Sukseskan Surface Bikin Microsoft Rugi Rp20,01 T
A
A
A
WASHINGTON - Tablet Microsoft Surface Pro 3 mungkin akhirnya akan mendapatkan tempat di pasar tablet, tetapi seluruh proses pembuatan Surface telah datang dengan biaya yang sangat besar. Microsoft telah mengalami kerugian USD1,7 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun, sebagai akibat mendongkrak kesuksesan lineup tablet Surface.
Melansir dari laman BGR, Kamis (7/8/2014), Computerworld menginformasikan hal ini lewat pernyataan 8-K atas pertanyaan yang diberikan oleh Securities and Exchange Commission pekan ini.
Jumlah tersebut mendekati dua kali lipat dari USD900 juta atau senilai Rp10,56 triliun yang tercatat pada penjualan Surface Microsoft tahun lalu.
Melihat fenomena ini, sebenarnya apa yang membuat perusahaan sekelas Microsoft mau mengeluarkan uang sebanyak itu dan kemudian justru malah bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pendapatan operasi Microsoft kuartal terakhir adalah USD6,48 miliar atau setara Rp76 triliunan dan laba per saham hanya nyaris sesuai ekspektasi Wall Street, setelah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan kuartal sebelumnya.
Tidak seperti perusahaan HTC yang kelangsungannya berpegang pada penjualan perangkat, Microsoft mampu terus menyalakan uang terbakar di masa mendatang sampai akhirnya menghasilkan kesuksesan.
Melansir dari laman BGR, Kamis (7/8/2014), Computerworld menginformasikan hal ini lewat pernyataan 8-K atas pertanyaan yang diberikan oleh Securities and Exchange Commission pekan ini.
Jumlah tersebut mendekati dua kali lipat dari USD900 juta atau senilai Rp10,56 triliun yang tercatat pada penjualan Surface Microsoft tahun lalu.
Melihat fenomena ini, sebenarnya apa yang membuat perusahaan sekelas Microsoft mau mengeluarkan uang sebanyak itu dan kemudian justru malah bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pendapatan operasi Microsoft kuartal terakhir adalah USD6,48 miliar atau setara Rp76 triliunan dan laba per saham hanya nyaris sesuai ekspektasi Wall Street, setelah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan kuartal sebelumnya.
Tidak seperti perusahaan HTC yang kelangsungannya berpegang pada penjualan perangkat, Microsoft mampu terus menyalakan uang terbakar di masa mendatang sampai akhirnya menghasilkan kesuksesan.
(dyt)