Aplikasi TaniHub Permudah Akses Pasar untuk Mitra Petani di Bali

Senin, 03 Februari 2020 - 10:08 WIB
Aplikasi TaniHub Permudah Akses Pasar untuk Mitra Petani di Bali
Aplikasi TaniHub Permudah Akses Pasar untuk Mitra Petani di Bali
A A A
BEDUGUL - Setelah menggelar ekspansi ke Bali dengan menghadirkan cabang/gudang baru di Pulau Dewata tersebut, kini TaniHub Group berinteraksi kian intens bersama petani dengan menyerap hasil panennya.

Yuliati adalah salah satu petani tersebut. Dia berasal dari Bedugul, kawasan pegunungan di Bali yang terkenal dengan Danau Beratan dan Pura Ulun Danu, pura air terbesar di Bali. Tempat tinggal dan lahan pertanian yang digarapnya terletak di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada di sekitar Danau Buyan, yang merupakan “saudara kembar” dari Danau Beratan.

Di sini Yuliati menanam berbagai jenis buah dan sayur, seperti stroberi, bawang, dan lobak. Desa yang terletak pada ketinggian 850 meter di atas permukaan air laut ini memang terkenal sebagai penghasil stroberi karena cuacanya yang sejuk, sangat cocok untuk jenis tanaman tersebut.

Sebelum bergabung menjadi mitra penyuplai TaniHub, Yuliati tidak mendapatkan kepastian atas pembelian hasil taninya secara rutin. Ditambah pembayarannya yang tidak menentu.

Setelah bermitra dengan TaniHub, Yuliati mendapat jaminan akses pasar dan harga yang wajar (fair). Terlebih, bersama TaniHub, petani mendapat kepastian pembayaran yang hanya berkisar 3-7 hari. Manfaat dari pembayaran yang lebih cepat tersebut adalah cashflow yang lebih baik untuknya, sehingga petani dapat memutar uangnya lebih cepat pula untuk mengembangkan usaha taninya.

Dengan produktivitas yang meningkat, Yuliati pun mampu mengordinir petani-petani di lingkungan tempat tinggalnya untuk terlibat dalam memenuhi kebutuhan akan komoditas yang beragam dari Bedugul.

Kisah kesuksesan Yuliati merupakan pengejawantahan dari salah satu pilar TaniHub, yakni menciptakan dampak sosial (social impact), yang diukur dengan peningkatan kesejahteraan para petani di daerah di mana perusahaan ini menapakkan kakinya.

“Dengan membuka akses ke pasar untuk petani, kami memastikan seluruh hasil panen dapat terserap dan tidak ada lagi petani yang sengaja membuang panen mereka karena tidak tahu harus menjual ke mana, ataupun tidak mendapatkan harga yang wajar. Kami juga terus memastikan hasil panen yang kami dapatkan dari petani adalah yang terbaik untuk pelanggan kami,” kata Direktur TaniSupply Sariyo.

Secara khusus, dampak sosial yang diciptakan TaniHub Group di Bali diharapkan sejalan dengan konsep “Ajeg Bali”, yaitu keberlanjutan sumber daya alam, sosial-budaya, dan pemberian manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Perusahaan rintisan (startup) ini berharap pertumbuhan ekonomi daerah dapat sejalan dengan berkembangnya pertanian lokal, sehingga tingkat kesejahteraan meningkat di segala lini.

TaniHub Group meyakini sektor pertanian sebagai penyumbang terbesar kedua terhadap perekonomian Indonesia harus didukung oleh segenap masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk pelaku industri. Dalam hal ini, munculnya TaniHub Group didorong oleh cita-cita mendukung petani Indonesia dengan memberikan mereka akses ke pasar (access to market) dan akses ke pendanaan (access to finance).

Melalui visi Agriculture for Everyone, TaniHub Group memiliki mimpi agar petani lokal dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik. Serta, seluruh masyarakat di negeri ini semakin peduli dan mencintai dengan masa depan pertanian Indonesia.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9538 seconds (0.1#10.140)