Soal Smart City, Menkominfo Johnny Plate Sebut Fulus, Fulus, Fulus
A
A
A
JAKARTA - Mewujudkan smart city atau kota pintar di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi pemerintah Indonesia .
Disinggung mengenai hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan itu -kota pintar- semua mengenai fulus alias uang.
"Fulus, fulus, fulus, fulus. Ada fulus semuanya beres," kata Johnny di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.
Dikatakannya, Kominfo sedang mencari cara terkait mekanisme pembiayaan untuk mengadopsi smart city yang dicanangkan pemerintah. "Makanya kami harus cari mekanisme pembiayaannya, apakah semua beban APBN. Kalau beban APBN, prioritasnya seperti apa? Presiden sudah mengingatkan secara khusus bahwa APBN harus fokus dan prioritas," ungkap Sekjen Partai NasDem ini.
"Jangan sampai APBN itu asal belanja. Bisa berapa pun banyak APBN akan menguap begitu saja, habis dibelanjakan, tidak memberikan hasil. Nah, itu harus betul-betul fokus," tandasnya.
Johnny pun mengaku akan berdiskusi dengan para kepala daerah membahas kepentingan prioritas apa yang harus didahulukan. "Tentu kami akan berdiskusi dengan para bupati, dengan semua yang punya kepentingan di situ bagaimana prioritas belanja, ada wilayah yang belanjanya prioritas," tuturnya.
Gerakan Menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.
Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten dan Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Disinggung mengenai hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan itu -kota pintar- semua mengenai fulus alias uang.
"Fulus, fulus, fulus, fulus. Ada fulus semuanya beres," kata Johnny di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.
Dikatakannya, Kominfo sedang mencari cara terkait mekanisme pembiayaan untuk mengadopsi smart city yang dicanangkan pemerintah. "Makanya kami harus cari mekanisme pembiayaannya, apakah semua beban APBN. Kalau beban APBN, prioritasnya seperti apa? Presiden sudah mengingatkan secara khusus bahwa APBN harus fokus dan prioritas," ungkap Sekjen Partai NasDem ini.
"Jangan sampai APBN itu asal belanja. Bisa berapa pun banyak APBN akan menguap begitu saja, habis dibelanjakan, tidak memberikan hasil. Nah, itu harus betul-betul fokus," tandasnya.
Johnny pun mengaku akan berdiskusi dengan para kepala daerah membahas kepentingan prioritas apa yang harus didahulukan. "Tentu kami akan berdiskusi dengan para bupati, dengan semua yang punya kepentingan di situ bagaimana prioritas belanja, ada wilayah yang belanjanya prioritas," tuturnya.
Gerakan Menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.
Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten dan Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
(mim)