Jelang Hari Coblosan, Menkominfo: Hoax Musuh Bersama
A
A
A
JAKARTA - Dua pekan menjelang Pemilihan Umum 2019, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengimbau masyarakat untuk tidak gampang menerima dan menyebarkan hoax.
Menkominfo meminta publik hati-hati dengan banyaknya hoax yang beredar. Dia pun menegaskan, bagi siapapun yang merasa mengalami hoax, maka Kemenkominfo akan siap untuk membantu.
"Kami akan bantu untuk mengklarifikasi, untuk itu kami butuh kerja sama dari peserta pemilu ini. Hoax menyerang satu pihak dan menyerang pihak lain, boleh dikatakan hoax adalah musuh bersama," kata Rudiantara saat ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Lebih lanjut disebutkan, Kemenkominfo sendiri mencatat hoax soal pemilu memang terus meningkat dari bulan ke bulan. Selama bulan Maret sendiri ditemukan 453 hoax, sedangkan 130 hoax di antaranya yang diidentifikasi terkait soal politik.
Sehingga total hoax politik yang diidentifikasi dan diverifikasi oleh Kemenkominfo menjadi 311. Hoax politik yang dimaksud berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu.
Jumlah hoax, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian terus meningkat menjelang hari pencoblosan 17 April 2019. "Itu paling banyak berkaitan dengan politik. Politik pun kebanyakan kaitan dengan pemilu," pungkasnya.
Menkominfo meminta publik hati-hati dengan banyaknya hoax yang beredar. Dia pun menegaskan, bagi siapapun yang merasa mengalami hoax, maka Kemenkominfo akan siap untuk membantu.
"Kami akan bantu untuk mengklarifikasi, untuk itu kami butuh kerja sama dari peserta pemilu ini. Hoax menyerang satu pihak dan menyerang pihak lain, boleh dikatakan hoax adalah musuh bersama," kata Rudiantara saat ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Lebih lanjut disebutkan, Kemenkominfo sendiri mencatat hoax soal pemilu memang terus meningkat dari bulan ke bulan. Selama bulan Maret sendiri ditemukan 453 hoax, sedangkan 130 hoax di antaranya yang diidentifikasi terkait soal politik.
Sehingga total hoax politik yang diidentifikasi dan diverifikasi oleh Kemenkominfo menjadi 311. Hoax politik yang dimaksud berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu.
Jumlah hoax, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian terus meningkat menjelang hari pencoblosan 17 April 2019. "Itu paling banyak berkaitan dengan politik. Politik pun kebanyakan kaitan dengan pemilu," pungkasnya.
(mim)