Human Error Jadi Penyebab Utama Kebocoran Data di Cloud

Rabu, 15 Mei 2019 - 06:00 WIB
Human Error Jadi Penyebab...
Human Error Jadi Penyebab Utama Kebocoran Data di Cloud
A A A
JAKARTA - Teknologi boleh saja makin canggih, tapi jika dari sisi manusia tidak bisa mengoperasikannya dengan baik, malah itu bisa berbalik menjadi malapetaka.

Seperti adopsi komputasi awan atau cloud computing yang memungkinkan organisasi mendapat manfaat dari proses bisnis secara lebih cekatan, mengurangi CAPEX, dan persediaan teknologi informasi (TI) yang lebih cepat. Kendati demikian, UKM dan perusahaan terus dirundung rasa khawatir tentang kesinambungan infrastruktur cloud dan keamanan datanya.

Karena adanya insiden yang memengaruhi infrastruktur TI yang dikelola oleh pihak ketiga. Hal itu bisa meningkatkan risiko komersial serta reputasi yang merugikan.

Fakta terbaru dari laporan Kaspersky Lab mengungkap, Insiden yang terjadi dalam infrastruktur cloud publik lebih banyak diakibatkan oleh tangan karyawan perusahaan yang menggunakan cloud daripada para penyedia cloud itu sendiri. Kenyataannya sekitar 90% dari pelanggaran data perusahaan pada platform cloud terjadi karena teknik rekayasa sosial yang menargetkan para karyawan, dan bukan disebabkan oleh penyedia cloud.

Namun, banyak perusahaan yang menggunakan layanan cloud meminta penyedia cloud untuk bertanggung jawab atas keamanan data yang disimpan di platform cloud-nya.

Vice President of Global Sales at Kaspersky Lab Maxim Frolov, mengatakan, langkah pertama untuk bisnis apa pun ketika bermigrasi ke cloud publik adalah memahami siapa yang bertanggung jawab atas data bisnis dan beban kerja yang ada di dalamnya.

Penyedia cloud biasanya telah menerapkan langkah-langkah keamanan siber untuk melindungi platform dan pelanggan mereka. Namun ketika ancaman berada di pihak pelanggan, itu bukan lagi tanggung jawab penyedia.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa perusahaan harus lebih memperhatikan kebersihan keamanan siber karyawan mereka dan mengambil langkah-langkah yang akan melindungi sistem cloud dari dalam," papar Frolov dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Untuk itu, Kaspersky memberikan tips dan trik bagi pelaku usaha untuk mengamankan data mereka di cloud. Pertama, Memberikan gambaran kepada karyawan bahwa mereka dapat menjadi korban ancaman siber. "Mereka tidak boleh mengklik tautan atau membuka lampiran dalam setiap komunikasi dari sumber yang tidak dikenal," imbuhnya.

Kemudian, untuk meminimalkan risiko penggunaan platform cloud yang tidak bertanggungjawab, ajarkan staf tentang efek negatif dari bayangan TI. Serta merancang prosedur untuk pembelian dan konsumsi infrastruktur cloud pada setiap departemen.

Langkah berikutnya gunakan solusi keamanan titik akhir untuk mencegah vektor serangan rekayasa sosial. Itu harus mencakup perlindungan untuk server surel, surel klien dan i.

"Terakhir, terapkan perlindungan untuk infrastruktur cloud Anda sesegera mungkin setelah migrasi," imbuhnya.

Pihaknya menyarankan memilih solusi keamanan siber cloud khusus dengan konsol manajemen terpadu guna mengelola keamanan di semua platform cloud, dan mendukung deteksi otomatis host cloud, serta skala otomatis perlindungan dari masing-masing i
(mim)
Berita Terkait
Penetrasi Internet Meningkat,...
Penetrasi Internet Meningkat, 3 Fitur Pembayaran Berbasis Cloud Diluncurkan
Tencent Cloud Luncurkan...
Tencent Cloud Luncurkan Internet Data Center di Indonesia
3 Fungsi Fitur Private...
3 Fungsi Fitur Private Cloud dalam Sistem Keamanan Data
Lokasi Edge Pertama...
Lokasi Edge Pertama AWS di Indonesia Diresmikan, Isu Latency Tuntas
Fitur Key-pair Bantu...
Fitur Key-pair Bantu Akselerasi Infrastruktur Digital di Indonesia
Teknologi Cloud Mudahkan...
Teknologi Cloud Mudahkan Akses dan Memonitor Aktivitas Pajak
Berita Terkini
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
1 jam yang lalu
Kota Punya Mata & Telinga?...
Kota Punya Mata & Telinga? NEC Bongkar Teknologi Rahasia Smart City di Surabaya
2 jam yang lalu
Sarang Laba-laba Dinosaurus...
Sarang Laba-laba Dinosaurus Ditemukan di Australia
3 jam yang lalu
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
11 jam yang lalu
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
16 jam yang lalu
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
20 jam yang lalu
Infografis
Amnesty Internasional...
Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved