83% Serangan Malware Disebabkan Software Ilegal
A
A
A
JAKARTA - Ditemukan sebanyak 83 persen serangan malware yang berasal dari perangkat lunak ilegal di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee.
Meski menurutnya kini masyarakat Indonesia sudah mulai mengapresiasi software asli, ia berharap pemerintah dan perusahaan teknologi lain juga bisa sadar pentingnya menggunakan software asli ini.
Tidakan itu juga dapat membantu mengurangi serangan siber.
"Jadi software asli akan memungkinkan pengguna mendapatkan update secara berkala dan update itu bukan hanya update fitur yang tertentu tapi juga update keamanannya," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Selain itu, perusahaan penghasil perangkat lunak sudah melakukan banyak hal pada research dan development (R&D) untuk meningkatkan produk mereka.
"Kalau dilihat perusahaan software di dunia mereka melakukan R&D untuk mengembangkan software mereka. We hope to see over time apreasiasi untuk software yang asli itu tinggi dan sangat membantu untuk mengurangi serangan siber," ungkapnya.
Soal banyaknya perangkat lunak ilegal yang beredar di internet termasuk beberapa produk Microsoft sendiri, Haris mengatakan bahwa perusahaan melakukan beberapa tindakan.
Seperti menggalakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan perangkat lunak yang asli. Kemudian, Microsoft Indonesia juga melakukan serangkaian edukasi dan banyak berdialog dengan asosiasi dan pemerintah.
"Banyak usaha yang dilakukan, kita lakukan banyak kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gunakan software asli. Kita juga banyak lakukan edukasi, kita banyak dialog dengan asosiasi sama pemerintah seperti seruan untuk mengganti sering password," tandasnya.
Meski menurutnya kini masyarakat Indonesia sudah mulai mengapresiasi software asli, ia berharap pemerintah dan perusahaan teknologi lain juga bisa sadar pentingnya menggunakan software asli ini.
Tidakan itu juga dapat membantu mengurangi serangan siber.
"Jadi software asli akan memungkinkan pengguna mendapatkan update secara berkala dan update itu bukan hanya update fitur yang tertentu tapi juga update keamanannya," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Selain itu, perusahaan penghasil perangkat lunak sudah melakukan banyak hal pada research dan development (R&D) untuk meningkatkan produk mereka.
"Kalau dilihat perusahaan software di dunia mereka melakukan R&D untuk mengembangkan software mereka. We hope to see over time apreasiasi untuk software yang asli itu tinggi dan sangat membantu untuk mengurangi serangan siber," ungkapnya.
Soal banyaknya perangkat lunak ilegal yang beredar di internet termasuk beberapa produk Microsoft sendiri, Haris mengatakan bahwa perusahaan melakukan beberapa tindakan.
Seperti menggalakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan perangkat lunak yang asli. Kemudian, Microsoft Indonesia juga melakukan serangkaian edukasi dan banyak berdialog dengan asosiasi dan pemerintah.
"Banyak usaha yang dilakukan, kita lakukan banyak kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gunakan software asli. Kita juga banyak lakukan edukasi, kita banyak dialog dengan asosiasi sama pemerintah seperti seruan untuk mengganti sering password," tandasnya.
(wbs)