Terobosan Baru! Meta AI Kembangkan Aplikasi Pidato Lebih dari 1.000 Bahasa
Rabu, 24 Mei 2023 - 19:58 WIB
JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) milik Meta, mampu mengenali dan menghasilkan pidato, untuk lebih dari 1.000 bahasa. Teknologi ini dinamai juga sebagai AI pidato multibahasa (MMS).
Dilansir dari Wired, Meta AI memiliki kemampuan 10 kali lipat dalam jumlah bahasa yang dapat diproses melalui audio. Perusahaan percaya, bahwa perkembangan ini memiliki potensi luar biasa untuk melestarikan bahasa.
"Meta AI telah merilis Layanan Hosting Kode GitHub yang mendukung pengembangan bahasa untuk membuat aplikasi ucapan baru," kata laman itu, dikutip Rabu (24/5/2023).
Aplikasi ini, merupakan layanan pesan dengan pemahaman multibahasa, sehingga sistem realitas virtual yang digunakan bisa dalam bahasa apa pun.
Meskipun ada sekitar 7.000 bahasa di seluruh dunia, model pengenalan suara yang ada, hanya mencakup sekitar 100 di antaranya. Keterbatasan ini, berasal dari sejumlah besar data pelatihan berlabel yang diperlukan.
"Yang hanya tersedia untuk sebagian kecil bahasa, termasuk bahasa Inggris, Spanyol, dan China," jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti Meta melatih kembali model AI yang dikembangkan sebelumnya, dari tahun 2020. Model ini memiliki kemampuan untuk mempelajari pola bicara dari audio.
Dilansir dari Wired, Meta AI memiliki kemampuan 10 kali lipat dalam jumlah bahasa yang dapat diproses melalui audio. Perusahaan percaya, bahwa perkembangan ini memiliki potensi luar biasa untuk melestarikan bahasa.
"Meta AI telah merilis Layanan Hosting Kode GitHub yang mendukung pengembangan bahasa untuk membuat aplikasi ucapan baru," kata laman itu, dikutip Rabu (24/5/2023).
Aplikasi ini, merupakan layanan pesan dengan pemahaman multibahasa, sehingga sistem realitas virtual yang digunakan bisa dalam bahasa apa pun.
Meskipun ada sekitar 7.000 bahasa di seluruh dunia, model pengenalan suara yang ada, hanya mencakup sekitar 100 di antaranya. Keterbatasan ini, berasal dari sejumlah besar data pelatihan berlabel yang diperlukan.
"Yang hanya tersedia untuk sebagian kecil bahasa, termasuk bahasa Inggris, Spanyol, dan China," jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti Meta melatih kembali model AI yang dikembangkan sebelumnya, dari tahun 2020. Model ini memiliki kemampuan untuk mempelajari pola bicara dari audio.
tulis komentar anda