatasi maraknya pinjaman online ilegal,” beber Nailul.
Kemajuan teknologi yang terus berlanjut selama bertahun-tahun telah memainkan peranan penting dalam membentuk praktik keuangan dari berbagai generasi.
Secara historis, generasi yang lebih tua cenderung menghindari utang, bahkan untuk pembelian besar seperti mobil. Sebaliknya, generasi yang lebih muda seperti Generasi X dan Z lebih terbuka untuk berutang demi memenuhi hasrat gaya hidup, seperti menghadiri konser dan pergi berlibur.
Ade Saragih, Country Head of GajiGesa Indonesia, mengaku berupaya untuk melakukan edukasi terhadap pinjaman online. “Kami berkomitmen untuk membebaskan individu dari pinjaman berbunga tinggi,” ungkapnya.
Menurut Ade, sejak pertama kali didirikan pada 2020, dalam waktu 3 tahun, pihaknya telah membantu 27.863 karyawan untuk keluar dari pinjaman online.
Selain itu, penelitian yang dilakukan bersama INDEF pada akhir 2022 mengungkapkan bahwa 42% karyawan Indonesia yang menghasilkan kurang dari Rp5 juta per bulan tidak mampu menabung atau berinvestasi.
“Meski demikian, data internal kami menunjukkan bahwa sebanyak 25.928 pengguna kami telah berhasil meningkatkan jumlah tabungan mereka sejak mereka mulai menggunakan GajiGesa,” bebernya.
“Masalah ini semakin memprihatinkan karena pendapatan pemuda lebih rendah daripada utang mereka dari pinjaman online. Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret untuk mengatasi maraknya pinjaman online ilegal,” beber Nailul.
Generasi Tua Hindari Hutang, yang Muda Suka Berhutang
Faktor lain yang memicu peningkatan prevalensi pinjaman online di kalangan dewasa muda Indonesia adalah perubahan perilaku dari generasi sebelumnya ke generasi muda saat ini.Kemajuan teknologi yang terus berlanjut selama bertahun-tahun telah memainkan peranan penting dalam membentuk praktik keuangan dari berbagai generasi.
Secara historis, generasi yang lebih tua cenderung menghindari utang, bahkan untuk pembelian besar seperti mobil. Sebaliknya, generasi yang lebih muda seperti Generasi X dan Z lebih terbuka untuk berutang demi memenuhi hasrat gaya hidup, seperti menghadiri konser dan pergi berlibur.
Ade Saragih, Country Head of GajiGesa Indonesia, mengaku berupaya untuk melakukan edukasi terhadap pinjaman online. “Kami berkomitmen untuk membebaskan individu dari pinjaman berbunga tinggi,” ungkapnya.
Menurut Ade, sejak pertama kali didirikan pada 2020, dalam waktu 3 tahun, pihaknya telah membantu 27.863 karyawan untuk keluar dari pinjaman online.
Selain itu, penelitian yang dilakukan bersama INDEF pada akhir 2022 mengungkapkan bahwa 42% karyawan Indonesia yang menghasilkan kurang dari Rp5 juta per bulan tidak mampu menabung atau berinvestasi.
Baca Juga
“Meski demikian, data internal kami menunjukkan bahwa sebanyak 25.928 pengguna kami telah berhasil meningkatkan jumlah tabungan mereka sejak mereka mulai menggunakan GajiGesa,” bebernya.
tulis komentar anda