Aplikasi Ceklab Ajak Warga Cegah Penyakit Kronis sejak Dini
A
A
A
SURABAYA - Penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal merupakan penyebab kematian paling tinggi di dunia, termasuk Indonesia. Hanya seringkali masyarakat baru berobat jika kondisi sakitnya sudah parah.
Padahal, penyakit kronis seharusnya dideteksi dan ditangani sedini mungkin bahkan sebelum gejala muncul. “Hati kecil saya selau terusik ketika pasien datang dengan kondisi penyakit yang terlanjur berat, misalnya cuci darah. Jika ditanya mengapa tidak diobati sejak awal, pasien selalu menjawab bahwa mereka tidak tahu karena tidak terasa gejala apapun. Penyakit kronis adalah the silent killer. Gejala baru muncul jika sudah ada komplikasi,” kata Caesar Givani, dokter residen Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dengan visi menyelamatkan sebanyak mungkin orang Indonesia dari penyakit kronis melalui deteksi dini, Caesar beserta rekannya Ivan Sinarso membangun startup sosial berbasis aplikasi yang bernama Ceklab.
Akhir pekan kemarin, aplikasi Ceklab menggandeng salah satu laboratorium swasta ternama di Surabaya menyelenggarakan medical checkup “Merdeka”. Hanya dengan Rp288.000, dilakukan berbagai pemeriksaan lab mutakhir untuk deteksi dini penyakit kronis pada hampir seluruh organ tubuh.
Tidak mengejutkan, lebih dari 700 warga Surabaya langsung berebut dan mengajak keluarganya untuk mendapatkan kesempatan pada event ini.
Sejak pukul 06.00 WIB, antrean panjang peserta telah memadati area laboratorium. Setelah melakukan registrasi ulang, petugas lab segera melakukan pengambilan sampel darah peserta untuk memeriksa adanya kelainan pada darah, fungsi liver, fungsi ginjal, diabetes, kolesterol, dan asam urat.
Berikutnya pasien berpindah ke ruang pemeriksaan fisik dimana dilakukan pemeriksaan tekanan darah, irama jantung, dan kadar oksigen dalam darah. Setelah selesai, pasien dapat melakukan konsultasi dokter dan penjelasan terkait hasil pemeriksaan. Melalui skrining dasar yang lengkap ini, Caesar yakin bibit-bibit penyakit kronis di dalam tubuh akan diketahui, sehingga penyakit kronis dapat dilawan sedini mungkin.
Event medical checkup yang akurat dan terjangkau ini rutin diselenggarakan di berbagai kota setiap bulannya. Pada bulan September, event ini akan kembali diselenggarakan di Bandung. Dalam rangka menjaga kesehatan peserta yang telah terdeteksi memiliki bibit penyakit kronis agar segera teratasi dan tetap sehat, aplikasi Ceklab akan mendampingi mereka dalam menentukan pemeriksaan apa yang perlu dilakukan secara berkala sesuai kondisinya masing-masing, membandingkan harga pemeriksaan termurah dari berbagai lab ternama, dan gratis pengambilan darah di rumah.
Pengguna aplikasi juga akan mendapatkan berbagai diskon dan promo seputar pemeriksaan laboratorium, gaya hidup sehat, dan pencegahan penyakit. Dalam 1 tahun pertamanya, Ceklab yang memiliki kantor di gedung Bursa Efek Indonesia di Surabaya ini telah membantu masyarakat Indonesia melakukan lebih dari 8.000 tes lab di 13 kota.
“Kami dapat meraihnya berkat dukungan banyak pihak seperti Bursa Efek Indonesia dan NEXTDEV Telkomsel selaku inkubator,” tutur Ivan Sinarso, Co-Founder & CTO Ceklab.
Padahal, penyakit kronis seharusnya dideteksi dan ditangani sedini mungkin bahkan sebelum gejala muncul. “Hati kecil saya selau terusik ketika pasien datang dengan kondisi penyakit yang terlanjur berat, misalnya cuci darah. Jika ditanya mengapa tidak diobati sejak awal, pasien selalu menjawab bahwa mereka tidak tahu karena tidak terasa gejala apapun. Penyakit kronis adalah the silent killer. Gejala baru muncul jika sudah ada komplikasi,” kata Caesar Givani, dokter residen Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dengan visi menyelamatkan sebanyak mungkin orang Indonesia dari penyakit kronis melalui deteksi dini, Caesar beserta rekannya Ivan Sinarso membangun startup sosial berbasis aplikasi yang bernama Ceklab.
Akhir pekan kemarin, aplikasi Ceklab menggandeng salah satu laboratorium swasta ternama di Surabaya menyelenggarakan medical checkup “Merdeka”. Hanya dengan Rp288.000, dilakukan berbagai pemeriksaan lab mutakhir untuk deteksi dini penyakit kronis pada hampir seluruh organ tubuh.
Tidak mengejutkan, lebih dari 700 warga Surabaya langsung berebut dan mengajak keluarganya untuk mendapatkan kesempatan pada event ini.
Sejak pukul 06.00 WIB, antrean panjang peserta telah memadati area laboratorium. Setelah melakukan registrasi ulang, petugas lab segera melakukan pengambilan sampel darah peserta untuk memeriksa adanya kelainan pada darah, fungsi liver, fungsi ginjal, diabetes, kolesterol, dan asam urat.
Berikutnya pasien berpindah ke ruang pemeriksaan fisik dimana dilakukan pemeriksaan tekanan darah, irama jantung, dan kadar oksigen dalam darah. Setelah selesai, pasien dapat melakukan konsultasi dokter dan penjelasan terkait hasil pemeriksaan. Melalui skrining dasar yang lengkap ini, Caesar yakin bibit-bibit penyakit kronis di dalam tubuh akan diketahui, sehingga penyakit kronis dapat dilawan sedini mungkin.
Event medical checkup yang akurat dan terjangkau ini rutin diselenggarakan di berbagai kota setiap bulannya. Pada bulan September, event ini akan kembali diselenggarakan di Bandung. Dalam rangka menjaga kesehatan peserta yang telah terdeteksi memiliki bibit penyakit kronis agar segera teratasi dan tetap sehat, aplikasi Ceklab akan mendampingi mereka dalam menentukan pemeriksaan apa yang perlu dilakukan secara berkala sesuai kondisinya masing-masing, membandingkan harga pemeriksaan termurah dari berbagai lab ternama, dan gratis pengambilan darah di rumah.
Pengguna aplikasi juga akan mendapatkan berbagai diskon dan promo seputar pemeriksaan laboratorium, gaya hidup sehat, dan pencegahan penyakit. Dalam 1 tahun pertamanya, Ceklab yang memiliki kantor di gedung Bursa Efek Indonesia di Surabaya ini telah membantu masyarakat Indonesia melakukan lebih dari 8.000 tes lab di 13 kota.
“Kami dapat meraihnya berkat dukungan banyak pihak seperti Bursa Efek Indonesia dan NEXTDEV Telkomsel selaku inkubator,” tutur Ivan Sinarso, Co-Founder & CTO Ceklab.
(mim)