Teknologi Ini Pangkas Biaya Operasional Hotel Tanpa Korbankan Kenyamanan Tamu

Kamis, 13 Februari 2020 - 11:33 WIB
Teknologi Ini Pangkas...
Teknologi Ini Pangkas Biaya Operasional Hotel Tanpa Korbankan Kenyamanan Tamu
A A A
EINDHOVEN - Industri perhotelan menghadapi tantangan dalam upayanya mengurangi emisi karbonnya sebesar 66% pada 2030. Tantangannya semakin besar di tahun 2050 karena target pemangkasan mencapai 90%.

Kedua target tersebut agar industri tetap berada pada ambang 2 derejat Celcius seperti yang disepakati dalam COP211, sebuah inisiatif Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ditugaskan oleh Signify, pemimpin dunia di bidang pencahayaan, sebuah penelitian oleh Cundall menunjukkan penggunaan Interact Hospitality pada hotel skala menengah dan mewah, ternyata dapat memberikan penghematan energi yang signifikan tanpa mengorbankan kualitas layanan serta kenyamanan tamu.

"Sistem manajemen kamar tamu terkoneksi ini memungkinkan manajemen kamar tamu yang intuitif dalam satu dasbor. Dibandingkan dengan kamar tanpa penggunaan kontrol pintar, sebuah hotel mewah dapat mengurangi konsumsi energi sebesar 28% per kamar tamu dengan tingkat hunian 80%. Saat tamu menggunakan Mode Hijau pada termostat, tambahan penghematan energi sebesar 10% dapat dicapai," kata Jella Segers, Global Lead for Hospitality di Signify.
Teknologi Ini Pangkas Biaya Operasional Hotel Tanpa Korbankan Kenyamanan Tamu

Hotel, lanjut dia, merupakan pemain besar dalam hal konsumsi energi, dan secara konsisten menempati peringkat atas di antara konsumen energi tertinggi di sektor bangunan tersier, yang berfokus pada penyediaan layanan. Satu penjelasan yang mungkin terkait penggunaan energi tinggi dan praktik energi yang tidak efisien ialah seringkali hotel memprioritaskan kenyamanan dan pengalaman tamu di atas segalanya.

Namun ada lebih banyak hal lain yang dapat dilakukan selain meminta tamu untuk tidak sering mengganti handuk dan meningkatkan penggunaan dispenser perlengkapan mandi isi ulang. Penelitian Cundall menunjukkan bagaimana integrasi sistem kontrol ke layanan utama gedung (AC, pencahayaan dan listrik), dapat memainkan peran penting dalam mencapai target pengurangan energi yang ditetapkan oleh Kemitraan Pariwisata Internasional2, seraya tetap menjaga kenyamanan tamu.

“Sistem Interact Hospitality Signify memiliki dampak besar dalam mengurangi biaya energi, karena mengontrol pencahayaan ruangan, AC, soket listrik dan pengisian daya, serta tirai listrik. Sebagai contoh, hotel dapat mengoptimalkan penggunaan energi di kamar tamu yang tidak dihuni dengan menyesuaikan suhu di kamar secara otomatis dan membuka tirai hanya ketika tamu check-in,” kata Jella Segers.

Penelitian Cundall menunjukkan 65% penghematan energi yang terwujud di hotel-hotel yang menjadi objek studi, dapat tercapai karena integrasi antara Interact Hospitality dan sistem manajemen properti hotel. Penghematan energi 35% yang tersisa dicapai karena kontrol hunian secara real-time di kamar tamu.
Teknologi Ini Pangkas Biaya Operasional Hotel Tanpa Korbankan Kenyamanan Tamu

“Titik setel suhu yang umum digunakan oleh hotel, sering membuat tamu merasa kepanasan atau kedinginan, menandakan adanya perbedaan suhu yang besar antara di dalam dan luar ruangan. Bekerja sama dengan Cundall, rekomendasi kisaran titik setel suhu kini telah dibuat, yang umumnya disebut sebagai hipotesis kenyamanan adaptif,” jelas Segers seraya menambahkan, memahami rentang titik setel suhu yang nyaman memberikan lebih banyak opsi untuk penghematan energi.

Sementara Marcus Eckersley, Managing Director SEA untuk Cundall mengatakan, berdasarkan perubahan musim, sistem Interact Hospitality menyediakan dukungan untuk secara otomatis memperbarui titik setel suhu di seluruh hotel. Sehingga dapat menyeimbangkan penggunaan energi dengan kenyamanan tamu yang optimal.

Meskipun penelitian ini telah mempresentasikan penghematan energi secara signifikan untuk hotel-hotel di daerah beriklim panas di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara, pihaknya mengantisipasi penghematan serupa dari sistem pemanas ruangan untuk hotel-hotel di daerah beriklim sejuk seperti Eropa dan Amerika Utara.

"Operator hotel dapat mengharapkan pengembalian investasi yang menguntungkan dibandingkan dengan kamar tamu yang beroperasi tanpa sistem kontrol pintar,” tambah Eckersley.

Melalui Application Program Interface (API) yang terbuka, sistem Interact Hospitality berkomunikasi dengan berbagai sistem TI hotel, mulai dari tata graha (housekeeping) hingga teknis (engineering), serta gawai tablet untuk tamu. Selain memaksimalkan efisiensi energi dan memenuhi tujuan keberlanjutan, produktivitas staf dan pengalaman tamu juga meningkat.

"Operasional pun dapat dirampingkan, dan waktu penyelesaian cepat dimungkinkan dengan gangguan terhadap tamu yang minimal, karena Interact Hospitality menawarkan dasbor intuitif dengan tampilan permintaan tamu dan kondisi kamar secara real-time," tuntasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)