Keamanan Teknologi Informasi Indonesia 85% Mudah Dijebol

Kamis, 23 April 2015 - 22:57 WIB
Keamanan Teknologi Informasi Indonesia 85% Mudah Dijebol
Keamanan Teknologi Informasi Indonesia 85% Mudah Dijebol
A A A
JAKARTA - Beberapa waktu lalu sejumlah negara asing diketahui melakukan kegiatan penyadapan dan pencurian data stategis milik Indonesia melalui jaringan digital berbasis teknologi Informasi (TI).

Hal tersebut ditengarai lemahnya sistem keamanan dan pencegahan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangkal kemungkinan pencurian dan penyadapan tersebut.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha melihat sistem pengaman data yang dimiliki pemerintah saat masih tergolong lemah. Meskipun beberapa waktu lalu ditemukan adanya pencurian data namun belum cukup menyadarkan pemerintah untuk meningkatkan keamanan datanya.

"Hasil yang kita peroleh dari beberapa penelitian sistem yang pemerintah punya hampir 85-90% masih banyak celah keamanan. Ada celah keamanan yang perlu kita perbaiki," ujar Pratama saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Jakarta Kamis (23/4/2015).

Terlebih berdasarkan informasi yang disampaikan mantan kontraktor national security agency (NSA), Edward Snowden diketahui selama ini pemerintah Amerika Serikat rutin melakukan pencurian data yang diperoleh melalui sejumlah media sosial yang digunakan masyarakat dunia semisal facebook, twitter, google dan lainnya.

"Dan Indonesia adalah salah satu negara yang terus dipantau informasinya melalui media-media tersebut," ungkap Pratama.

Dia pun menyarankan agar pemerintah bisa melakukan upaya penangkal untuk menghindari kegiatan pencurian data ini. Salah satunya dengan menggunakan algoritma enkripsi terkni yang kuat mengurangi pencurian data. "Data bisa diambil namun tidak bisa dibaca," pungkasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5967 seconds (0.1#10.140)