iPhone 11 Disambut Kecewa Pengguna Asia, Kenapa?
A
A
A
BEIJING - Apple baru saja merilis ponsel terbarunya yakni iPhone 11 dan iPhone 11 Pro. Namun, perangkat anyar ini malah mengecewakan pengguna di Asia.
Pengguna di Asia kecewa karena perangkat ini tak didukung oleh jaringan telekomunikasi generasi kelima atau 5G. Padahal, perangkat dari produsen lain yang lebih murah sudah dilengkapi dengan teknologi itu, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (12/9/2019).
IPhone 11 yang diluncurkan di Steve Jobs Theater, Cupertino, Amerika Serikat itu, disambut dengan respons kecewa dari pengguna media sosial di pasar Asia yang didominasi oleh Huawei Technologies dan Samsung Electronics.
“Ponsel baru Apple sama sekali tidak mengejutkan. Perubahan hanya terlihat pada bagian bentuk kamera tambahan pada perangkat premiun tersebut, ”kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities yang berbasis di Seoul.
Selain itu, menurut para analis menurunkan harga menjadi hal yang jarang dilakukan Apple, cara tersebut diambil sebagai salah satu upaya menarik perhatian pembeli di China.
Di pasar tersebut, Apple mengalami kesulitan karena konsumen dengan patriotisme lebih memilih menggunakan Huawei pascaboikot yang dilakukan oleh pemerintah AS.
"Langkah itu mungkin dilakukan untuk mengelola dan mengurangi risiko potensial yang hadir karena perang dagang AS dan China," imbuh Park.
Diketahui bahwa Apple membandrol iPhone 11 seharga USD 699, harga tersebut turun sekitar USD 50 dari perangkat tahun sebelumnya yakni iPhone XR yang dijual USD 749
Sedangkan untuk iPhone 11 Pro dengan memiliki tiga kamera di bagian belakang akan dijual lebih mahal yakni USD 999. Dan untuk layar yang lebih besar iPhone 11 Pro Max dibandrol USD 1.099.
Pengguna di Asia kecewa karena perangkat ini tak didukung oleh jaringan telekomunikasi generasi kelima atau 5G. Padahal, perangkat dari produsen lain yang lebih murah sudah dilengkapi dengan teknologi itu, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (12/9/2019).
IPhone 11 yang diluncurkan di Steve Jobs Theater, Cupertino, Amerika Serikat itu, disambut dengan respons kecewa dari pengguna media sosial di pasar Asia yang didominasi oleh Huawei Technologies dan Samsung Electronics.
“Ponsel baru Apple sama sekali tidak mengejutkan. Perubahan hanya terlihat pada bagian bentuk kamera tambahan pada perangkat premiun tersebut, ”kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities yang berbasis di Seoul.
Selain itu, menurut para analis menurunkan harga menjadi hal yang jarang dilakukan Apple, cara tersebut diambil sebagai salah satu upaya menarik perhatian pembeli di China.
Di pasar tersebut, Apple mengalami kesulitan karena konsumen dengan patriotisme lebih memilih menggunakan Huawei pascaboikot yang dilakukan oleh pemerintah AS.
"Langkah itu mungkin dilakukan untuk mengelola dan mengurangi risiko potensial yang hadir karena perang dagang AS dan China," imbuh Park.
Diketahui bahwa Apple membandrol iPhone 11 seharga USD 699, harga tersebut turun sekitar USD 50 dari perangkat tahun sebelumnya yakni iPhone XR yang dijual USD 749
Sedangkan untuk iPhone 11 Pro dengan memiliki tiga kamera di bagian belakang akan dijual lebih mahal yakni USD 999. Dan untuk layar yang lebih besar iPhone 11 Pro Max dibandrol USD 1.099.
(wbs)