Ini Kata Portal Rumah.com Soal Proyeksi Industri Properti 2020

Rabu, 13 November 2019 - 07:55 WIB
Ini Kata Portal Rumah.com Soal Proyeksi Industri Properti 2020
Ini Kata Portal Rumah.com Soal Proyeksi Industri Properti 2020
A A A
JAKARTA - Pasar properti di Tanah Air diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2020. Ini sejalan dengan regulasi yang diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia di tahun ini.

Hal ini terungkap dalam Rumah.com Property Market Outlook 2020 yang dibuat berbasiskan data terkini. Outlook tersebut menyajikan informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, pergerakan median harga hunian baik perumahan maupun apartemen, dan sentimen masyarakat khususnya di tahun mendatang.

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com mengatakan, portal propertinya menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia. Data tersebut diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

“Dengan statistik tersebut, Rumah.com memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia,” kata Ike.

Pihaknya memiliki Rumah.com Property Market Index dan juga Rumah.com Affordability Sentiment Index yang menjelaskan pasar properti dari sisi supply dan juga demand. Dia mengklaim, melalui Rumah.com Property Market Outlook 2020 ini, Rumah.com bisa memberikan advokasi yang berkualitas bagi konsumen maupun pemangku kepentingan lainnya melalui informasi properti yang komprehensif, tepat, dan akurat.

Menurut dia, harga properti tetap mengalami kenaikan secara kuartalan maupun tahunan, tapi optimisme penjual tidak sebesar tahun lalu jika dilihat dari suplainya. Permintaan pasar masih akan tetap didominasi dari kalangan menengah dan menengah bawah.

Namun, pelonggaran LTV dan PPnBM diharapkan dapat meningkatkan optimisme pasar properti kelas atas. “Minat terhadap properti residensial seken hampir sama besar dengan properti residesial baru. Pencari hunian lebih mengutamakan lokasi dan sarana transportasi umum yang terdapat di sekitar hunian,” ungkap Ike.

Suplai dan Harga Properti
Rumah.com Property Price Index menunjukkan indeks harga properti nasional sepanjang 2019 bergerak naik secara stabil. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana harga properti di kuartal pertama 2018 justru turun secara kuartalan.

Optimisme harga di kalangan penjual ini didorong oleh sentimen positif yang dimulai sejak pertengahan 2018. Yakni, indeks harga properti naik dengan percepatan dua kali lipat.

Sama seperti tahun lalu, indeks harga properti mengalami pergerakan yang moderat di paruh pertama. Indeks harga kuartal kedua (Q2) 2019 adalah 112,0 atau naik 2% secara quarter-on-quarter (q-o-q). “Indeks harga pada Q3 2019 mengalami kenaikan 3% (q-o-q) menjadi 115,8 year-on-year (y-o-y), Indeks Harga di Rumah.com Property Market Index secara nasional pada Q3 2019 mengalami kenaikan sebesar 7%. Secara year-on-year, kenaikan ini mengalami percepatan sebesar 75%,” tuturnya.

Seperti yang diprediksi di awal 2019, dinamika pasar properti banyak dipengaruhi oleh permbangunan infrastruktur di sejumlah kawasan penyangga Ibu Kota, seperti Bekasi, Depok, Bogor, hingga Tangerang.

Sementara Indeks Suplai menunjukkan optimisme pasar properti pada tahun 2019 tidak sebesar dua tahun sebelumnya. Secara tahunan, suplai properti nasional berdasarkan Rumah.com Property Market Index Q3 2019 turun sebesar 5% menjadi 156,7.

Meski demikian, dinamika pasar properti dalam satu tahun terakhir tetap mengikuti siklus properti tahunan, di mana suplai properti lebih tinggi pada kuartal-kuartal ganjil. Secara kuartalan, suplai pasar properti Q3 mengalami kenaikan sebesar 3% dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Penurunan suplai properti yang paralel dengan kenaikan indeks harga menunjukkan pasar properti masih berjalan sesuai logika ekonomi, di mana bila terjadi serapan suplai yang lebih tinggi akan mendorong kenaikan harga yang lebih cepat pula,” tuturnya.

Pengaruh ekonomi global dan Pileg dan Pilpres 2019, menjadi penyebab utama optimisme suplier tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Penjual lebih fokus pada pemasaran suplai-suplai lama dengan memanfaatkan momentum perkembangan infrastruktur.

Meski dihantam isu ekonomi global hingga menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD, kondisi ekonomi 2018 ditutup dengan pertumbuhan ekonomi 5,17%, lebih tinggi dibandingkan 2017 sebesar 5,07%.

Memasuki 2019, hangatnya dinamika politik, menjadi perhatian pelaku ekonomi nasional. Gubernur Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun mencapai 5,2%.

Survei Bank Indonesia menunjukkan perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, di mana kebijakan pada kuartal keempat 2019 diperkirakan lebih longgar. Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama pada kredit pemilikan rumah/apartemen, investasi, dan kredit UMKM. Aspek kebijakan pelonggaran penyaluran antara lain pada plafon kredit, suku bunga, dan agunan.

Kebijakan pelonggaran ini diharapkan dapat membantu menjawab keluhan responden Rumah.com Property Affordability Sentiment Index, yang merasa syarat KPR terlalu rumit dan uang muka terlalu besar

Mengamati data Rumah.com Property Market Index dan data nasional, pasar properti nasional di tahun 2020 diramalkan akan lebih positif, setelah tertahan di 2019. Hal yang perlu diantisipasi adalah Hari Raya Idul Fitri dan respons pasar terhadap situasi politik nasional, serta ancaman ekonomi global.

Indeks harga properti hunian diperkirakan akan mengalami kenaikan pada kisaran 6-9% (y-o-y) pada akhir 2020. Sementara indeks suplai properti hunian akan mengalami pertumbuhan pada kisaran 5% (y-o-y).

Kondisi ekonomi dan politik nasional tidak terlalu berpengaruh pada optimisme pengembang dalam hal penawaran harga. Sebaliknya, kedua hal tersebut tercermin dalam optimisme pengembang dari sisi suplai.

“Penjual sebaiknya fokus pada properti residensial kelas menengah dan menengah atas, dengan menonjolkan prospek investasi dan dukungan transportasi umum di sekitar properti,” saran Ike.

Meski terjadi penurunan pada kepuasan terhadap iklim properti saat ini dibandingkan tahun lalu, secara umum kepuasan masyarakat masih tinggi. Sebanyak 55% responden Rumah.com Property Affordability Sentiment Index juga mengaku berencana membeli properti tahun depan. “Berbelitnya proses pengurusan KPR, terutama untuk pekerja lepas, bisa menjadi penahan laju pasar properti nasional,” imbuhnya.

Kebijakan Pemerintah melonggarkan Loan To Value (LTV) atau uang muka untuk pembelian rumah kedua, serta pelonggan PPnBM untuk rumah mewah bisa meningkatkan dinamika pasar properti menengah atas dan mewah, yang sedang lesu.

Ike menjelaskan bahwa secara umum pasar properti Indonesia di tahun 2020 mendatang tidak akan begitu terpengaruh dengan keadaan politik mengingat situasi politik lebih kondusif. Pasar properti diperkirakan akan lebih bergairah dan menuju pemulihan, ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investai.

“Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia akan senantiasa terus berinovasi menghadirkan inovasi, solusi dan panduan bagi pencari properti, agen, dan pengembang serta stakeholder properti di Indonesia,” pungkas Ike.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8986 seconds (0.1#10.140)