Smartfren Luncurkan Dua Ponsel Android di Bawah Rp1 Juta
A
A
A
SEMARANG - Operator seluler CDMA, Smartfren meluncurkan dua ponsel Android baru, yakni Andromax C3s dan C3si. Ponsel di bawah Rp1 juta ini diluncurkan untuk memenuhi permintaan pasar midle low (menengah bawah) terhadap handset smartphone dengan harga terjangkau.
"Murni karena memang permintaan untuk Andromax di kelas midle low cukup tinggi. Permintaan pasar akan kehadiran smartphone dengan harga terjangkau di bawah Rp 1 juta sangat besar,” ujar Regional Head Smartfren Central Java-DIY, Aris A Martoko, Kamis (7/5/2015).
Aris menyebutkan, bukti keluarga Andromax C series cukup diminati, adalah sudah banyak penjualan untuk Andromax C3s muapun C3si di pasaran. “Produk baru ini sudah sejak sebulan lalu dipasarkan, dan permintaannya cukup tinggi. Secara keseluruhan yang didistribusikan kurang lebih 150-200 ribu unit. Dan Jateng dan DIY sekitar 25 ribu yang terdistribusi,” ungkapnya.
Regional Brand Activation Manajer Smartfren Central Java, Sigit Sadono menambahkan, produk Andromax C3s dan C3si menyasar kelas midle low karena harganya di bawah Rp1 juta, yakni Rp799.000.
“Meskipun harga murah, tetapi tetap menggunakan teknologi terdepan. Seperti menggunakan Android 4.4 Kitkat, procesor Qualcomm snapdragon dual core 1.2 GHz cortex A7,” jelasnya.
Selain itu, keunggulan lain dari produk tersebut adalah penggunaan dual kamera depan dan belakang dengan LED flash di keduanya. "Kamera belakang 5 MP dan kamera depan 2 MP ber-flash LED. Ini jelas menjadi keunggulan utama smartphone ini,” ujar Sigit.
Masa Transisi Jaringan LTE
Di tengah masa transisi penggunaan jaringan LTE di Indonesia, tidak membuat Smartfren surut mengeluarkan produk baru. Bahkan operator CDMA ini meluncurkan produk anyarnya, Andromax C3S dan Andromax C3Si.
Kedua produk tersebut bisa menjadi produk terakhir dengan jaringan CDMA yang dikeluarkan oleh Smartfren, mengingat provider tersebut merupakan satu dari empat operator seluler di Indonesia yang akan menggunakan jaringan LTE.
Namun, Regional Head Smartfren Central Java-DIY, Aris A Martoko mengatakan, pihaknya tidak berani memastikan kedua produk tersebut merupakan yang terakhir Smartfren menggunakan jaringan CDMA. Sebab, sampai saat ini belum ada kepastian kapan penggantian penggunaan jaringan LTE mulai diberlakukan. “Yang memutuskan kan pusat,” tandasnya.
"Murni karena memang permintaan untuk Andromax di kelas midle low cukup tinggi. Permintaan pasar akan kehadiran smartphone dengan harga terjangkau di bawah Rp 1 juta sangat besar,” ujar Regional Head Smartfren Central Java-DIY, Aris A Martoko, Kamis (7/5/2015).
Aris menyebutkan, bukti keluarga Andromax C series cukup diminati, adalah sudah banyak penjualan untuk Andromax C3s muapun C3si di pasaran. “Produk baru ini sudah sejak sebulan lalu dipasarkan, dan permintaannya cukup tinggi. Secara keseluruhan yang didistribusikan kurang lebih 150-200 ribu unit. Dan Jateng dan DIY sekitar 25 ribu yang terdistribusi,” ungkapnya.
Regional Brand Activation Manajer Smartfren Central Java, Sigit Sadono menambahkan, produk Andromax C3s dan C3si menyasar kelas midle low karena harganya di bawah Rp1 juta, yakni Rp799.000.
“Meskipun harga murah, tetapi tetap menggunakan teknologi terdepan. Seperti menggunakan Android 4.4 Kitkat, procesor Qualcomm snapdragon dual core 1.2 GHz cortex A7,” jelasnya.
Selain itu, keunggulan lain dari produk tersebut adalah penggunaan dual kamera depan dan belakang dengan LED flash di keduanya. "Kamera belakang 5 MP dan kamera depan 2 MP ber-flash LED. Ini jelas menjadi keunggulan utama smartphone ini,” ujar Sigit.
Masa Transisi Jaringan LTE
Di tengah masa transisi penggunaan jaringan LTE di Indonesia, tidak membuat Smartfren surut mengeluarkan produk baru. Bahkan operator CDMA ini meluncurkan produk anyarnya, Andromax C3S dan Andromax C3Si.
Kedua produk tersebut bisa menjadi produk terakhir dengan jaringan CDMA yang dikeluarkan oleh Smartfren, mengingat provider tersebut merupakan satu dari empat operator seluler di Indonesia yang akan menggunakan jaringan LTE.
Namun, Regional Head Smartfren Central Java-DIY, Aris A Martoko mengatakan, pihaknya tidak berani memastikan kedua produk tersebut merupakan yang terakhir Smartfren menggunakan jaringan CDMA. Sebab, sampai saat ini belum ada kepastian kapan penggantian penggunaan jaringan LTE mulai diberlakukan. “Yang memutuskan kan pusat,” tandasnya.
(dmd)