Smartfren investasi jaringan Rp1,2 T
Selasa, 11 Maret 2014 - 17:59 WIB

Smartfren investasi jaringan Rp1,2 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memperluas kapasitas jaringan di Indonesia. Smartfren memutuskan untuk mengeluarkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun dalam pengembangan jaringan.
Investasi ini untuk peningkatan kapasitas jaringan serta produk smartphone dan layanan telekomunikasi lain. Dengan investasi ini, maka akan ada penambahan 6.500 unit BTS. Investasi ini hanya membangun jaringan, transmisi dan antena, yang akan tersebar di seluruh Indonesia dengan prosentasi 90 persen di Jawa dan 10 persen di luar Jawa.
"Kita tidak membangun menara, kita putuskan hanya menyewa menara, karena saat ini sudah banyak perusahaan tower yang menyewakannya," kata Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, jaringan yang dipasang sebagai upaya untuk menguatkan terknologi terbaru EV-DO Rev. B Fase 2 Peningkatan kualitas ini dilakukan karena pelanggan smartphone terus mengalami peningkatan. Pada 2013, ada sekitar 11,3 juta pelanggan yang terdaftar. Dari total pelanggan, sekitar 6 juta merupakan pelanggan data.
Hal ini menunjukan kalau kebutuhan untuk terkoneksi dengan layanan data sangat tinggi, mengingat mobilitas masyarakat semakin meningkat. Untuk itu, smartfren memutuskan untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan infrastrukturnya. "Kami konsisten menyediakan layanan telekomunikasi berbasis EV-DO Rev.B di Indonesia," paparnya.
Dia mengatakan, dengan investasi ini, diprediksi perusahaan akan memperoleh target sebanyak 15 juta pelanggan. Selain itu, Smartfren juga brencana memerpanjang fiber optic dari 9.345 km menjadi 13.000 km.
"Terus terang dengan memerkuat jaringan, tahun ini revenue tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen. Itu sebabnya, kami berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas coverage network," ujarnya.
Sementara, dari sisi non teknis, tidak banyak dilakukan Smartfren. Hal ini tidak lepas dari pelanggan Smarfren yang cukup besar penggunaan data. Bahkan data per hari yang dikeluarkan operator seluler berbasis CDMA itu mencapai 8,5 GB per hari.
"Ini angka fantastis, bahkan untuk negara maju saja penggunaan data internet tidak lebih dari 3 GB. Dari data itu paling banyak penggunanya adalah pengguna operation system Android," lanjutnya.
Data lain yang disampaikan Smartfren pada kuartal terakhir 2013 adalah penjualan produk smartphone yang mencapai 581.000. Lonjakan itu diakui cukup cepat, lantaran terjadi pada kuartal ketiga baru mencapai kurang lebih 300 ribu unit.
Smartfren juga menghentikan produksi tablet 8 inci. Penghentian ini tidak lepas dari strategi untuk mendorong penggunaan data. Sebab penggunaan tablet 8 inci yang dimiliki Smartfren lebih banyak digunakan akses wi-fi. Hal ini yang menyebabkan akses data Smartfren tidak terpakai.
Investasi ini untuk peningkatan kapasitas jaringan serta produk smartphone dan layanan telekomunikasi lain. Dengan investasi ini, maka akan ada penambahan 6.500 unit BTS. Investasi ini hanya membangun jaringan, transmisi dan antena, yang akan tersebar di seluruh Indonesia dengan prosentasi 90 persen di Jawa dan 10 persen di luar Jawa.
"Kita tidak membangun menara, kita putuskan hanya menyewa menara, karena saat ini sudah banyak perusahaan tower yang menyewakannya," kata Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, jaringan yang dipasang sebagai upaya untuk menguatkan terknologi terbaru EV-DO Rev. B Fase 2 Peningkatan kualitas ini dilakukan karena pelanggan smartphone terus mengalami peningkatan. Pada 2013, ada sekitar 11,3 juta pelanggan yang terdaftar. Dari total pelanggan, sekitar 6 juta merupakan pelanggan data.
Hal ini menunjukan kalau kebutuhan untuk terkoneksi dengan layanan data sangat tinggi, mengingat mobilitas masyarakat semakin meningkat. Untuk itu, smartfren memutuskan untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan infrastrukturnya. "Kami konsisten menyediakan layanan telekomunikasi berbasis EV-DO Rev.B di Indonesia," paparnya.
Dia mengatakan, dengan investasi ini, diprediksi perusahaan akan memperoleh target sebanyak 15 juta pelanggan. Selain itu, Smartfren juga brencana memerpanjang fiber optic dari 9.345 km menjadi 13.000 km.
"Terus terang dengan memerkuat jaringan, tahun ini revenue tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen. Itu sebabnya, kami berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas coverage network," ujarnya.
Sementara, dari sisi non teknis, tidak banyak dilakukan Smartfren. Hal ini tidak lepas dari pelanggan Smarfren yang cukup besar penggunaan data. Bahkan data per hari yang dikeluarkan operator seluler berbasis CDMA itu mencapai 8,5 GB per hari.
"Ini angka fantastis, bahkan untuk negara maju saja penggunaan data internet tidak lebih dari 3 GB. Dari data itu paling banyak penggunanya adalah pengguna operation system Android," lanjutnya.
Data lain yang disampaikan Smartfren pada kuartal terakhir 2013 adalah penjualan produk smartphone yang mencapai 581.000. Lonjakan itu diakui cukup cepat, lantaran terjadi pada kuartal ketiga baru mencapai kurang lebih 300 ribu unit.
Smartfren juga menghentikan produksi tablet 8 inci. Penghentian ini tidak lepas dari strategi untuk mendorong penggunaan data. Sebab penggunaan tablet 8 inci yang dimiliki Smartfren lebih banyak digunakan akses wi-fi. Hal ini yang menyebabkan akses data Smartfren tidak terpakai.
(izz)