Libatkan Teknologi Microsoft untuk Mengatasi Efek Gas Rumah Kaca

Jum'at, 09 Juni 2023 - 20:43 WIB
Indonesia telah mengambil langkah dalam mengatasi efek rumah kaca baik dari sektor publik maupun swasta. Indonesia memiliki target Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional. FOTO/ LC
JAKARTA - Indonesia adalah salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dengan sebagian besar berasal dari deforestasi dan perubahan penggunaan lahan lainnya.

BACA JUGA - Peritel dan E-Commerce Tekan Efek Gas Rumah Kaca

Akan tetapi, Indonesia telah mengambil langkah dalam mengatasi hal ini baik dari sektor publik maupun swasta. Indonesia memiliki target Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution / NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32%-43% pada tahun 2030.



Dari sektor AFOLU (pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya) saja, terdapat target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 510-740 juta ton CO2e.

Dengan menggandeng Fairatmos,Wright Partners telah menjalankan langkah awal dalam menyertakan Fairatmos ke dalam usaha-usaha Wright Partners, di antaranya dalam melakukan verifikasi dan perdagangan karbon serta kredit hijau lainnya.

Fairatmos sedang berusaha mengurangi jejak karbon sektor pertanian dengan memperkenalkan sistem irigasi tetes. Selain itu, melalui salah satu startup Farming as a Service, Wright Partners sedang menyusun metode untuk memberikan lebih banyak nilai tambah kepada petani padi rendah emisi, di mana banyak pilihan yang ada saat ini cenderung tidak mendukung komunitas pertanian.

Wright Partners dan Fairatmos bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target NDC melalui beberapa inisiatif sejenis melalui kerjasama mereka.

"Kami percaya melalui kerjasama ini, kami dapat membuat ekonomi karbon menjadi sebuah kenyataan," kata Natalia Rialucky CEO Fairatmos.

"Seperti mesin uap yang memicu revolusi industri, AtmosTech menandai dimulainya era karbon netral. Melalui kerjasama kami dengan Wright Partners, perusahaan akan dapat melakukan pengurangan karbon dengan jauh lebih mudah."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More