Indosat Benarkan Wacana Berganti Nama
A
A
A
JAKARTA - Salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Indosat dikabarkan akan berganti nama menjadi Ooredoo.
Saat dikonfirmasi mengenai wacana tersebut, Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto membenarkan.
"Indosat berganti nama Ooredoo itu merupakan wacana yang masih panjang. Karena prosesnya harus minta pendapat dari para pemegang saham, pihak pemerintah Indonesia, dan 'media'. Seperti apa dampak dari pergantian nama tersebut, semua harus dirumuskan dengan baik," jelasnya kepada Sindonews melalui saluran telepon, Senin (8/9/2014).
Dia memaparkan latar belakang pergantian nama, didasari tujuan untuk meningkatkan daya tawar Indosat dalam kerja sama global di masa mendatang.
"Brand Ooredoo kan sudah besar. Jadi, jika kita lakukan kerja sama dengan pihak global, nilai bargaining-nya jadi lebih tinggi," jelas Adrian.
Kapan penggantian nama ini akan direalisasikan? Adrian menjawab ringan. "Kasih tahu enggak ya ... Masih lama kok," ucapnya, sambil tertawa.
Menurut Adrian, pihak Ooredoo mengeluarkan kebijakan di seluruh tempat beroperasi agar menggunakan satu nama. Tujuannya untuk lebih memudahkan komunikasi.
"Satu brand monolitik, akan lebih mudah dipersepsi oleh konsumen," katanya.
Ooredoo merupakan merek dagang yang diperkenalkan oleh Qatar Telecom untuk mengantikan nama operasional sebelumnya, Qtel pada Febuari 2013.
Seperti diketahui, pada 2002 saham mayoritas Indosat telah dibeli pihak asing, yakni Qatar Telecom atas nama Ooredo Asia Pte. Sehingga, kebijakan perusahaan kini berada di tangan investor utama.
Saat dikonfirmasi mengenai wacana tersebut, Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto membenarkan.
"Indosat berganti nama Ooredoo itu merupakan wacana yang masih panjang. Karena prosesnya harus minta pendapat dari para pemegang saham, pihak pemerintah Indonesia, dan 'media'. Seperti apa dampak dari pergantian nama tersebut, semua harus dirumuskan dengan baik," jelasnya kepada Sindonews melalui saluran telepon, Senin (8/9/2014).
Dia memaparkan latar belakang pergantian nama, didasari tujuan untuk meningkatkan daya tawar Indosat dalam kerja sama global di masa mendatang.
"Brand Ooredoo kan sudah besar. Jadi, jika kita lakukan kerja sama dengan pihak global, nilai bargaining-nya jadi lebih tinggi," jelas Adrian.
Kapan penggantian nama ini akan direalisasikan? Adrian menjawab ringan. "Kasih tahu enggak ya ... Masih lama kok," ucapnya, sambil tertawa.
Menurut Adrian, pihak Ooredoo mengeluarkan kebijakan di seluruh tempat beroperasi agar menggunakan satu nama. Tujuannya untuk lebih memudahkan komunikasi.
"Satu brand monolitik, akan lebih mudah dipersepsi oleh konsumen," katanya.
Ooredoo merupakan merek dagang yang diperkenalkan oleh Qatar Telecom untuk mengantikan nama operasional sebelumnya, Qtel pada Febuari 2013.
Seperti diketahui, pada 2002 saham mayoritas Indosat telah dibeli pihak asing, yakni Qatar Telecom atas nama Ooredo Asia Pte. Sehingga, kebijakan perusahaan kini berada di tangan investor utama.
(dyt)