Setelah LG, Kini Giliran HTC Segera Mundur dari Pasar Smartphone China
A
A
A
TAIPE - Ketatnya persaingan pasar smartphone China kembali memakan korban. Setelah LG, kini giliran raksasa Taiwan yang dipaksa mundur dari pasar China.
HTC dikabarkan sedang mundur secara perlahan dari bisnis pasar handphone di China. Hal tersebut diketahui dari beberapa kanal penjualan milik HTC di China yang sudah ditutup dan mulai terbatasnya perangkat HTC di negara tersebut.
Dilansir dari laman GSM Arena, Senin (13/5/2019), smartphone HTC tidak lagi dijual di ritel China dan toko resmi HTC di e-commerce seperti JD.com dan Tmall.
Melalui akun resminya di Weibo, HTC mengatakan langkahnya itu dilakukan karena hasil pertimbangan untuk strategi jangka panjangnya di Negara Tirai Bambu itu.
Untuk saat ini, HTC masih menjual smartphone melalui toko resminya sendiri, serta toko fisik VIVE di Shenzhen. Namun, toko resminya tidak lagi memiliki stok perangkat seperti U11 atau U11+.
Meskipun belum dikonfirmasi, tapi hal tersebut diperkirakan sebagai langkah pertama perusahaan untuk mundur sepenuhnya dari pasar smartphone China. HTC sendiri sudah mengurangi operasional terkait smartphone.
Hal tersebut dapat dilihat dari sedikitnya smartphone yang dirilis tahun lalu, serta lambatnya pembaruan untuk OS Android 9 Pie. Selain itu, ketersediaan produknya pun kini semakin terbatas.
Kendati demikian, HTC diprediksi tak akan sepenuhnya meninggalkan pasar smartphone. Perusahaan dilaporkan sedang menyiapkan penerus smartphone blockchain Exodus dan ponsel 5G yang hanya akan dijual di Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
HTC dikabarkan sedang mundur secara perlahan dari bisnis pasar handphone di China. Hal tersebut diketahui dari beberapa kanal penjualan milik HTC di China yang sudah ditutup dan mulai terbatasnya perangkat HTC di negara tersebut.
Dilansir dari laman GSM Arena, Senin (13/5/2019), smartphone HTC tidak lagi dijual di ritel China dan toko resmi HTC di e-commerce seperti JD.com dan Tmall.
Melalui akun resminya di Weibo, HTC mengatakan langkahnya itu dilakukan karena hasil pertimbangan untuk strategi jangka panjangnya di Negara Tirai Bambu itu.
Untuk saat ini, HTC masih menjual smartphone melalui toko resminya sendiri, serta toko fisik VIVE di Shenzhen. Namun, toko resminya tidak lagi memiliki stok perangkat seperti U11 atau U11+.
Meskipun belum dikonfirmasi, tapi hal tersebut diperkirakan sebagai langkah pertama perusahaan untuk mundur sepenuhnya dari pasar smartphone China. HTC sendiri sudah mengurangi operasional terkait smartphone.
Hal tersebut dapat dilihat dari sedikitnya smartphone yang dirilis tahun lalu, serta lambatnya pembaruan untuk OS Android 9 Pie. Selain itu, ketersediaan produknya pun kini semakin terbatas.
Kendati demikian, HTC diprediksi tak akan sepenuhnya meninggalkan pasar smartphone. Perusahaan dilaporkan sedang menyiapkan penerus smartphone blockchain Exodus dan ponsel 5G yang hanya akan dijual di Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
(mim)