AS Berang Teknologi Nozzle Kontrol Vektor 2D Jet Siluman F-22 Dicuri China
Jum'at, 10 Maret 2023 - 20:24 WIB
China untuk pertama kalinya memamerkan mesin turbofan dengan nosel kontrol vektor dorong 2D di Airshow China 2022 di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China Selatan. Laman Global Times pada 10 November 2022 melaporkan ada lima varian mesin turbofan seri Taihang dipajang di pameran udara tersebut yang dibuat Aero Engine Corp of China (AECC).
Nozzel kontrol vektor dorong sangat meningkatkan kemampuan manuver pesawat tempur dengan memberikan dorongan langsung ke arah yang diinginkan selain menggunakan fakro aerodinamika. Mesin nozzle kontrol vektor dorong secara mekanis dan struktural lebih kompleks daripada mesin tanpa nozzel, namun memberikan pesawat banyak keuntungan taktis dalam pertempuran.
“Sebuah nozzle 2D biasanya memiliki deteksi radar rendah yang lebih baik dan kemampuan siluman inframerah daripada nozzel 3D. Selain itu, nozzle 2D memberikan daya dorong yang cukup,” kata Fu Qianshao, seorang ahli penerbangan militer China, kepada Global Times.
Nozzel kontrol vektor dorong disebut thrust vectoring atau thrust vector control (TVC) adalah kemampuan pesawat terbang atau roket untuk mengubah arah dorong mesin untuk mengontrol posisi atau kecepatan sudut pesawat. Teknologi ini digunakan pada tahun 1930-an oleh Robert Goddard yang cara kerja bisa terlihat di ujung mesin jet bisa digerakkan ke sudut tertentu.
Kemampuan ini membuat jet tempur siluman Chengdu J-20 bakal menjadi pesaing nyata bagi F-22 Raptor AS. Apalagi China dikabarkan sedang membangun sebanyak 150 unit, mendekati jumlah F-22 Raptor yang sudah mencapai 186 unit.
Tentu saja, AS marah, tetapi itu tidak berarti China yang disalahkan. Ada pepatah mengatakan: “Mencuri buku (Ilmu) adalah kejahatan yang elegan”. Menurut Mr. James Hess, seorang profesor di School of Security and Global Studies of the American Public University System [APUS], inilah saatnya untuk menerima kenyataan bahwa ada perbedaan budaya antar China dan AS.
Nozzel kontrol vektor dorong sangat meningkatkan kemampuan manuver pesawat tempur dengan memberikan dorongan langsung ke arah yang diinginkan selain menggunakan fakro aerodinamika. Mesin nozzle kontrol vektor dorong secara mekanis dan struktural lebih kompleks daripada mesin tanpa nozzel, namun memberikan pesawat banyak keuntungan taktis dalam pertempuran.
Baca Juga
“Sebuah nozzle 2D biasanya memiliki deteksi radar rendah yang lebih baik dan kemampuan siluman inframerah daripada nozzel 3D. Selain itu, nozzle 2D memberikan daya dorong yang cukup,” kata Fu Qianshao, seorang ahli penerbangan militer China, kepada Global Times.
Nozzel kontrol vektor dorong disebut thrust vectoring atau thrust vector control (TVC) adalah kemampuan pesawat terbang atau roket untuk mengubah arah dorong mesin untuk mengontrol posisi atau kecepatan sudut pesawat. Teknologi ini digunakan pada tahun 1930-an oleh Robert Goddard yang cara kerja bisa terlihat di ujung mesin jet bisa digerakkan ke sudut tertentu.
Kemampuan ini membuat jet tempur siluman Chengdu J-20 bakal menjadi pesaing nyata bagi F-22 Raptor AS. Apalagi China dikabarkan sedang membangun sebanyak 150 unit, mendekati jumlah F-22 Raptor yang sudah mencapai 186 unit.
Baca Juga
Tentu saja, AS marah, tetapi itu tidak berarti China yang disalahkan. Ada pepatah mengatakan: “Mencuri buku (Ilmu) adalah kejahatan yang elegan”. Menurut Mr. James Hess, seorang profesor di School of Security and Global Studies of the American Public University System [APUS], inilah saatnya untuk menerima kenyataan bahwa ada perbedaan budaya antar China dan AS.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda