APSI mengatakan ponsel bukan barang mewah lagi
A
A
A
Sindonews.com – Pihak Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), berpendapat bahwa ponsel bukan lagi merupakan barang mewah. Sejak berkembangnya smartphone di Indonesia, gadget ini banyak memberi dampak komunikasi, pendidikan, dan ekonomi.
Ketua APSI Hasan Aula, mengatakan "Kita lihat bagaimana anak-anak kita begitu cepat belajar dengan adanya ponsel. Ponsel sudah bukan barang mewah, tapi barang yang banyak dibutuhkan masyarakat," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/4/2013).
Menyangkut akan diberlakukannya PPnBM, pihak APSI mengawatirkan terjadi lonjakan masuknya produk handphone di pasar gelap. Sehingga pendapatan pemerintah semakin tergerus perlahan. Apalagi Impor lokal pun juga bakal kena. Padahal, untuk memproduksi ponsel di dalam negeri, bahan baku dan komponennya juga sudah dikenai bea masuk sebesar 5 hingga 15 persen.
“Dulu tahun 2000, memang banyak penyelundupan HP karena harganya yang cukup tinggi dipasar legal. Semua pemain pakai cara gampang, karena masih banyak pasar gelap. Mereka bisa berubah dengan impor gelap lagi”, pungkas Lee Kang Hyun, wakil ketua APSI.
Sikap pro kontra masalah ini memang masih menjadi bahasan yang belum tuntas. Alasan pemerintah untuk memberlakukan PPnBM tujuannya untuk menghidupkan industri dalam negeri. Saat ini pemerintah masih membahas PPnBM ponsel tersebut.
Ketua APSI Hasan Aula, mengatakan "Kita lihat bagaimana anak-anak kita begitu cepat belajar dengan adanya ponsel. Ponsel sudah bukan barang mewah, tapi barang yang banyak dibutuhkan masyarakat," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/4/2013).
Menyangkut akan diberlakukannya PPnBM, pihak APSI mengawatirkan terjadi lonjakan masuknya produk handphone di pasar gelap. Sehingga pendapatan pemerintah semakin tergerus perlahan. Apalagi Impor lokal pun juga bakal kena. Padahal, untuk memproduksi ponsel di dalam negeri, bahan baku dan komponennya juga sudah dikenai bea masuk sebesar 5 hingga 15 persen.
“Dulu tahun 2000, memang banyak penyelundupan HP karena harganya yang cukup tinggi dipasar legal. Semua pemain pakai cara gampang, karena masih banyak pasar gelap. Mereka bisa berubah dengan impor gelap lagi”, pungkas Lee Kang Hyun, wakil ketua APSI.
Sikap pro kontra masalah ini memang masih menjadi bahasan yang belum tuntas. Alasan pemerintah untuk memberlakukan PPnBM tujuannya untuk menghidupkan industri dalam negeri. Saat ini pemerintah masih membahas PPnBM ponsel tersebut.
(dol)