Apple Ketar-Ketir, AS Bakal Melarang Simpan Data di China
Rabu, 20 November 2019 - 14:54 WIB

Apple Ketar-Ketir, AS Bakal Melarang Simpan Data di China
A
A
A
BEIJING - Senator Amerika Serikat Josh Hawley mengusulkan sebuah kebijakan yang cukup kontroversial. Hawley menghimbau bagi perusahaan teknologi AS untuk tidak menyimpan data pengguna atau kunci enkripsi di China.
Ia juga ingin mencegah perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu mengumpulkan lebih banyak lagi informasi dari pengguna Amerika ketimbang yang seharusnya diperlukan
Hal ini tercantum pada proposal Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang baru saja diumumkan. Demikian dikutip dari Engadget, Rabu (20/11/2019).
Peraturan tersebut tentu akan berdampak pada perusahaan seperti Apple dan TikTok. Disebutkan bahwa Apple mulai menyimpan akun iCloud pengguna China di pusat data China pada tahun lalu.
Apple mengatakan masih mengendalikan kunci enkripsi, tetapi Hawley melihat ini sebagai ancaman keamanan nasional.
Ada pula kekhawatiran bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, akan mendapat tekanan dari pemerintah Tiongkok. Namun, TikTok membantah tuduhan itu.
Hawley sebelumnya telah mengusulkan membuat data pengguna "portabel" di jejaring sosial dan membatasi fitur jejaring sosial yang dianggap membuat ketagihan.
Ia juga ingin mencegah perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu mengumpulkan lebih banyak lagi informasi dari pengguna Amerika ketimbang yang seharusnya diperlukan
Hal ini tercantum pada proposal Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang baru saja diumumkan. Demikian dikutip dari Engadget, Rabu (20/11/2019).
Peraturan tersebut tentu akan berdampak pada perusahaan seperti Apple dan TikTok. Disebutkan bahwa Apple mulai menyimpan akun iCloud pengguna China di pusat data China pada tahun lalu.
Apple mengatakan masih mengendalikan kunci enkripsi, tetapi Hawley melihat ini sebagai ancaman keamanan nasional.
Ada pula kekhawatiran bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, akan mendapat tekanan dari pemerintah Tiongkok. Namun, TikTok membantah tuduhan itu.
Hawley sebelumnya telah mengusulkan membuat data pengguna "portabel" di jejaring sosial dan membatasi fitur jejaring sosial yang dianggap membuat ketagihan.
(wbs)