Gajah dan Badak Terancam Punah, Sinyal Bahaya untuk Bumi

Kamis, 20 Februari 2020 - 14:00 WIB
Gajah dan Badak Terancam...
Gajah dan Badak Terancam Punah, Sinyal Bahaya untuk Bumi
A A A
JAKARTA - Perburuan liar yang dilakukan oleh manusia, serta perubahan iklim yang semakin ekstrem, sangat memengaruhi populasi gajah dan badak di Bumi. Padahal keberadaan keduanya sangat penting bagi ekosistem Bumi.

Dalam sebuah studi gabungan yang dilakukan oleh University of Arizona, Santa Fe Institute, Northern Arizona University, UN Environment Programme World Conservation Monitoring Centre, dan University of Oxford, ditemukan bukti bahwa kedua mamalia ini mengalami penurunan jumlah yang sangat mengkhawatirkan.

Padahal kedua hewan besar ini memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem yang lebih besar bagi Planet Biru. Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan bukti banyaknya pepohonan besar yang hilang. Kejadian ini dapat memicu menurunnya kehidupan di Bumi.

Melansir situs Futurity, Minggu (16/2/2020), hasil dari penelitian itu dikemukakan di Nature Communications menggunakan simulasi berbasis komputer. Dalam simulasi itu, peneliti membandingkan kondisi alam di Bumi selama masa Pleistosen, saat ini, dan masa depan. Termasuk kemunginan hewan-hewan besar yang ada saat ini mengalami kepunahan.

Hasilnya, simulasi itu menunjukkan dengan hilangnya hewan-hewan besar, dapat menyebabkan biomassa hewan liar di planet ini berkurang hingga 44%. Tidak hanya itu, kesuburan tanah juga bisa berkurang hingga 92%.

"Penelitian ini membuktikan alasan hewan dan pohon besar begitu penting sebagai fondasi kehidupan di Bumi," kata Brian Enquist, peneliti dari University of Arizona.

Peneliti menjelaskan, hewan-hewan besar seperti gajah dan badak berfungsi sebagai pengantar nutrisi, saat mereka makan di satu tempat, dan membuang kotoran di tempat lainnya. Secara alami, hewan-hewan itu akan membawa nutrisi dari tempat yang kaya nutrisi, kemudian memindahkannya ke wilayah yang kurang akan nutrisi.

Para peneliti berharap hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan dalam program konservasi. Demi menyembuhkan rusaknya populasi gajah dan badak yang semakin terancam dilanda kepunahan.
(mim)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
1 jam yang lalu
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
1 jam yang lalu
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
3 jam yang lalu
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
5 jam yang lalu
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
22 jam yang lalu
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
1 hari yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved