LG Debut Mesin Cuci dengan AI untuk Perawatan Pakaian
A
A
A
LAS VEGAS - Pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mewarnai koleksi produk inovatif LG Electronics (LG) yang ditampilkan di Consumer Electronics Show (CES) 2020.
Terbaru, raksasa Korea Selatan ini mengonfirmasi penampilan perdana mesin cuci bukaan depan (front loading) dengan kecerdasan buatan pada pameran tahunan global produk elektronik inovatif di Las Vegas, Amerika Serikat. “Hadirnya mesin cuci ini menetapkan standar baru kenyamanan, yang tak hanya dari kapasitas cuci lebih besar, tapi juga dari hadirnya pengalaman mencuci dengan pengaturan lebih baik untuk perawatan pakaian,” kata Dan Song, Presiden LG Electronics Home Appliance & Air Solution Company.
Dia menjelaskan, keunggulan pada perawatan pakaian lebih baik ini tak lepas dari keberadaan dua fitur berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan perusahaan. Selain menyentuh motor yang merupakan bagian inti mesin cuci dengan fitur Artificial Intelligence Direct Drive™ (AI DD), pengembangan kecerdasan buatan ikut menyasar sisi perawatan kerja mesin cuci dengan hadirnya Proactive Customer Care.
Label Direct Drive pada mesin cuci tersebut merujuk pada penggunaan motor khusus yang dicipta LG dan terus mengalami penyempurnaan sejak 20 tahun lalu. Dengan meniadakan karet penghubung antara tabung dan motor penggeraknya, motor ini memiliki keunggulan pada efisiensi sekaligus pengoperasian dengan tingkat kesenyapan lebih baik.
Sementara peran kecerdasan buatan pada pencucian menyentuh mulai tahap awal yang memberi kemampuan mesin cuci AI DD ini dalam mendeteksi cucian dengan lebih baik. Bila mesin cuci jamak hanya mendeteksi berat dan dimensi volume cucian, kelengkapan AI beserta berbagai sensor yang ditanam LG memampukan mesin cuci ini mengenali tipe bahan pakaian.
“Mesin cuci ini misalnya, mampu mengenali perbedaan bahan pakaian kaus dan celana dibanding dengan seprai atau kombinasi bahan pakaian lain,” tutur Dan Song.
Kerja pengenalan tipe bahan pakaian ini kemudian akan dibandingkan dengan data yang jumlahnya lebih dari 20.000 kombinasi detail pengenalan dari penggunaan mesin cuci yang dibenamkan didalamnya. Hasil proses ini kemudian akan mendorong mesin cuci memilih program pencucian paling optimal secara otomatis. Termasuk dalam program ini, yakni pengaturan pergerakan tabung, temperatur, dan durasi pencucian.
Pengguna pun tak bakal lagi direpotkan memperkirakan jumlah deterjen yang dibutuhkan. Fitur ezDispense yang melengkapinya bakal secara otomatis mengatur aliran deterjen dan cairan pelembut pakaian pada waktu yang tepat di tengah proses pencucian.
Bila kemudian pengguna bermaksud mengeringkan cucian dengan mesin pengering yang kompatibel, fitur LG Smart Pairing dari mesin cuci ini akan mengirimkan informasi dan melakukan pengaturan pada mesin pengering untuk mendapatkan hasil optimal.
Sentuhan kenyamanan pun dihadirkan LG melalui opsi keterhubungan mesin cuci AI DD ini dengan Amazon Alexa. Melalui aplikasi mobile ThinQ, mesin cuci ini akan memberi notifikasi saat deterjen dalam mesin cuci tinggal sedikit.
“Tak hanya itu, pengguna bahkan dapat mengaktifkan Amazon Dash Replenishment melalui aplikasi ThinQ ini. Hal yang akan membuatnya dapat melakukan pembelian otomatis pada berbagai suplai deterjen dan pelembut pakaian yang diatur sebelumnya,” papar Dan Song.
Pada bagian perawatan penggunaan, sambung dia, adopsi LG Proactive Customer Care memberikan solusi layanan pengguna berbasis AI yang juga meningkatkan performa produk dan usia pemakaian. Keberadaan layanan ini akan memberi peringatan pada pengguna terkait potensi permasalahan yang mungkin terjadi, menawarkan perbaikan saat dibutuhkan dan memberikan berbagai saran untuk perawatan mesin cuci.
Tak hanya mengandalkan AI, mesin cuci LG yang berhasil mendapat penghargaan CES Innovation Award 2020 ini juga dirancang dengan dukungan fitur canggih untuk menghemat waktu sekaligus memberikan performa pencucian lebih baik. Di antaranya, sebut dia, TurboWash™ 360 yang berbentuk gelombang air kuat yang memutar cucian ke berbagai sisi yang berguna untuk mendorong deterjen masuk hingga ke bagian dalam pakaian. Sekaligus menyingkat keseluruhan waktu pencucian hingga di bawah 30 menit.
Di bagian lain, 3D Multi Spray hadir berwujud semburan air bertekanan tinggi dari lima arah bekerja secara simultan pada proses pencucian. Keberadaannya memberi dukungan melepas-kan noda yang melekat pada cucian.
“Inovasi berbasis AI pada teknologi pencucian sekaligus layanan perawatan penggunaan yang ditawarkan mesin cuci AI DD ini akan melebihi harapan calon penggunanya,” ucap Dan Song lagi.
Lebih lanjut dikatakan, seusai menjalani debut di CES 2020, mesin cuci ini akan mulai dipasarkan di Amerika Utara pada medio pertama tahun ini. Kemudian diikuti pada distribusi pasar lainnya.
Terbaru, raksasa Korea Selatan ini mengonfirmasi penampilan perdana mesin cuci bukaan depan (front loading) dengan kecerdasan buatan pada pameran tahunan global produk elektronik inovatif di Las Vegas, Amerika Serikat. “Hadirnya mesin cuci ini menetapkan standar baru kenyamanan, yang tak hanya dari kapasitas cuci lebih besar, tapi juga dari hadirnya pengalaman mencuci dengan pengaturan lebih baik untuk perawatan pakaian,” kata Dan Song, Presiden LG Electronics Home Appliance & Air Solution Company.
Dia menjelaskan, keunggulan pada perawatan pakaian lebih baik ini tak lepas dari keberadaan dua fitur berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan perusahaan. Selain menyentuh motor yang merupakan bagian inti mesin cuci dengan fitur Artificial Intelligence Direct Drive™ (AI DD), pengembangan kecerdasan buatan ikut menyasar sisi perawatan kerja mesin cuci dengan hadirnya Proactive Customer Care.
Label Direct Drive pada mesin cuci tersebut merujuk pada penggunaan motor khusus yang dicipta LG dan terus mengalami penyempurnaan sejak 20 tahun lalu. Dengan meniadakan karet penghubung antara tabung dan motor penggeraknya, motor ini memiliki keunggulan pada efisiensi sekaligus pengoperasian dengan tingkat kesenyapan lebih baik.
Sementara peran kecerdasan buatan pada pencucian menyentuh mulai tahap awal yang memberi kemampuan mesin cuci AI DD ini dalam mendeteksi cucian dengan lebih baik. Bila mesin cuci jamak hanya mendeteksi berat dan dimensi volume cucian, kelengkapan AI beserta berbagai sensor yang ditanam LG memampukan mesin cuci ini mengenali tipe bahan pakaian.
“Mesin cuci ini misalnya, mampu mengenali perbedaan bahan pakaian kaus dan celana dibanding dengan seprai atau kombinasi bahan pakaian lain,” tutur Dan Song.
Kerja pengenalan tipe bahan pakaian ini kemudian akan dibandingkan dengan data yang jumlahnya lebih dari 20.000 kombinasi detail pengenalan dari penggunaan mesin cuci yang dibenamkan didalamnya. Hasil proses ini kemudian akan mendorong mesin cuci memilih program pencucian paling optimal secara otomatis. Termasuk dalam program ini, yakni pengaturan pergerakan tabung, temperatur, dan durasi pencucian.
Pengguna pun tak bakal lagi direpotkan memperkirakan jumlah deterjen yang dibutuhkan. Fitur ezDispense yang melengkapinya bakal secara otomatis mengatur aliran deterjen dan cairan pelembut pakaian pada waktu yang tepat di tengah proses pencucian.
Bila kemudian pengguna bermaksud mengeringkan cucian dengan mesin pengering yang kompatibel, fitur LG Smart Pairing dari mesin cuci ini akan mengirimkan informasi dan melakukan pengaturan pada mesin pengering untuk mendapatkan hasil optimal.
Sentuhan kenyamanan pun dihadirkan LG melalui opsi keterhubungan mesin cuci AI DD ini dengan Amazon Alexa. Melalui aplikasi mobile ThinQ, mesin cuci ini akan memberi notifikasi saat deterjen dalam mesin cuci tinggal sedikit.
“Tak hanya itu, pengguna bahkan dapat mengaktifkan Amazon Dash Replenishment melalui aplikasi ThinQ ini. Hal yang akan membuatnya dapat melakukan pembelian otomatis pada berbagai suplai deterjen dan pelembut pakaian yang diatur sebelumnya,” papar Dan Song.
Pada bagian perawatan penggunaan, sambung dia, adopsi LG Proactive Customer Care memberikan solusi layanan pengguna berbasis AI yang juga meningkatkan performa produk dan usia pemakaian. Keberadaan layanan ini akan memberi peringatan pada pengguna terkait potensi permasalahan yang mungkin terjadi, menawarkan perbaikan saat dibutuhkan dan memberikan berbagai saran untuk perawatan mesin cuci.
Tak hanya mengandalkan AI, mesin cuci LG yang berhasil mendapat penghargaan CES Innovation Award 2020 ini juga dirancang dengan dukungan fitur canggih untuk menghemat waktu sekaligus memberikan performa pencucian lebih baik. Di antaranya, sebut dia, TurboWash™ 360 yang berbentuk gelombang air kuat yang memutar cucian ke berbagai sisi yang berguna untuk mendorong deterjen masuk hingga ke bagian dalam pakaian. Sekaligus menyingkat keseluruhan waktu pencucian hingga di bawah 30 menit.
Di bagian lain, 3D Multi Spray hadir berwujud semburan air bertekanan tinggi dari lima arah bekerja secara simultan pada proses pencucian. Keberadaannya memberi dukungan melepas-kan noda yang melekat pada cucian.
“Inovasi berbasis AI pada teknologi pencucian sekaligus layanan perawatan penggunaan yang ditawarkan mesin cuci AI DD ini akan melebihi harapan calon penggunanya,” ucap Dan Song lagi.
Lebih lanjut dikatakan, seusai menjalani debut di CES 2020, mesin cuci ini akan mulai dipasarkan di Amerika Utara pada medio pertama tahun ini. Kemudian diikuti pada distribusi pasar lainnya.
(mim)