Gletser Himalaya Diprediksi Kehilangan 75 Persen Es Tahun 2100, Bahaya Banjir Mengancam
Kamis, 22 Juni 2023 - 10:06 WIB
“Kami memetakan untuk pertama kalinya keterkaitan antara perubahan kriosfer dengan air, ekosistem, dan masyarakat di kawasan pegunungan ini,” kata Maharjan.
Laporan tersebut menemukan bahwa gletser Himalaya menghilang 65 persen lebih cepat sejak 2010 dibandingkan dekade sebelumnya dan mengatakan bahwa perubahan pada gletser, salju, dan permafrost di kawasan yang didorong oleh pemanasan global 'belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagian besar tidak dapat diubah'.
"Pada pemanasan 1,5 derajat Celcius atau 2 derajat Celcius di atas suhu praindustri, gletser di seluruh wilayah akan kehilangan 30 persen hingga 50 persen volumenya pada tahun 2100," katanya.
Tetapi, kapan gletser akan mencair paling tergantung pada lokasi. Pada pemanasan 3 derajat Celcius (yang kira-kira sesuai dengan kebijakan iklim saat ini) gletser di Himalaya Timur, yang meliputi Nepal dan Bhutan, akan kehilangan hingga 75 persen esnya. Pada pemanasan 4 derajat Celcius, itu meningkat menjadi 80 persen.
“Kami kehilangan gletser, dan kami kehilangannya dalam waktu 100 tahun,” kata Philippus Wester, seorang ilmuwan lingkungan dan peneliti ICIMOD.
Laporan tersebut menemukan bahwa gletser Himalaya menghilang 65 persen lebih cepat sejak 2010 dibandingkan dekade sebelumnya dan mengatakan bahwa perubahan pada gletser, salju, dan permafrost di kawasan yang didorong oleh pemanasan global 'belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagian besar tidak dapat diubah'.
"Pada pemanasan 1,5 derajat Celcius atau 2 derajat Celcius di atas suhu praindustri, gletser di seluruh wilayah akan kehilangan 30 persen hingga 50 persen volumenya pada tahun 2100," katanya.
Tetapi, kapan gletser akan mencair paling tergantung pada lokasi. Pada pemanasan 3 derajat Celcius (yang kira-kira sesuai dengan kebijakan iklim saat ini) gletser di Himalaya Timur, yang meliputi Nepal dan Bhutan, akan kehilangan hingga 75 persen esnya. Pada pemanasan 4 derajat Celcius, itu meningkat menjadi 80 persen.
“Kami kehilangan gletser, dan kami kehilangannya dalam waktu 100 tahun,” kata Philippus Wester, seorang ilmuwan lingkungan dan peneliti ICIMOD.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda