Surface Pro 3 Kini Paling Ditunggu
A
A
A
WASHINGTON - Sejak awal Microsoft memperkenalkan Surface Pro 3, perangkat ini menjadi salah satu yang paling ditunggu.
Seperti dikutip dari Betanews, Sabtu (13/9/2014), sejak Surface Pro edisi pertama diperkenalkan, memang Microsoft mendapat respon positif. Memang sebetulnya di luar akal sehat, untuk perangkat harga tinggi, layar kecil dan menggunakan sistem operasi Windows 8.
Namun, Microsoft mengubah pandangan negatif melalui hadirnya CEO baru, dan hadirnya Windows 8.1. Generasi ketiga ini memang benar-benar diharapkan dapat merubah pandangan negatif tersebut dan menjadi yang paling ditunggu.
Sebagai langkah awal, Surface Pro 3 baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada dan Jepang. Diikuti dengan Australia, Jerman dan China.
Tampaknya, tidak semua orang bisa memiliki perangkat teranyar Microsoft ini. Tingginya permintaan berakibat pada terbatasnya pasokan. Kondisi ini tidak beda dengan yang kini dialami Apple dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus-nya.
"Pada pengecer di AS yang memiliki pasokan terbatas untuk Surface Pro 3. Ternyata diakibatkan oleh pengiriman pasokan yang tidak mencukupi.
Hal ini pun terjadi pada beberapa pengecer di Australia, Surface terjual habis dan pengiriman pasokan pun tidak mencukupi. Di China, pengecer menjual habis model Core i5 dan i7.
"Perangkat ini menjadi sulit didapatkan di Jerman, Selandia Baru, Korea, dan di salah satu pengecer terbesar di Inggris", ucap General Manager, Surface Marketing, Brian Hall.
Lebih lanjut Hall menjelaskan, biar bagaimana pun kondisinya, pihaknya beruntung banyak fans yang menghargai produk mereka.
Seperti biasa, Microsoft tidak menyajikan angka penjualan Surface Pro 3 di setiap negara tersebut. Tapi bisa dilihat dari terbatasnya pasokan, karena tingginya permintaan, menggambarkan bagimana kesuksesan perangkat Microsoft teranyar ini.
Seperti dikutip dari Betanews, Sabtu (13/9/2014), sejak Surface Pro edisi pertama diperkenalkan, memang Microsoft mendapat respon positif. Memang sebetulnya di luar akal sehat, untuk perangkat harga tinggi, layar kecil dan menggunakan sistem operasi Windows 8.
Namun, Microsoft mengubah pandangan negatif melalui hadirnya CEO baru, dan hadirnya Windows 8.1. Generasi ketiga ini memang benar-benar diharapkan dapat merubah pandangan negatif tersebut dan menjadi yang paling ditunggu.
Sebagai langkah awal, Surface Pro 3 baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada dan Jepang. Diikuti dengan Australia, Jerman dan China.
Tampaknya, tidak semua orang bisa memiliki perangkat teranyar Microsoft ini. Tingginya permintaan berakibat pada terbatasnya pasokan. Kondisi ini tidak beda dengan yang kini dialami Apple dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus-nya.
"Pada pengecer di AS yang memiliki pasokan terbatas untuk Surface Pro 3. Ternyata diakibatkan oleh pengiriman pasokan yang tidak mencukupi.
Hal ini pun terjadi pada beberapa pengecer di Australia, Surface terjual habis dan pengiriman pasokan pun tidak mencukupi. Di China, pengecer menjual habis model Core i5 dan i7.
"Perangkat ini menjadi sulit didapatkan di Jerman, Selandia Baru, Korea, dan di salah satu pengecer terbesar di Inggris", ucap General Manager, Surface Marketing, Brian Hall.
Lebih lanjut Hall menjelaskan, biar bagaimana pun kondisinya, pihaknya beruntung banyak fans yang menghargai produk mereka.
Seperti biasa, Microsoft tidak menyajikan angka penjualan Surface Pro 3 di setiap negara tersebut. Tapi bisa dilihat dari terbatasnya pasokan, karena tingginya permintaan, menggambarkan bagimana kesuksesan perangkat Microsoft teranyar ini.
(dyt)