Jalan Hidup Shantanu Narayen, dari Karyawan Apple Jadi CEO Adobe
A
A
A
RASANYA hampir semua hal yang membutuhkan kreativitas tersentuh software Adobe. Pasalnya, memang produk mereka ada di mana-mana. Sebagai CEO, Shantanu Narayen tidak hanya bertugas menciptakan kesempatan baru bagi Adobe, tetapi juga memberdayakan tim untuk berinovasi serta memimpin peralihan Adobe ke cloud yang juga mendapat banyak pertentangan di internal perusahaan.
Narayen adalah orang India asli. Dia lahir pada 27 Mei 1962 di Hyderabad, India. Ayahnya adalah pemilik bisnis plastik, sementara ibunya menjadi profesor di bidang sastra. Sebenarnya keluarganya tidaklah miskin. Narayen sempat ingin menjadi jurnalis sebelum memilih menekuni bidang teknik. Bidang tersebut dipilih dari dua opsi, teknik dan kedokteran. Namun, dia takut melihat darah.
Bersekolah di Hyderabad Public School, Narayen lantas melanjutkan di University College of Engineering (UCE), Universitas Osmania. Kemudian, dia pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan studinya. Tampaknya otak Narayen memang encer. Buktinya, dia berhasil meraih gelar master ilmu komputer dari Bowling Green State University, Ohio, dan master bisnis administrasi dari Haas School of Business, University of California.
Mantan Karyawan Apple
Di Silicon Valley, Narayen mulanya terjun ke bidang perangkat lunak atau internet, tepatnya di Apple. Dia bertanggung jawab untuk berbagai posisi manajemen selama enam tahun. Dia sempat menelurkan Pictra Inc pada 1996, yakni situs web berbagi foto. Karena itu, Narayen yakin akan masa depan fotografi digital.
Setelah meninggalkan Apple, tercatat dia pernah menjabat sebagai direktur desktop dan produk kolaborasi untuk Silicon Graphics. Hingga akhirnya pada 1998, dia memutuskan pindah ke Adobe Systems. Saat itu Adobe adalah perusahaan software komputer multinasional. Masa keemasannya terjadi pada 2007.
Sudah 10 tahun dia berada di Adobe. CEO Adobe saat itu, Bruce Chizen, akan mengundurkan diri. Lalu, manajemen menunjuk Narayen menduduki posisi chief executive officer baru Adobe Systems. Narayen hanya butuh satu dekade untuk menaikkan Adobe menjadi perusahaan yang semakin mendunia.
Pada usia 45 tahun, dia menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar dalam industri. Selama menjadi CEO, Narayen sempat melakukan akuisisi perusahaan Macromedia dengan produk Flash pada 2005 serta Omniture pada 2009. Produk Adobe saat ini telah mendunia. Narayen juga menjabat sebagai Presiden Yayasan Adobe, anak perusahaan yang mencurahkan sumber dayanya untuk berbagai inisiatif amal di seluruh dunia.
Pada waktu senggang, Narayen berharap ingin menekuni hobinya dan menjadi pegolf profesional. Di sela-sela jadwal padatnya, Narayen selalu menyempatkan waktu bermain golf. Selain memimpin Adobe, Narayen juga menjadi anggota dewan direksi Dell Inc dan anggota Dewan University of California. Pada 2011, dia bahkan ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Manajemen Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Barrack Obama.
Narayen adalah orang India asli. Dia lahir pada 27 Mei 1962 di Hyderabad, India. Ayahnya adalah pemilik bisnis plastik, sementara ibunya menjadi profesor di bidang sastra. Sebenarnya keluarganya tidaklah miskin. Narayen sempat ingin menjadi jurnalis sebelum memilih menekuni bidang teknik. Bidang tersebut dipilih dari dua opsi, teknik dan kedokteran. Namun, dia takut melihat darah.
Bersekolah di Hyderabad Public School, Narayen lantas melanjutkan di University College of Engineering (UCE), Universitas Osmania. Kemudian, dia pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan studinya. Tampaknya otak Narayen memang encer. Buktinya, dia berhasil meraih gelar master ilmu komputer dari Bowling Green State University, Ohio, dan master bisnis administrasi dari Haas School of Business, University of California.
Mantan Karyawan Apple
Di Silicon Valley, Narayen mulanya terjun ke bidang perangkat lunak atau internet, tepatnya di Apple. Dia bertanggung jawab untuk berbagai posisi manajemen selama enam tahun. Dia sempat menelurkan Pictra Inc pada 1996, yakni situs web berbagi foto. Karena itu, Narayen yakin akan masa depan fotografi digital.
Setelah meninggalkan Apple, tercatat dia pernah menjabat sebagai direktur desktop dan produk kolaborasi untuk Silicon Graphics. Hingga akhirnya pada 1998, dia memutuskan pindah ke Adobe Systems. Saat itu Adobe adalah perusahaan software komputer multinasional. Masa keemasannya terjadi pada 2007.
Sudah 10 tahun dia berada di Adobe. CEO Adobe saat itu, Bruce Chizen, akan mengundurkan diri. Lalu, manajemen menunjuk Narayen menduduki posisi chief executive officer baru Adobe Systems. Narayen hanya butuh satu dekade untuk menaikkan Adobe menjadi perusahaan yang semakin mendunia.
Pada usia 45 tahun, dia menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar dalam industri. Selama menjadi CEO, Narayen sempat melakukan akuisisi perusahaan Macromedia dengan produk Flash pada 2005 serta Omniture pada 2009. Produk Adobe saat ini telah mendunia. Narayen juga menjabat sebagai Presiden Yayasan Adobe, anak perusahaan yang mencurahkan sumber dayanya untuk berbagai inisiatif amal di seluruh dunia.
Pada waktu senggang, Narayen berharap ingin menekuni hobinya dan menjadi pegolf profesional. Di sela-sela jadwal padatnya, Narayen selalu menyempatkan waktu bermain golf. Selain memimpin Adobe, Narayen juga menjadi anggota dewan direksi Dell Inc dan anggota Dewan University of California. Pada 2011, dia bahkan ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Manajemen Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Barrack Obama.
(don)