Nintendo Segera Ramaikan Game Mobile
A
A
A
TOKYO - Perusahaan game asal Jepang, Nintendo akan segera meluncurkan permainan di game mobile. Hal ini dilakukan setelah mereka memutuskan untuk memasuki pasar game mobile, melawan ketergantungan bisnis konsol game.
Dalam ekspansi ini, Nintendo dan perusahaan mobile game DeNA sepakat bekerja sama memulai bisnis game mobile. "Nintendo dan DeNA telah membahas bagaimana membuat peluang bisnis baru di pasar global dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," ujar kedua perusahaan dalam keteranganya, seperti dikutip dari Korea Times.
Sektor mobile terus berkembang di pasar game global. Selama ini perusahaan video game Jepang terjebak dalam persaingan perangkat permainan konsol, seperti seri "Nintendo DS" dan "Wii" yang semakin sempit.
Sebelumnya, pada Januari 2014 perusahaan menentang mengembangkan game di smartphone. Namun, perusahaan mengalami defisit dalam tiga kuartal berturut-turut sehingga memaksa mereka untuk bergabung dengan pasar game mobile.
Kedua perusahaan mengatakan mereka akan mengembangkan game mobile berbasis permainan Nintendo. Dimana Nintendo telah merilis video game dengan karakter yang sudah lama dicari para gamer, seperti "Super Mario Brothers" dan seri "Pokemon".
Nintendo dan DeNA juga sepakat meluncurkan layanan keanggotaan berlangganan bersama pada kuartal ketiga tahun ini. Layanan tersebut akan menghubungkan pengalaman pengguna dalam platform permainan termasuk pada komputer pribadi (PC), smartphone, komputer tablet dan perangkat konsol game Nintendo.
Kedua perusahaan juga menyatakan telah membentuk kemitraan jangka panjang melalui kesepakatan swap saham. Nintendo mengakuisisi 10% saham DeNA dalam pertukaran untuk pangsa 1,24%, senilai 22 miliar yen (USD181,3 juta).
Diperkirakan masuknya raksasa video game Jepang ini ke pasar game mobile mengancam pengembang game mobile tidak hanya di negara mereka tetapi juga negara-negara lain, termasuk Korea.
"Pengembang game mobile kecil jelas akan terpengaruh oleh Nintendo," ujar sumber dari industri game lokal menanggapi rencana tersebut.
"Tapi, ada banyak yang harus dilihat tentang bagaimana Nintendo mencari kesuksesan di sektor mobile. Karena perusahaan game yang telah sukses meraih popularitas di platform konsol ini, tidak terjamin mengalami kesuksesan yang sama di pasar mobile game," tandasnya.
Dalam ekspansi ini, Nintendo dan perusahaan mobile game DeNA sepakat bekerja sama memulai bisnis game mobile. "Nintendo dan DeNA telah membahas bagaimana membuat peluang bisnis baru di pasar global dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," ujar kedua perusahaan dalam keteranganya, seperti dikutip dari Korea Times.
Sektor mobile terus berkembang di pasar game global. Selama ini perusahaan video game Jepang terjebak dalam persaingan perangkat permainan konsol, seperti seri "Nintendo DS" dan "Wii" yang semakin sempit.
Sebelumnya, pada Januari 2014 perusahaan menentang mengembangkan game di smartphone. Namun, perusahaan mengalami defisit dalam tiga kuartal berturut-turut sehingga memaksa mereka untuk bergabung dengan pasar game mobile.
Kedua perusahaan mengatakan mereka akan mengembangkan game mobile berbasis permainan Nintendo. Dimana Nintendo telah merilis video game dengan karakter yang sudah lama dicari para gamer, seperti "Super Mario Brothers" dan seri "Pokemon".
Nintendo dan DeNA juga sepakat meluncurkan layanan keanggotaan berlangganan bersama pada kuartal ketiga tahun ini. Layanan tersebut akan menghubungkan pengalaman pengguna dalam platform permainan termasuk pada komputer pribadi (PC), smartphone, komputer tablet dan perangkat konsol game Nintendo.
Kedua perusahaan juga menyatakan telah membentuk kemitraan jangka panjang melalui kesepakatan swap saham. Nintendo mengakuisisi 10% saham DeNA dalam pertukaran untuk pangsa 1,24%, senilai 22 miliar yen (USD181,3 juta).
Diperkirakan masuknya raksasa video game Jepang ini ke pasar game mobile mengancam pengembang game mobile tidak hanya di negara mereka tetapi juga negara-negara lain, termasuk Korea.
"Pengembang game mobile kecil jelas akan terpengaruh oleh Nintendo," ujar sumber dari industri game lokal menanggapi rencana tersebut.
"Tapi, ada banyak yang harus dilihat tentang bagaimana Nintendo mencari kesuksesan di sektor mobile. Karena perusahaan game yang telah sukses meraih popularitas di platform konsol ini, tidak terjamin mengalami kesuksesan yang sama di pasar mobile game," tandasnya.
(dmd)