Tips Mendeteksi Kamera Tersembunyi di Penginapan Saat Liburan

JAKARTA - Libur panjang sudah di depan mata. Tak jarang menginap di suatu tempat menjadi pilihan banyak keluarga. Tapi, perlu diingat pelancong perlu mewaspadai potensi adanya kamera tersembunyi di penginapan.

Merujuk pada kasus yang pernah ada, April lalu satu keluarga dari Selandia Baru yang sedang liburan ke Irlandia. Mereka mendapati aktivitasnya disiarkan langsung lewat kamera mata-mata.

Kasus kamera tersembunyi di tempat menginap ini bukan cuma terjadi sekali. Walaupun umumnya hal itu ditemui saat menggunakan jasa Airbnb, meski memang para wisatawan mesti waspada diseluruh tempat menginap.

Risiko yang dihadapi bukan hanya penginatian diam-diam melainkan potensi ancaman lain yang menargetkan perangkat digital seperti laptop serta telepon, yang secara khusus terkait informasi-informasi di dalamnnya.

Untuk itu peneliti keamanan Kaspersky Lab memberikan bebrapa tips unutk mendeteksi, mewaspadai dan mengatask potensi ancaman seperti itu terjadi.

"Agar tetap aman tidak harus membutuhkan penanggulangan berteknologi canggih dan mahal, hanya dengan peralatan dasar dan logika berpikir yang baik sangat membantu dalam menjaga keamanan peralatan dan informasi digital Anda, dan Anda dapat lebih nyaman menikmati liburan” kata Marco Preuss, peneliti keamanan di Kaspersky Lab dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta.

Pertama jangan pernah meninggalkan barang-barang, termasuk perangkat tanpa pengawasan - di mana pun. Bawalah seluruh perlengkapan saat meninggalkan kamar hotel.

Pastikan perangkat dilindungi kata sandi, dan informasi yang tersimpan di dalamnya telah dienkripsi. Perangkat dengan versi Android terbaru, dan perangkat iOS memiliki sistem keamanan dengan kode sandi, dan telah dienkripsi secara default.

Hindari risiko Wifi yang tidak aman dengan menggunakan mouse berkabel dan keyboard terintegrasi pada laptop.

Pelajari bagaimana cara melihat cermin dua arah. Mereka mungkin langka dalam kehidupan nyata, tetapi mereka bisa ada. Tempatkan jari di permukaan cermin, dan jika ada celah antara jari dan pantulannya, itu adalah cermin biasa. Namun jika tidak ada
celah, itu berpotensi merupakan cermin dua arah.