Zoom Bakal Punya Fitur Blokir Pengguna Berdasarkan Lokasi
loading...
A
A
A
BEIJING - Platfrom konferensi video, Zoom, kabarnya tengah mengerjakan fitur baru yang memungkinkan memblokir pengguna berdasarkan lokasi geografis.
Hal itu dilakukan setelah pihak Zoom menangguhkan tiga akun pengguna yang berbasis di Hong Kong dan Amerika Serikat atas permintaan pemerintah CHina. Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Zoom sendiri banyak menuai kritikan karena menangguhkan akun yang menjadi tuan rumah pertemuan untuk memperingati tragedi Tiananmen pada 4 Juni.
Zoom mengatakan telah mengembalikan akun dan mengembangkan alat yang memungkinkan pemblokiran.
"Selama beberapa hari ke depan, Zoom mengembangkan teknologi yang memungkinkan kami untuk menghapus atau memblokir di tingkat peserta berdasarkan geografis," kata Zoom dalam unggahan blognya dikutip dari The Verge, Selasa (16/6/2020).
Pengumuman itu malah memperburuk kekhawatiran bahwa Zoom dengan senang hati memblokir dan menangguhkan pengguna demi memenuhi keinginan pemerintah China. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Zoom mengungkapkan, mereka mendapat permintaan dari pemerintah China pada Mei dan awal Juni untuk menghentikan empat pertemuan yang digelar dalam rangka memperingati tragedi Tiananmen.
Setelah perusahaan menetapkan bahwa tiga dari pertemuan itu mengandung sejumlah peserta dari China daratan, Zoom langusng menghentikan pertemuan itu dan menangguhkan akun tuan rumah atau host-nya.
Zoom mengatakan bahwa akun host ini sejak itu telah dipulihkan. Perusahaan mengatakan tidak mengambil tindakan terhadap pertemuan tersebut.
Kesediaan Zoom untuk mematuhi permintaan pemerintah China ini mendapat kritikan tajam dari aktivis pro-demokrasi.
"Perusahaan dengan hati nurani tidak boleh menerima permintaan dari kediktatoran," kata Wang Dan, salah satu aktivis yang terpengaruh tindakan Zoom.
Hal itu dilakukan setelah pihak Zoom menangguhkan tiga akun pengguna yang berbasis di Hong Kong dan Amerika Serikat atas permintaan pemerintah CHina. Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Zoom sendiri banyak menuai kritikan karena menangguhkan akun yang menjadi tuan rumah pertemuan untuk memperingati tragedi Tiananmen pada 4 Juni.
Zoom mengatakan telah mengembalikan akun dan mengembangkan alat yang memungkinkan pemblokiran.
"Selama beberapa hari ke depan, Zoom mengembangkan teknologi yang memungkinkan kami untuk menghapus atau memblokir di tingkat peserta berdasarkan geografis," kata Zoom dalam unggahan blognya dikutip dari The Verge, Selasa (16/6/2020).
Pengumuman itu malah memperburuk kekhawatiran bahwa Zoom dengan senang hati memblokir dan menangguhkan pengguna demi memenuhi keinginan pemerintah China. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Zoom mengungkapkan, mereka mendapat permintaan dari pemerintah China pada Mei dan awal Juni untuk menghentikan empat pertemuan yang digelar dalam rangka memperingati tragedi Tiananmen.
Setelah perusahaan menetapkan bahwa tiga dari pertemuan itu mengandung sejumlah peserta dari China daratan, Zoom langusng menghentikan pertemuan itu dan menangguhkan akun tuan rumah atau host-nya.
Zoom mengatakan bahwa akun host ini sejak itu telah dipulihkan. Perusahaan mengatakan tidak mengambil tindakan terhadap pertemuan tersebut.
Kesediaan Zoom untuk mematuhi permintaan pemerintah China ini mendapat kritikan tajam dari aktivis pro-demokrasi.
"Perusahaan dengan hati nurani tidak boleh menerima permintaan dari kediktatoran," kata Wang Dan, salah satu aktivis yang terpengaruh tindakan Zoom.
(wbs)