Windows XP hilang, pasar gelap menjamur
A
A
A
Sindonew.com - Microsoft telah mengumumkan tidak menggunakan Windows XP mulai bulan ini. Bagi siapa pun yang masih tetap lanjut mengunakan program ini harus merogoh kantong lebih dalam ke perusahaan raksasa itu.
Namun, Computerworld, Steven J. Vaughan - Nichols menunjukkan bahwa individu dan perusahaan yang tidak ingin membayar harga penuh ke Microsoft untuk dukungan tambahan, memiliki pilihan lain untuk menjaga mesin Windows XP mereka aman dari virus, yakni melalui pasar gelap.
"Walau ditawarkan dengan harga murah senilai USD25, banyak perusahaan besar tidak mampu membeli program tambahan itu," ucap Vaughan - Nichols, seperti dilansir dari BGR, Sabtu (26/4/2014). Dia menambahkan, sedangkan banyak dari mereka membutuhkan itu.
Tapi bisa diprediksi apa yang akan terjadi, ketika Anda memiliki sesuatu dalam pasokan pendek dengan akses terbatas dan potensi pasar yang besar. Kita akan melihat patch XP di pasar gelap.
Kemungkinan bahwa penjualan patch XP di pasar gelap akan berkembang. Seseorang bisa juga menjual patch palsu atau patch XP sebenarnya dengan kode berbahaya pun ikut bertambah. Pilihan bijaksana meng-upgrade ke Windows 7 atau Windows 8.1.
Namun, Computerworld, Steven J. Vaughan - Nichols menunjukkan bahwa individu dan perusahaan yang tidak ingin membayar harga penuh ke Microsoft untuk dukungan tambahan, memiliki pilihan lain untuk menjaga mesin Windows XP mereka aman dari virus, yakni melalui pasar gelap.
"Walau ditawarkan dengan harga murah senilai USD25, banyak perusahaan besar tidak mampu membeli program tambahan itu," ucap Vaughan - Nichols, seperti dilansir dari BGR, Sabtu (26/4/2014). Dia menambahkan, sedangkan banyak dari mereka membutuhkan itu.
Tapi bisa diprediksi apa yang akan terjadi, ketika Anda memiliki sesuatu dalam pasokan pendek dengan akses terbatas dan potensi pasar yang besar. Kita akan melihat patch XP di pasar gelap.
Kemungkinan bahwa penjualan patch XP di pasar gelap akan berkembang. Seseorang bisa juga menjual patch palsu atau patch XP sebenarnya dengan kode berbahaya pun ikut bertambah. Pilihan bijaksana meng-upgrade ke Windows 7 atau Windows 8.1.
(dyt)