Bohlam Pintar Ini Bisa Jadi Solusi saat Listrik Mati Mendadak

Kamis, 12 September 2019 - 17:00 WIB
Bohlam Pintar Ini Bisa...
Bohlam Pintar Ini Bisa Jadi Solusi saat Listrik Mati Mendadak
A A A
JAKARTA - Pasokan energi listrik di Tanah Air, bahkan untuk Ibu Kota Negara, masih terbilang belum stabil. Contoh nyatanya adalah blackout yang terjadi pada awal Agustus lalu.

Padahal pasokan listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melangsungkan kegiatan sehari-hari dan aktivitas ekonomi. Matinya listrik jelas memberatkan.

Laras (28), pemilik toko bunga, tidak dapat menyelesaikan pesanan pelanggan tepat waktu akibat pemadaman listrik mendadak tersebut. Minimnya pencahayaan dari lilin tidak cukup baginya untuk merangkai bunga, sehingga pekerjaan itu harus tertunda selama beberapa jam sampai daya listrik menyala kembali.

Lalu Agus (27), kehabisan lilin di warung-warung terdekat, selama pemadaman massal, bersama keluarga harus bertahan dalam kegelapan hanya dengan dua buah lilin di rumahnya.

Lain halnya dengan Dina (40), seorang ibu rumah tangga. Padamnya listrik hampir menyebabkan kebakaran karena ketidaksengajaan menyenggol lilin.

Pemadaman listrik mendadak memang masih menjadi masalah di Indonesia, bahkan di daerah-daerah tertentu lebih sering terjadi secara periodik. Pemadaman listrik yang tidak terduga bisa sangat menyulitkan, terutama ketika kita sedang melakukan hal yang sangat penting dan tiba-tiba lampu mati.

Namun tak ada masalah tanpa solusi. Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, baru-baru ini menghadirkan solusi baru atas masalah tersebut. Solusi itu adalah Philips Rechargeable LED Bulb yang diyakini dapat memberikan cahaya cadangan hingga tiga jam secara terus-menerus saat listrik padam.

“Pencahayaan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Kita tidak terbiasa berada dalam kegelapan di malam hari,” kata Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia.

“Pemadaman mendadak yang mencakup area luas dan berlangsung cukup lama belum lama ini, menjadi pengingat bagi banyak orang tentang betapa besarnya ketergantungan kita terhadap listrik dalam melakukan kegiatan sehari-hari,” sambung Rami Hajjar.

Selama pemadaman, masih banyak masyarakat yang menggunakan lilin sebagai sumber penerangan di malam hari. Selain cahaya dari lilin seringkali terlalu redup, sumber cahaya itu juga berbahaya jika kita tidak berhati-hati.

“Sudah banyak terjadi kebakaran karena penggunaan lilin akibat keteledoran manusia yang membahayakan kehidupan orang-orang di rumah dan di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Menggunakan lampu darurat merupakan pilihan yang lebih aman. Signify baru-baru ini meluncurkan bohlam LED baru dengan baterai terintegrasi yang dapat diisi ulang, plus dilengkapi sirkuit deteksi.

Sirkuit deteksi memungkinkan bohlam untuk membedakan antara sakelar yang dimatikan dengan listrik yang padam mendadak. Cadangan baterai berdaya tahan tinggi yang terdapat pada bohlam Philips Rechargeable LED ini memiliki siklus hidup lebih panjang, hingga 500 siklus pengisian penuh.

Bohlam baru Philips Rechargeable LED berfungsi sebagai bohlam normal ketika listrik menyala. Pengisian baterai terjadi saat bohlam dinyalakan dan akan beralih ke mode darurat ketika pemadaman listrik terjadi.Bohlam LED darurat ini hanya menggunakan daya 7 watt untuk 7.000 lumen, yang berarti lebih terang dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Bohlam Philips Rechargeable LED merupakan pelopor penggunaan desain tertutup untuk bohlam darurat, yang membuat bohlam aman dari risiko korsleting karena kemasukan debu, air atau serangga.

“Baterai lithium berkualitas tinggi yang memiliki toleransi panas tinggi memungkinkan implementasi desain tertutup ini, sehingga menjadikannya lebih aman dan lebih tahan lama,” klaimnya.

Disebutkannya, Bohlam darurat ini cocok dipasang di area-area penting di dalam rumah, seperti ruang keluarga, kamar anak, kamar mandi, dan area tangga, untuk mengurangi risiko kecelakaan di dalam rumah karena kurangnya cahaya ketika listrik padam. Bohlam Philips rechargeable LED sekarang tersedia di toko ritel modern dan online.JAKARTA – Pasokan energi listrik di Tanah Air, bahkan untuk Ibu Kota Negara, masih terbilang belum stabil. Contoh nyatanya adalah blackout yang terjadi pada awal Agustus lalu.

Padahal pasokan listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melangsungkan kegiatan sehari-hari dan aktivitas ekonomi. Matinya listrik jelas memberatkan.

Laras (28), pemilik toko bunga, tidak dapat menyelesaikan pesanan pelanggan tepat waktu akibat pemadaman listrik mendadak tersebut. Minimnya pencahayaan dari lilin tidak cukup baginya untuk merangkai bunga, sehingga pekerjaan itu harus tertunda selama beberapa jam sampai daya listrik menyala kembali.

Lalu Agus (27), kehabisan lilin di warung-warung terdekat, selama pemadaman massal, bersama keluarga harus bertahan dalam kegelapan hanya dengan dua buah lilin di rumahnya.

Lain halnya dengan Dina (40), seorang ibu rumah tangga. Padamnya listrik hampir menyebabkan kebakaran karena ketidaksengajaan menyenggol lilin.

Pemadaman listrik mendadak memang masih menjadi masalah di Indonesia, bahkan di daerah-daerah tertentu lebih sering terjadi secara periodik. Pemadaman listrik yang tidak terduga bisa sangat menyulitkan, terutama ketika kita sedang melakukan hal yang sangat penting dan tiba-tiba lampu mati.

Namun tak ada masalah tanpa solusi. Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, baru-baru ini menghadirkan solusi baru atas masalah tersebut. Solusi itu adalah Philips Rechargeable LED Bulb yang diyakini dapat memberikan cahaya cadangan hingga tiga jam secara terus-menerus saat listrik padam.

“Pencahayaan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Kita tidak terbiasa berada dalam kegelapan di malam hari,” kata Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia.

“Pemadaman mendadak yang mencakup area luas dan berlangsung cukup lama belum lama ini, menjadi pengingat bagi banyak orang tentang betapa besarnya ketergantungan kita terhadap listrik dalam melakukan kegiatan sehari-hari,” sambung Rami Hajjar.

Selama pemadaman, masih banyak masyarakat yang menggunakan lilin sebagai sumber penerangan di malam hari. Selain cahaya dari lilin seringkali terlalu redup, sumber cahaya itu juga berbahaya jika kita tidak berhati-hati.

“Sudah banyak terjadi kebakaran karena penggunaan lilin akibat keteledoran manusia yang membahayakan kehidupan orang-orang di rumah dan di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Menggunakan lampu darurat merupakan pilihan yang lebih aman. Signify baru-baru ini meluncurkan bohlam LED baru dengan baterai terintegrasi yang dapat diisi ulang, plus dilengkapi sirkuit deteksi.

Sirkuit deteksi memungkinkan bohlam untuk membedakan antara sakelar yang dimatikan dengan listrik yang padam mendadak. Cadangan baterai berdaya tahan tinggi yang terdapat pada bohlam Philips Rechargeable LED ini memiliki siklus hidup lebih panjang, hingga 500 siklus pengisian penuh.

Bohlam baru Philips Rechargeable LED berfungsi sebagai bohlam normal ketika listrik menyala. Pengisian baterai terjadi saat bohlam dinyalakan dan akan beralih ke mode darurat ketika pemadaman listrik terjadi.
Bohlam LED darurat ini hanya menggunakan daya 7 watt untuk 7.000 lumen, yang berarti lebih terang dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Bohlam Philips Rechargeable LED merupakan pelopor penggunaan desain tertutup untuk bohlam darurat, yang membuat bohlam aman dari risiko korsleting karena kemasukan debu, air atau serangga.

“Baterai lithium berkualitas tinggi yang memiliki toleransi panas tinggi memungkinkan implementasi desain tertutup ini, sehingga menjadikannya lebih aman dan lebih tahan lama,” klaimnya.

Disebutkannya, Bohlam darurat ini cocok dipasang di area-area penting di dalam rumah, seperti ruang keluarga, kamar anak, kamar mandi, dan area tangga, untuk mengurangi risiko kecelakaan di dalam rumah karena kurangnya cahaya ketika listrik padam. Bohlam Philips rechargeable LED sekarang tersedia di toko ritel modern dan online.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7607 seconds (0.1#10.140)