AS Khawatirkan Eksploitasi Data Melalui Penggunaan VPN Asing
A
A
A
WASHINGTON - Satu lagi ranah teknologi yang berikutnya akan menjadi kekhawatiran Pemerintah Amerika Serikat, yakni Virtual Private Network (VPN). Hal itu terkuak dari secarik surat yang diterima oleh perusahaan penyedia solusi keamanan, Cyberscoop.
Dalam suratnya, Direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Chris Krebs, menuliskan Secara garis besar dia menyatakan kekhawatirannya tentang meluasnya penggunaan perangkat lunak VPN di kalangan pengguna perangkat pemerintah AS.
"Laporan open-soruce mengindikasikan aktor negara telah mendemonstrasikan niat dan kapabilitas untuk memanfaatkan layanan VPN dan kerentanan pengguna untuk tujuan yang jahat," ungkap Krebs dilansir dari situs TechRadar, Jumat (31/5/2019).
Lebih lanjut, kata Krebs, dengan implementasi solusi teknis, kalau pegawai Pemerintah AS mengunduh aplikasi VPN asing yang berasal dari negara musuh, maka eksploitasi asing terhadap data negara AS akan sangat rentan terjadi.
CISA, disebut Krebs, akan terus memantau risiko yang ditimbulkan oleh aplikasi VPN asing dan bekerja sama dengan lembaga untuk mengurangi risiko yang mereka khawatirkan tersebut. Surat itu dikirim dua hari setelah Google memutuskan hubungan dengan Huawei, sehingga raksasa teknologi China itu tidak dapat memproduksi smartphone berbasis Android.
Dalam suratnya, Direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Chris Krebs, menuliskan Secara garis besar dia menyatakan kekhawatirannya tentang meluasnya penggunaan perangkat lunak VPN di kalangan pengguna perangkat pemerintah AS.
"Laporan open-soruce mengindikasikan aktor negara telah mendemonstrasikan niat dan kapabilitas untuk memanfaatkan layanan VPN dan kerentanan pengguna untuk tujuan yang jahat," ungkap Krebs dilansir dari situs TechRadar, Jumat (31/5/2019).
Lebih lanjut, kata Krebs, dengan implementasi solusi teknis, kalau pegawai Pemerintah AS mengunduh aplikasi VPN asing yang berasal dari negara musuh, maka eksploitasi asing terhadap data negara AS akan sangat rentan terjadi.
CISA, disebut Krebs, akan terus memantau risiko yang ditimbulkan oleh aplikasi VPN asing dan bekerja sama dengan lembaga untuk mengurangi risiko yang mereka khawatirkan tersebut. Surat itu dikirim dua hari setelah Google memutuskan hubungan dengan Huawei, sehingga raksasa teknologi China itu tidak dapat memproduksi smartphone berbasis Android.
(mim)