Picu Kontroversi, Microsoft Berhasil Memenangkan Tender Pentagon
A
A
A
NEW YORK - Departemen Pertahan AS menyelenggaran kontrak tender untuk pengadaan cloud senilai USD10 miliar atau sekitar Rp140 triliun. Kontrak dengan nama Joint Enterprise Defense Infrastructure (JEDI) ini merupakan bagian dari upaya digitalisasi Pentagon.
Pentagon pun mengumumkan bahwa pemenang tender tersebut adalah Microsoft yang berhasil mengalahkan Amazon dalam persaingan ini. Pemenang tender bertugas memberikan layanan cloud mulai dari penyimpanan hingga mendukung proses kerja Artificial Intelligence (AI).
Juru bicara Amazon Web Services (AWS mengaku pihaknya terkejut bahwa Microsoft yang memenangkan tender tersebut. Pasalnya, keputusan itu terindikasi ada konflik kepentingan pemeintah AS. “AWS sedang mempertimbangkan opsi untuk mengajukan protes pemanangan itu,” kata dia, dikutip dari Reuters.
Proses tender JEDI sejak awal memang sudah menuai kontroversi. Perusahaan teknologi besar lainnya seperti IBM dan Oracle yang juga turut serta dalam persaingan sudah lebih dulu tersingkir.
Terlebih, selain tidak bisa melanjutkan proses penawaran tender, Oracle juga kehilangan legal challenge-nya karena mengatakan kontrak tersebut banyak konflik kepentingan.
Meski begitu, Pentagon menampik semua tudingan tersebut. Mereka penegaskan bahwa kompetisi tender dilakukan secara adil dan legal. “Semua (penawaran) diperlakukan adil dan dievaluasi secara konsisten dengan kriteria evaluasi yang dinyatakan dalam permohonan itu,” tegas Pentagon.
“Sebelum mengumumkan pemenang, departemen sudah berunding dengan Inspektur Jenderan DoD (Department of Defense) dalam mengambil keputusan,” tandasnya.
Pentagon pun mengumumkan bahwa pemenang tender tersebut adalah Microsoft yang berhasil mengalahkan Amazon dalam persaingan ini. Pemenang tender bertugas memberikan layanan cloud mulai dari penyimpanan hingga mendukung proses kerja Artificial Intelligence (AI).
Juru bicara Amazon Web Services (AWS mengaku pihaknya terkejut bahwa Microsoft yang memenangkan tender tersebut. Pasalnya, keputusan itu terindikasi ada konflik kepentingan pemeintah AS. “AWS sedang mempertimbangkan opsi untuk mengajukan protes pemanangan itu,” kata dia, dikutip dari Reuters.
Proses tender JEDI sejak awal memang sudah menuai kontroversi. Perusahaan teknologi besar lainnya seperti IBM dan Oracle yang juga turut serta dalam persaingan sudah lebih dulu tersingkir.
Terlebih, selain tidak bisa melanjutkan proses penawaran tender, Oracle juga kehilangan legal challenge-nya karena mengatakan kontrak tersebut banyak konflik kepentingan.
Meski begitu, Pentagon menampik semua tudingan tersebut. Mereka penegaskan bahwa kompetisi tender dilakukan secara adil dan legal. “Semua (penawaran) diperlakukan adil dan dievaluasi secara konsisten dengan kriteria evaluasi yang dinyatakan dalam permohonan itu,” tegas Pentagon.
“Sebelum mengumumkan pemenang, departemen sudah berunding dengan Inspektur Jenderan DoD (Department of Defense) dalam mengambil keputusan,” tandasnya.
(wbs)