Di Amerika Utara, iPhone XR Lebih Populer Daripada Keluarga Galaxy S10
A
A
A
WASHINGTON - Lembaga analis pasar, Canalys, telah merilis data pasar smartphone di Amerika Utara dalam tiga bulan pertama tahun 2019. Saat ini Apple masih menguasai pangsa pasar ponsel cerdas di Negeri Paman Sam.
Begitu pun dengan smartphone yang paling laris di Amerika. Canalys menyatakan produk Apple, iPhone XR masih memimpin sebagai ponsel terlaris di Amerika. Dalam periode Januari hingga Maret 2019, iPhone XR berhasil mendominasi penjualan dengan penguasaan pasar 13%.
Jumlah penjualannya diikuti oleh Samsung Galaxy S10e dan Samsung Galaxy S10 Plus yang masing-masing mendapatkan porsi pasar 6%. Tiga gabungan penjualan tersebut memiliki 25% pasar di Amerika Utara selama tiga bulan pertama tahun ini.
Laman Phone Arena, menyebutkan, kegagalan Samsung merilis Galaxy Fold membuat pasar handphone tak bisa mendapatkan dorongan pemasaran lebih baik lagi. Keberadaan perangkat berbasis 5G juga masih sepi dari acara peluncuran perangkat di pasaran.
Huawei sendiri belum bisa menjual perangkatnya di AS karena masih menjadi bidikan Pemerintahan Donald Trump. Perangkat mereka diduga mendukung kepentingan Pemerintah China. Pihak Huawei sendiri sudah menyangkal tuduhan ini.
Begitu pun dengan smartphone yang paling laris di Amerika. Canalys menyatakan produk Apple, iPhone XR masih memimpin sebagai ponsel terlaris di Amerika. Dalam periode Januari hingga Maret 2019, iPhone XR berhasil mendominasi penjualan dengan penguasaan pasar 13%.
Jumlah penjualannya diikuti oleh Samsung Galaxy S10e dan Samsung Galaxy S10 Plus yang masing-masing mendapatkan porsi pasar 6%. Tiga gabungan penjualan tersebut memiliki 25% pasar di Amerika Utara selama tiga bulan pertama tahun ini.
Laman Phone Arena, menyebutkan, kegagalan Samsung merilis Galaxy Fold membuat pasar handphone tak bisa mendapatkan dorongan pemasaran lebih baik lagi. Keberadaan perangkat berbasis 5G juga masih sepi dari acara peluncuran perangkat di pasaran.
Huawei sendiri belum bisa menjual perangkatnya di AS karena masih menjadi bidikan Pemerintahan Donald Trump. Perangkat mereka diduga mendukung kepentingan Pemerintah China. Pihak Huawei sendiri sudah menyangkal tuduhan ini.
(mim)