Inovasi Jadi Jawaban Swasta dan BUMN Hadapi Transformasi Digital

Kamis, 28 Maret 2019 - 10:18 WIB
Inovasi Jadi Jawaban...
Inovasi Jadi Jawaban Swasta dan BUMN Hadapi Transformasi Digital
A A A
JAKARTA - Transformasi digital merupakan suatu proses untuk menangkap peluang-peluang dalam bisnis melalui pemanfaatan digitalisasi atau teknologi digital. Transformasi digital membuka banyak peluang melalui pemanfaatan data-data yang ada untuk membangun konsep ekonomi baru.

Setiap lembaga dan instansi pemerintahan dituntut menjalankan pengelolaan pemerintahan dan kelembagaan berbasis TI (teknologi infromasi) dan Telco. Perusahaan-perusahaan di Indonesia juga”dipaksa” melakukan transformasi bisnis dari sistem tradisional ke digital bisnis agar tetap survive.

Hal ini seiring digitalisasi yang telah menjadi faktor esential di balik pertumbuhan bisnis di era perdagangan bebas. Keberhasilan implementasi dan pemanfaatan IT & Telco di perusahaan, institusi kepemerintahan, termasuk BUMN, BUMD dan lembaga lainnya, mampu mendorong terciptanya pengelolaan manajemen dan bisnis menjadi lebih esien, efektif, profesional, dan berdaya saing tinggi.

Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas keberhasilan implementasi TIK, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Majalah Itech, tahun ini kembali menyelenggarakan penganugerahan TOP IT & TELCO 2019. Kali ini mengangkat tema “Inovasi dan Transformasi Digital”.

Ajang penghargaan ini juga didukung oleh beberapa asosiasi TI Telco nasional, serta lembaga lainnya. “Teknologi memungkinkan organisasi atau perusahan menyusun dan melaksanakan strategi TI yang mumpuni, dan mampu mendapatkan nilai manfaat lebih di era digital ini. Untuk melakukan transformasi digital, organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengubah model bisnis, dan menyusun strategi efektif dan teknologi yang tepat, TOP IT & TELCO merupakan penghargaan tertinggi dan terbesar di Indonesia yang diberikan kepada perusahaan, instansi pemerintahan, dan vendor TI TELCO, yang dinilai berhasil dalam hal pemanfaatan TI & TELCO untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnis, dan layanannya di Indonesia,” ungkap Irnanda Laksanawan, Ketua Penyelengara TOP IT & TELCO 2019 di Jakarta.

Kegiatan TOP IT & TELCO 2019 yang tahun ini merupakan ajang penghargaan yang ke-6 kalinya ini, juga bertujuan mendorong kalangan bisnis, institusi pemerintah, BUMN dan lembaga lain, agar senantiasa peka dalam menyikapi tren perkembangan IT & Telco dengan melakukan up dating (pemutakhiran). Bahkan bisa lebih kreatif dalam mengembangkan inovasi dan solusi IT & TELCO di setiap instansi untuk kemajuan perusahaan atau instansi yang tentunya akan berdampak luas bagi masyarakat, sekaligus bisa meningkatkan daya saing pembangunan nasional.

Sementara itu, Jumain Appe, Ketua Dewan Juri mengatakan, pemerintah melalui Making Indonesia 4.0 sangat mendukung peran penting inovasi dan transformasi digital dalam pembangunan nasional. “Kami harapkan semua stakeholder bisa memanfaatkan transformasi digital ini, agar perusahaan dan instansi tetap kompetitif di masa depan. Terkait transformasi digital, Kemenristekdikti terus mendorong tumbuhnya inovasi industi yang berbasis pada IT (Information Technology),” katanya.

Dari proses penilaian kuesioner dan hasil diskusi/tanya jawab dalam wawancara penjurian ini, Dewan Juri akan merumuskan sebuah rekomendasi TOP IT & Telco kepada pemerintah secara tertulis. Hal ini menunjukkan, ajang kegiatan ini tidak sekadar pemberian penghargaan semata, tapi juga untuk memberi masukan kepada peserta dan pemerintah demi terwujudnya Indonesia yang lebih hebat di era digital teknologi.

Dari proses dan hasil wawancara penjurian, Dewan Juri menetapkan ada 27 perusahaan dan instansi pemerintahan yang mendapatkan penghargaan TOP IT TELCO 2019. Kriteria utama dalam menentukan pemenang adalah, perusahaan atau instansi pemerintahan, yang dinilai berhasil dalam hal implementasi TI dan Telco di perusahaannya, serta mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanannya.Penghargaan diberikan per sektor bisnis, mengingat kompleksitas masing-masing sektor usaha, adalah berbeda-beda. Sektor bisnis yang dikompetisikan ialah sektor usaha bank, BPD, multifinance, asuransi, e-commerce, IT & telekomunikasi, energi pertambangan, pelabuhan dan bandar udara, infrastruktur, transportasi, agro industri, PDAM, dan hospitality. Sedangkan kategori untuk instansi pemerintahan terdiri dari kementerian, lembaga/badan, pemprov, pemkot, dan pemkab.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3597 seconds (0.1#10.140)