Omzet Tembus Rp89,4 Triliun, India Jadi Anak Kesayangan Apple

Rabu, 19 April 2023 - 21:45 WIB
India jadi fokus Apple untuk produksi dan penjualan setelah China. Foto: Reuters
JAKARTA - CEO Apple Tim Cook sedang happy. Strategi untuk menjadikan India sebagai basis produksi dan konsumsi kedua terbesar setelah China membuahkan hasil. Terbukti, omzet Apple sejak Januari-Maret 2023 di India saja tembus USD6 miliar (Rp89,7 triliun).

Artinya, penetrasi Apple di India, baik membuka pabrik baru, hingga Apple Store resmi pertama di Vrindavan membuahkan hasil.

Industri teknologi di India memang sedang meroket, dengan penduduk yang mencapai 1,4 miliar orang. Ketika permintaan industri teknologi global menurun, kalangan menengah India justru membesar.



Apple pertama merilis toko online resmi di India pada 2020. Karena permintaannya bagus, maka mereka baru saja membuka toko fisik pertama di kawasan bergengsi di Mumbai. Beberapa hari setelahnya, sudah siap membuka lagi Apple Store di New Delhi.

Sorotan Apple ke India dimulai sejak pandemi Covid-19. Tepatnya, ketika penjualan produk mereka seperti iPhone, iPad, dan MacBook jusgru melonjak.

Konsumen membeli untuk bekerja dan belajar dari rumah. Dan momentum itu terus berlanjut, dibantu oleh pembiayaan (cicilan) seperti di Indonesia dan opsi tukar tambah.

“Penjualan Apple di India biasanya didorong oleh iPhone dan perangkat yang dapat dikenakan, tetapi selama dua tahun terakhir bisnis perusahaan MacBook juga mulai meningkat,” kata Navkendar Singh, analis di peneliti IDC.

“Karena itu Apple akan mendorong keras penjualan dan tuas pemasarannya untuk melanjutkan lonjakan penjualan,” di negara tersebut. Memang, pangsa pasar Apple di Indonesia kecil. Hanya 4 persen dari 700 juta pengguna ponsel pintar.

Pasar HP terbesar di India dipimpin oleh merek lokal yang lebih murah serta produsen China dan Korea Selatan. Meski demikian, perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini menduduki peringkat No. 1 dalam penjualan unit perangkat di atas USD365 (Rp5,4 juta) tahun lalu, menurut peneliti Counterpoint.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More