Lebih Pintar, Pakar Fisika Prediksi Kemungkinan AI Musnahkan Manusia Capai 50%
Sabtu, 03 Juni 2023 - 10:57 WIB
WASHINGTON - Fisikawan dan pakar kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Massachusetts Institute of Technology, Max Tegmark, sangat mengkhawatirkan perkembangan AI yang semakin lebih pintar dari manusia. Dia memprediksi ada 50% kemungkinan AI akan memusnahkan umat manusia.
Menurut Max Tegmark, sejarah telah menunjukkan bahwa spesies terpintar di Bumi, manusia, bertanggung jawab atas kematian spesies yang lebih rendah, seperti Dodo. “Sekitar setengah dari semua spesies lain di bumi telah dimusnahkan oleh kita manusia,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Sabtu (3/6/2023).
Oleh karena itu, jika AI menjadi lebih pintar dari manusia, nasib yang sama dapat dengan mudah menimpa manusia. Terlebih lagi, manusia tidak akan tahu kapan kematiannya di tangan AI akan terjadi, karena spesies yang kurang cerdas tidak memiliki cara untuk mengetahuinya.
“Karena kami lebih pintar, mereka tidak punya kendali. Apa yang kami peringatkan sekarang adalah bahwa jika manusia kehilangan kendali atas masyarakat karena mesin yang jauh lebih pintar, maka hal-hal yang buruk bisa terjadi pada kita (manusia),” bebernya.
Profesor Tegmark adalah salah satu penandatangan yang dikeluarkan Pusat Keamanan AI atau Center for AI Safety pekan lalu. Pusat Keamanan AI adalah sebuah organisasi dengan misi untuk mengurangi risiko skala sosial dari kecerdasan buatan.
Dalam pernyataannya, Pusat Keamanan AI menyebutkan, “Mengurangi risiko kepunahan dari AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir.”
Profesor Max Tegmark, fisikawan dan pakar kecerdasan buatan atau artificial intelligence dariMassachusetts Institute of Technology.
Menurut Max Tegmark, sejarah telah menunjukkan bahwa spesies terpintar di Bumi, manusia, bertanggung jawab atas kematian spesies yang lebih rendah, seperti Dodo. “Sekitar setengah dari semua spesies lain di bumi telah dimusnahkan oleh kita manusia,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Sabtu (3/6/2023).
Oleh karena itu, jika AI menjadi lebih pintar dari manusia, nasib yang sama dapat dengan mudah menimpa manusia. Terlebih lagi, manusia tidak akan tahu kapan kematiannya di tangan AI akan terjadi, karena spesies yang kurang cerdas tidak memiliki cara untuk mengetahuinya.
“Karena kami lebih pintar, mereka tidak punya kendali. Apa yang kami peringatkan sekarang adalah bahwa jika manusia kehilangan kendali atas masyarakat karena mesin yang jauh lebih pintar, maka hal-hal yang buruk bisa terjadi pada kita (manusia),” bebernya.
Profesor Tegmark adalah salah satu penandatangan yang dikeluarkan Pusat Keamanan AI atau Center for AI Safety pekan lalu. Pusat Keamanan AI adalah sebuah organisasi dengan misi untuk mengurangi risiko skala sosial dari kecerdasan buatan.
Dalam pernyataannya, Pusat Keamanan AI menyebutkan, “Mengurangi risiko kepunahan dari AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir.”
Profesor Max Tegmark, fisikawan dan pakar kecerdasan buatan atau artificial intelligence dariMassachusetts Institute of Technology.
tulis komentar anda