Perlombaan Teknologi 6G Sudah Dimulai, Ini yang Dipikirkan China
A
A
A
BEIJING - Teknologi 5G belum dirasakan semua orang, tapi perlombaan menggapai jaringan telekomunikasi generasi keenam (6G) ternyata sudah dimulai. Yang perlu Anda ketahui, dibutuhkan sekitar 10 tahun untuk mengembangkan jaringan komunikasi generasi baru tersebut.
Yang jelas R&D-nya harus dimulai sejak dini. Semakin cepat menggelar riset, hasilnya akan semakin baik. Laman Giz China menyatakan, secara teknis, teknologi 5G masih dalam masa pertumbuhan dan banyak wilayah di dunia belum memiliki jaringan ini.
Tetapi ini tidak mengurangi niat sejumlah negara untuk mulai berlomba-lomba mengembangkan 6G. Baru-baru ini, Pemerintah Jepang telah menyatakan kesiapannya untuk mendanai penelitian dan pengembangan 6G bagi peneliti di negara ini.
China jelas unggul dalam pengembangan 5G. Namun, dengan AS dan wilayah lain bekerja keras, perlombaan bagi penerus 5G bakal terasa ketat.
Pada konferensi baru-baru ini oleh Kantor Informasi Dewan China, Juru Bicara Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi berbicara tentang 6G. Menurut mereka, China tidak khawatir tentang 6G.
“Bagi China, perlu untuk membumi. Penerapan 5G baru saja dimulai dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pekerjaan 5G harus dilakukan dengan baik, tetapi kita harus mulai bekerja pada penggantinya. Namun, apakah itu 5G atau 6G, pekerjaan ini bersifat global. Saat ini, kemajuan penelitian kami mirip dengan 5G. Kami masih dalam tahap eksplorasi ...," katanya.
Dia menambahkan, “Kami sekarang telah memperluas (IMT-2020) ke IMT-2030. Organisasi ini terutama didasarkan pada Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China. Ini mengatur semua aspek dunia untuk bekerja bersama dalam penelitian standar generasi berikutnya. Ini memiliki tiga standar di era 3G, dua standar global di era 4G, standar bersatu global di era 5G. Manfaat dari standar terpadu global terbukti dengan sendirinya. Kita harus menghargai pencapaian yang telah dimenangkan dengan susah payah. Di era 6G, apa pun yang terjadi, kami juga harus berupaya mempromosikan standar global. Dalam prosesnya, kita harus mematuhi kerja sama terbuka. Kami tidak akan pernah menutup pintu untuk mempelajari standar China sendiri.”
Yang jelas R&D-nya harus dimulai sejak dini. Semakin cepat menggelar riset, hasilnya akan semakin baik. Laman Giz China menyatakan, secara teknis, teknologi 5G masih dalam masa pertumbuhan dan banyak wilayah di dunia belum memiliki jaringan ini.
Tetapi ini tidak mengurangi niat sejumlah negara untuk mulai berlomba-lomba mengembangkan 6G. Baru-baru ini, Pemerintah Jepang telah menyatakan kesiapannya untuk mendanai penelitian dan pengembangan 6G bagi peneliti di negara ini.
China jelas unggul dalam pengembangan 5G. Namun, dengan AS dan wilayah lain bekerja keras, perlombaan bagi penerus 5G bakal terasa ketat.
Pada konferensi baru-baru ini oleh Kantor Informasi Dewan China, Juru Bicara Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi berbicara tentang 6G. Menurut mereka, China tidak khawatir tentang 6G.
“Bagi China, perlu untuk membumi. Penerapan 5G baru saja dimulai dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pekerjaan 5G harus dilakukan dengan baik, tetapi kita harus mulai bekerja pada penggantinya. Namun, apakah itu 5G atau 6G, pekerjaan ini bersifat global. Saat ini, kemajuan penelitian kami mirip dengan 5G. Kami masih dalam tahap eksplorasi ...," katanya.
Dia menambahkan, “Kami sekarang telah memperluas (IMT-2020) ke IMT-2030. Organisasi ini terutama didasarkan pada Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China. Ini mengatur semua aspek dunia untuk bekerja bersama dalam penelitian standar generasi berikutnya. Ini memiliki tiga standar di era 3G, dua standar global di era 4G, standar bersatu global di era 5G. Manfaat dari standar terpadu global terbukti dengan sendirinya. Kita harus menghargai pencapaian yang telah dimenangkan dengan susah payah. Di era 6G, apa pun yang terjadi, kami juga harus berupaya mempromosikan standar global. Dalam prosesnya, kita harus mematuhi kerja sama terbuka. Kami tidak akan pernah menutup pintu untuk mempelajari standar China sendiri.”
(mim)