Jejaring Sosial untuk Kaum Elite
A
A
A
SAN FRANCISCO - Jejaring sosial semakin diminati pada semua lapisan masyarakat, tapi Netropolitan justru didesain hanya untuk kaum elite.
Tidak seperti jejaring sosial lain, Faceboo, Twitter dan Instagram yang untuk menjadi bagian di dalamnya, tidak dikenakan biaya. Netropolitan mewajibkan membayar USD9.000 atau sekitar Rp107,34 juta untuk menjadi bagian.
Pembayaran ini dipecah menjadi dua, USD6.000 atau senilai Rp71,56 juta untuk biaya pendaftaran dan USD3.000 atau bernilai Rp35,78 juta untuk biaya keanggotaan satu tahun.
Bergabung di jejaring sosial kaum elit ini, boleh dikatakan seperti berada di Country Club online, di mana hanya mereka yang mampu membayar yang boleh bergabung.
"Tidak ada yang pernah berpikir untuk mengenakan biaya besar untuk keanggotaan jaringan sosial. Hal ini menakjubkan. Saya mulai meneliti sejak empat tahun lalu, dan merasa heran bahwa tidak ada yang mencoba hal tersebut," ucap pendiri Netropolitan, James Touchi-Peters seperti dilansir dari Ubergizmo, Rabu (17/9/2014).
Namun mengingat bahwa sebagian besar jaringan sosial gratis, tidak yakin berapa banyak orang yang mau membayar untuk layanan ini. Meskipun akan masuk dalam lingkungan ekslusif kaum sosialita.
Tidak seperti jejaring sosial lain, Faceboo, Twitter dan Instagram yang untuk menjadi bagian di dalamnya, tidak dikenakan biaya. Netropolitan mewajibkan membayar USD9.000 atau sekitar Rp107,34 juta untuk menjadi bagian.
Pembayaran ini dipecah menjadi dua, USD6.000 atau senilai Rp71,56 juta untuk biaya pendaftaran dan USD3.000 atau bernilai Rp35,78 juta untuk biaya keanggotaan satu tahun.
Bergabung di jejaring sosial kaum elit ini, boleh dikatakan seperti berada di Country Club online, di mana hanya mereka yang mampu membayar yang boleh bergabung.
"Tidak ada yang pernah berpikir untuk mengenakan biaya besar untuk keanggotaan jaringan sosial. Hal ini menakjubkan. Saya mulai meneliti sejak empat tahun lalu, dan merasa heran bahwa tidak ada yang mencoba hal tersebut," ucap pendiri Netropolitan, James Touchi-Peters seperti dilansir dari Ubergizmo, Rabu (17/9/2014).
Namun mengingat bahwa sebagian besar jaringan sosial gratis, tidak yakin berapa banyak orang yang mau membayar untuk layanan ini. Meskipun akan masuk dalam lingkungan ekslusif kaum sosialita.
(dyt)