Di Platform 'Doa', Cuma Modal Ide Bisa Jadi Pengusaha Sukses
A
A
A
JAKARTA - UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang lantaran perannya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa. Namun tak sedikit pelaku UMKM yang justru gulung tikar.
Penyebabnya banyak faktor. Mulai dari kualitas produk, minimnya literasi digital, hingga alasan penerapan konsep bisnis konvensional.
Di lain pihak, para pelaku UMKM baru yang diharapkan tumbuh justru dihadapkan masalah minimnya modal dan tidak memiliki akses pendanaan. Hal tersebut seringkali membuat gagasan atau ide kreatif memulai usaha hanya jadi sekadar ide di kepala saja.
PT Doa Indonesia Kalakioma pun menjawab permasalah ini dengan meluncurkan platform digital bernama DOA. Platform ini menjadi solusi bagi kalangan pelaku UMKM untuk memulai maupun mengembangkan usahanya.
"Kami memiliki visi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan membantu berbagai kalangan dalam menciptakan dan mengimplementasikan ide mereka. Kehadiran platform digital ini, ditujukan untuk mempercepat peningkatan jumlah pengusaha yang kompeten, peluang kerja dan produk lokal yang kompetitif di Indonesia,” ungkap CEO DOA, Astron Polaris di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Disinggung implementasi mewujudkan visi tersebut, Aris menjawab, caranya melalui dua platform digital. Masing-masing adalah DOA Mobile Application dan DOA Coach Console.
"Melalui DOA Mobile Application yang akan kami rilis hari ini, kami ingin membuka kesempatan kepada siapapun untuk mewujudkan ide dan gagasan bisnis mereka. Di mana ide-ide mereka dapat dicatat lewat fitur 'ideation' dan ide-ide yang telah dicatat dapat langsung diubah kedalam perencanaan yang lebih kongkrit di fitur 'business plan generator'," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam proses penggodokan ide maupun rencana usaha, setiap user dapat memanfaatkan fitur kolaborasi. Dengan begitu, ide-ide dan rencana usaha tadi dapat di kembangkan lebih baik bersama teman maupun relasi mereka. "Selanjutnya Rencana usaha yang dirasa sudah matang dapat di unduh dalam format PDF,” sambung Aris.
Dia berharap aplikasi bisa menjadi solusi bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan kemampuan penganggaran dan perencanaan yang lebih baik dalam pengelolaan modal, serta mengundang ketertarikan sejumlah pihak (investor) untuk berkolaborasi mengimplementasikan ide tersebut.
Sementara untuk DOA Coach Console, aplikasi tersebut memang disiapkan untuk memberikan solusi bagi berbagai instansi yang saat ini memiliki program pemberdayaan, inkubasi, dan akselerasi.
“Dengan kata lain, melalui dua aplikasi ini DOA ingin menjembatani mereka yang punya ide bisnis potensial dengan pihak ataupun instansi yang memang fokus pada program pemberdayaan, inkubasi, dan akselerasi sehingga sektor UMKM ini bisa tumbuh seperti yang diharapkan,” pungkasnya.
Penyebabnya banyak faktor. Mulai dari kualitas produk, minimnya literasi digital, hingga alasan penerapan konsep bisnis konvensional.
Di lain pihak, para pelaku UMKM baru yang diharapkan tumbuh justru dihadapkan masalah minimnya modal dan tidak memiliki akses pendanaan. Hal tersebut seringkali membuat gagasan atau ide kreatif memulai usaha hanya jadi sekadar ide di kepala saja.
PT Doa Indonesia Kalakioma pun menjawab permasalah ini dengan meluncurkan platform digital bernama DOA. Platform ini menjadi solusi bagi kalangan pelaku UMKM untuk memulai maupun mengembangkan usahanya.
"Kami memiliki visi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan membantu berbagai kalangan dalam menciptakan dan mengimplementasikan ide mereka. Kehadiran platform digital ini, ditujukan untuk mempercepat peningkatan jumlah pengusaha yang kompeten, peluang kerja dan produk lokal yang kompetitif di Indonesia,” ungkap CEO DOA, Astron Polaris di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Disinggung implementasi mewujudkan visi tersebut, Aris menjawab, caranya melalui dua platform digital. Masing-masing adalah DOA Mobile Application dan DOA Coach Console.
"Melalui DOA Mobile Application yang akan kami rilis hari ini, kami ingin membuka kesempatan kepada siapapun untuk mewujudkan ide dan gagasan bisnis mereka. Di mana ide-ide mereka dapat dicatat lewat fitur 'ideation' dan ide-ide yang telah dicatat dapat langsung diubah kedalam perencanaan yang lebih kongkrit di fitur 'business plan generator'," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam proses penggodokan ide maupun rencana usaha, setiap user dapat memanfaatkan fitur kolaborasi. Dengan begitu, ide-ide dan rencana usaha tadi dapat di kembangkan lebih baik bersama teman maupun relasi mereka. "Selanjutnya Rencana usaha yang dirasa sudah matang dapat di unduh dalam format PDF,” sambung Aris.
Dia berharap aplikasi bisa menjadi solusi bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan kemampuan penganggaran dan perencanaan yang lebih baik dalam pengelolaan modal, serta mengundang ketertarikan sejumlah pihak (investor) untuk berkolaborasi mengimplementasikan ide tersebut.
Sementara untuk DOA Coach Console, aplikasi tersebut memang disiapkan untuk memberikan solusi bagi berbagai instansi yang saat ini memiliki program pemberdayaan, inkubasi, dan akselerasi.
“Dengan kata lain, melalui dua aplikasi ini DOA ingin menjembatani mereka yang punya ide bisnis potensial dengan pihak ataupun instansi yang memang fokus pada program pemberdayaan, inkubasi, dan akselerasi sehingga sektor UMKM ini bisa tumbuh seperti yang diharapkan,” pungkasnya.
(mim)