Cegah Kebocoran Data, Keamanan Siber Pakai Teknologi AI untuk Perlindungan
Senin, 10 Juli 2023 - 18:51 WIB
JAKARTA - Perusahaan keamanan siber , Menlo Security mengatakan kebocoran data tak dapat dikembalikan lagi. Namun, ada cara untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran data dengan pengguna platform kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) .
“Kebocoran data sudah tidak bisa di-undo, tapi salah satu pencegahannya adalah memberikan edukasi kepada para pekerja dan orang yang terlibat,” ungkap Stepahine Boo, Senior Vice President Menlo Security saat wawancara dengan MNC Portal Indonesia, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/23).
Dia menjelaskan, salah satu solusi keamanan siber yang ditawarkan untuk para pengguna platform AI adalah Data Loss Prevention (DLP). Metode ini akan membantu mengendalikan keamanan dengan pendekatan berbasis isolasi untuk melindungi dari berbagai ancaman serangan siber secara keseluruhan.
“DLP ini adalah penengah di antara pengguna ChatGTP dengan web sumber yang sedang mereka cari. DLP ini akan memberitahu kita apakah data yang sedang digunakan ini aman atau tidak,” ungkap Stephanie.
Sementara itu, edukasi dan kesadaran tentang pentingnya menggunakan platform AI juga menjadi kunci utama menjaga keamanan data. Stephanie juga mengatakan perusahaan membutuhkan perlindungan yang kuat untuk menghindari kejahatan siber termasuk kebocoran data.
“Caranya dengan memastikan mengontrol penggunaan ChatGPT itu. Mungkin bisa ada vendor di tengah-tengah yang bisa mengingatkan kita jika ada sedikit kejanggalan,” paparnya.
“Kebocoran data sudah tidak bisa di-undo, tapi salah satu pencegahannya adalah memberikan edukasi kepada para pekerja dan orang yang terlibat,” ungkap Stepahine Boo, Senior Vice President Menlo Security saat wawancara dengan MNC Portal Indonesia, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/23).
Dia menjelaskan, salah satu solusi keamanan siber yang ditawarkan untuk para pengguna platform AI adalah Data Loss Prevention (DLP). Metode ini akan membantu mengendalikan keamanan dengan pendekatan berbasis isolasi untuk melindungi dari berbagai ancaman serangan siber secara keseluruhan.
“DLP ini adalah penengah di antara pengguna ChatGTP dengan web sumber yang sedang mereka cari. DLP ini akan memberitahu kita apakah data yang sedang digunakan ini aman atau tidak,” ungkap Stephanie.
Sementara itu, edukasi dan kesadaran tentang pentingnya menggunakan platform AI juga menjadi kunci utama menjaga keamanan data. Stephanie juga mengatakan perusahaan membutuhkan perlindungan yang kuat untuk menghindari kejahatan siber termasuk kebocoran data.
“Caranya dengan memastikan mengontrol penggunaan ChatGPT itu. Mungkin bisa ada vendor di tengah-tengah yang bisa mengingatkan kita jika ada sedikit kejanggalan,” paparnya.
(wib)
tulis komentar anda