ChatGPT Lebih Berempati Terhadap Pasien dalam Memberikan Saran Medis
Sabtu, 29 April 2023 - 19:00 WIB
WASHINGTON - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ChatGPT , sistem pesan yang dibantu AI, lebih berempati daripada dokter dan memberikan saran medis yang lebih baik pada pasien . Padahal selama ini sentuhan manusia selalu dipandang sebagai aspek penting dalam meningkatkan pemulihan pasien yang sakit.
Para peneliti di University of California menemukan bahwa sistem pesan yang dibantu AI lebih berempati dan memberikan saran yang lebih baik daripada petugas medis. Para ahli meminta tiga dokter untuk menilai respons terhadap 195 pertanyaan yang diajukan oleh pasien yang gelisah di forum AskDocs di Reddit.
Pertanyaan berkisar dari mencari bantuan setelah menelan tusuk gigi hingga menanyakan apa yang harus dilakukan setelah dipukul di kepala dengan batang logam saat berlari. Profesional perawatan kesehatan lebih menyukai saran ChatGPT 79 persen dari waktu dan menemukan bahwa respons AI hampir 10 kali lebih berempati daripada dokter.
Sementara dokter cenderung memberikan jawaban klinis yang kasar, ChatGP sering menambahkan kata-kata penghiburan. Misalnya, "Saya menyesal mendengar bahwa mata Anda terkena pemutih" atau "Cobalah untuk tidak terlalu khawatir". Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Jama Internal Medicine.
“ChatGPT menang telak. Untuk empat dari lima pertukaran, panel profesional perawatan kesehatan lebih menyukai tanggapan ChatGPT daripada tanggapan dokter, dan panel ini menilai ChatGPT lebih tinggi untuk kualitas dan empati.” Kata Dr John Ayers, dari Qualcomm Institute di University of California San Diego, dikutip SINDOnews dari laman telegraph, Sabtu (29/4/2023).
Dia menegaskan, fakta ini tidak berarti AI akan menggantikan peran dokter, tetapi bisa bekerja bersama membuat pesan terbaik bagi pasien. “Pesan yang dibantu AI bisa menjadi pengubah yang meningkatkan hasil bagi kedua belah pihak,” ujar Ayers.
Terbukti ketika Telegraph bertanya kepada ChatGPT apakah menurutnya sikap di samping tempat tidurnya lebih baik daripada sikap dokter, dan apakah sikapnya peduli pada pasien. Jawabannya, “Sebagai model bahasa AI, saya tidak memiliki emosi atau perasaan, jadi saya tidak bisa mengatakan bahwa saya 'peduli' tentang orang dengan cara yang sama seperti manusia.”
Ada spekulasi luas tentang bagaimana kemajuan AI dapat memengaruhi pengobatan. Dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa ChatGPT memberikan nasihat yang menyesatkan, bahkan menciptakan organisasi medis untuk mendukung klaim palsunya.
Tetapi studi baru menunjukkan itu bisa menjadi alat yang berguna bagi dokter, menyediakan template bagaimana menanggapi pasien, dan membantu mengurangi beban kerja mereka. “Alat ini akan mengubah cara saya mendukung pasien,” kata Dr Aaron Goodman, profesor klinis asosiasi di Fakultas Kedokteran UC San Diego.
Para peneliti di University of California menemukan bahwa sistem pesan yang dibantu AI lebih berempati dan memberikan saran yang lebih baik daripada petugas medis. Para ahli meminta tiga dokter untuk menilai respons terhadap 195 pertanyaan yang diajukan oleh pasien yang gelisah di forum AskDocs di Reddit.
Pertanyaan berkisar dari mencari bantuan setelah menelan tusuk gigi hingga menanyakan apa yang harus dilakukan setelah dipukul di kepala dengan batang logam saat berlari. Profesional perawatan kesehatan lebih menyukai saran ChatGPT 79 persen dari waktu dan menemukan bahwa respons AI hampir 10 kali lebih berempati daripada dokter.
Sementara dokter cenderung memberikan jawaban klinis yang kasar, ChatGP sering menambahkan kata-kata penghiburan. Misalnya, "Saya menyesal mendengar bahwa mata Anda terkena pemutih" atau "Cobalah untuk tidak terlalu khawatir". Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Jama Internal Medicine.
“ChatGPT menang telak. Untuk empat dari lima pertukaran, panel profesional perawatan kesehatan lebih menyukai tanggapan ChatGPT daripada tanggapan dokter, dan panel ini menilai ChatGPT lebih tinggi untuk kualitas dan empati.” Kata Dr John Ayers, dari Qualcomm Institute di University of California San Diego, dikutip SINDOnews dari laman telegraph, Sabtu (29/4/2023).
Dia menegaskan, fakta ini tidak berarti AI akan menggantikan peran dokter, tetapi bisa bekerja bersama membuat pesan terbaik bagi pasien. “Pesan yang dibantu AI bisa menjadi pengubah yang meningkatkan hasil bagi kedua belah pihak,” ujar Ayers.
Terbukti ketika Telegraph bertanya kepada ChatGPT apakah menurutnya sikap di samping tempat tidurnya lebih baik daripada sikap dokter, dan apakah sikapnya peduli pada pasien. Jawabannya, “Sebagai model bahasa AI, saya tidak memiliki emosi atau perasaan, jadi saya tidak bisa mengatakan bahwa saya 'peduli' tentang orang dengan cara yang sama seperti manusia.”
Ada spekulasi luas tentang bagaimana kemajuan AI dapat memengaruhi pengobatan. Dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa ChatGPT memberikan nasihat yang menyesatkan, bahkan menciptakan organisasi medis untuk mendukung klaim palsunya.
Tetapi studi baru menunjukkan itu bisa menjadi alat yang berguna bagi dokter, menyediakan template bagaimana menanggapi pasien, dan membantu mengurangi beban kerja mereka. “Alat ini akan mengubah cara saya mendukung pasien,” kata Dr Aaron Goodman, profesor klinis asosiasi di Fakultas Kedokteran UC San Diego.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda