Semakin Diakui Dunia, IoT Telkom Memperoleh Sertifikasi Global
A
A
A
BANDUNG - Unit Media & Digital Department (MDD) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk berhasil memperoleh sertifikasi global untuk platform Internet of Things (IoT) Antares dari OneM2M.
OneM2M sendiri beranggotakan delapan badan standar teknologi informasi komunikasi dengan 200 anggota dari seluruh dunia.
Manajer IoT Platform Development PT Telkom Ibnu Alinursafa, Antares diberikan secara gratis kepada usaha rintisan digital (startup), pengembang program (developer), hingga akademisi dengan batasan transaksi harian 10.000 hits API.
Menurut dia, Antares/IOT application & tech platform as your reliable solutions adalah jawaban dari kebutuhan akan solusi platform horizontal IoT yang dapat menyesuaikan dengan arsitektur yang digunakan pengguna. Juga, memenuhi regulasi yang telah ditetapkan Kementerian Komunikasi Informatika terkait penyimpanan data di Indonesia
"Selama ini, para pengembang menggunakan platform dari luar negeri, baik yang cuma-cuma maupun berbayar. Misalnya dari ThingSpeak dan Ubidots. Masalahnya ini tak sesuai dengan PP No 82 Kemenkominfo yang mensyaratkan data pengembang harus disimpan di dalam negeri," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (12/7/2019).
Ibnu melanjutkan, Antares selain sudah berstandar global dan sesuai regulasi, juga sangat bisa diandalkan. Sebab, platform ini telah dikembangkan secara inhouse dan melalui proses pengujian yang ketat sejak tahun 2016 lalu.
"Mereka yang mengambil gratis platform kami pun tak ada kewajiban menjual layanannya nanti kepada Telkom. Bisa bebas kembangkan dan jual sendiri. Tapi sekira mau dijual, dikolaborasikan dengan kami pun bisa melalui program startup, Indigo, ataupun di luar program Indigo," sambungnya.
MDD berharap Antares bisa menjadi jembatan, solusi IoT yang mendukung berbagai macam konektivitas bisnis IoT yang berdasar pada infrastruktur yang sudah dipasang PT Telkom dalam skala nasional. Seperti narrow band IoT, Low-Power Wide-Area Network LoRa, dan infrastruktur lainnya.
Antares mendukung berbagai macam protokol yang umum digunakan untuk solusi IoT seperti MQTT, HTTP, websocket, dan CoAP disamping format data JSON dan XML. Selain itu, untuk memudahkan pengembang perangkat lunak dan keras disediakan pula library untuk Android dan microcontroller berbasis Arduino.
Dalam sebulan ke depan, sambung Ibnu, pihaknya juga akan mensosialisasikan Antares kepada para pengembang pada 12 Digital Lounge (DiLO) PT Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia. Contohnya di Bandung, Yogya, Makassar, Jakarta, Bogor, Padang, Balikpapan, Malang, hingga Banda Aceh.
"Selain untuk bisnis, Platform IoT Antares juga mendukung dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan sertifikasi OneM2M ini, instansi pendidikan tidak perlu ragu lagi memperkenalkan untuk keperluan edukasi siswanya. Para mahasiswa, peneliti, dan dosen yang tertarik IoT dapat menggunakan Antares sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman secara cuma-cuma," pungkasnya.
OneM2M sendiri beranggotakan delapan badan standar teknologi informasi komunikasi dengan 200 anggota dari seluruh dunia.
Manajer IoT Platform Development PT Telkom Ibnu Alinursafa, Antares diberikan secara gratis kepada usaha rintisan digital (startup), pengembang program (developer), hingga akademisi dengan batasan transaksi harian 10.000 hits API.
Menurut dia, Antares/IOT application & tech platform as your reliable solutions adalah jawaban dari kebutuhan akan solusi platform horizontal IoT yang dapat menyesuaikan dengan arsitektur yang digunakan pengguna. Juga, memenuhi regulasi yang telah ditetapkan Kementerian Komunikasi Informatika terkait penyimpanan data di Indonesia
"Selama ini, para pengembang menggunakan platform dari luar negeri, baik yang cuma-cuma maupun berbayar. Misalnya dari ThingSpeak dan Ubidots. Masalahnya ini tak sesuai dengan PP No 82 Kemenkominfo yang mensyaratkan data pengembang harus disimpan di dalam negeri," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (12/7/2019).
Ibnu melanjutkan, Antares selain sudah berstandar global dan sesuai regulasi, juga sangat bisa diandalkan. Sebab, platform ini telah dikembangkan secara inhouse dan melalui proses pengujian yang ketat sejak tahun 2016 lalu.
"Mereka yang mengambil gratis platform kami pun tak ada kewajiban menjual layanannya nanti kepada Telkom. Bisa bebas kembangkan dan jual sendiri. Tapi sekira mau dijual, dikolaborasikan dengan kami pun bisa melalui program startup, Indigo, ataupun di luar program Indigo," sambungnya.
MDD berharap Antares bisa menjadi jembatan, solusi IoT yang mendukung berbagai macam konektivitas bisnis IoT yang berdasar pada infrastruktur yang sudah dipasang PT Telkom dalam skala nasional. Seperti narrow band IoT, Low-Power Wide-Area Network LoRa, dan infrastruktur lainnya.
Antares mendukung berbagai macam protokol yang umum digunakan untuk solusi IoT seperti MQTT, HTTP, websocket, dan CoAP disamping format data JSON dan XML. Selain itu, untuk memudahkan pengembang perangkat lunak dan keras disediakan pula library untuk Android dan microcontroller berbasis Arduino.
Dalam sebulan ke depan, sambung Ibnu, pihaknya juga akan mensosialisasikan Antares kepada para pengembang pada 12 Digital Lounge (DiLO) PT Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia. Contohnya di Bandung, Yogya, Makassar, Jakarta, Bogor, Padang, Balikpapan, Malang, hingga Banda Aceh.
"Selain untuk bisnis, Platform IoT Antares juga mendukung dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan sertifikasi OneM2M ini, instansi pendidikan tidak perlu ragu lagi memperkenalkan untuk keperluan edukasi siswanya. Para mahasiswa, peneliti, dan dosen yang tertarik IoT dapat menggunakan Antares sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman secara cuma-cuma," pungkasnya.
(wbs)