Akun Medsos Bakal Menyulitkan Anda saat Cari Kerja

Sabtu, 09 Maret 2019 - 12:29 WIB
Akun Medsos Bakal Menyulitkan Anda saat Cari Kerja
Akun Medsos Bakal Menyulitkan Anda saat Cari Kerja
A A A
BERPIKIR sebelum Anda mengetik atau mem-posting kata di media sosial. Hal tersebut bisa memengaruhi saat mencari pekerjaan. Mengapa? Postingan Anda di medsos bisa menjadi faktor kendala saat Anda melamar pekerjaan. Saat ini beberapa perusahaan telah menambahkan item penilaian mereka saat merekrut kandidat pelamar kerja, yakni mengecek apa postingan mereka di medsos.

Jadi berhati-hatilah! Anda bisa mengatur setting-an privasi Anda atau segera menghapus hal-hal yang bisa menyulitkan Anda mencari kerja. Sebagai panduan, berikut beberapa postingan yang bisa membuat nama Anda gugur di medan pertarungan mencari kerja, dikutip The Muse.

Berdebat dengan agresif Shawn Breyer dan timnya di Breyer Home Buyers di Georgia sedang melakukan pemeriksaan akhir. Calon yang menjanjikan telah mencapai akhir proses wawancara untuk peran koordinator transaksi, yang nantinya bertugas menangani hal-hal seperti dokumen, penjadwalan, dan lainnya, baik, berkoordinasi di antara penjual, pengacara, pemberi pinjaman, dan banyak lagi.

Saat itulah tim menemukan postingan di akun Facebook milik kandidat yang membuat Breyer dan rekan-rekannya ragu. Kandidat mem-posting konten politik saat kampanye presiden. Nah yang menjadi masalah bukanlah postingan itu, namun caranya berdebat yang dinilai terlaku agresif melawan siapa pun yang tidak setuju dengannya.

“Kami melihatnya, individu ini akan berjuang jika seseorang dalam tim ingin mengambil proyek ke arah yang berbeda dari yang mereka pikirkan. Kami ingin anggota tim kami dapat mengesampingkan perbedaan mereka dan bekerja bersama dan kami merasa tindakan ini menunjukkan mereka tidak akan dapat melakukan cara ini secara konsisten,” kata Breyer.

Alhasil kandidat itu pun tidak lolos seleksi kerja. Berbohong tentang ibunya yang sudah meninggal Ini terdengar tidak mungkin terjadi. Tapi kenyataannya itu pernah terjadi. Rich Franklin adalah pendiri dan presiden KBC Staffing, agensi kepegawaian dan perekrutan di Bay Area.

Jadi, dia melihat berbagai hal yang terjadi di medsos selama bertahun-tahun. Dia menceritakan suatu waktu ada seorang kandidat pelamar kerja membatalkan jadwal wawancara dengan alasan ibunya meninggal. Perusahaan pun tak masalah dan membuat jadwal wawancara ulang.

Namun, ketika salah satu pekerja di perusahaan mencari tahu informasi tentang kandidat tersebut, perusahaan pun terkejut. Ternyata si pelamar mem-posting fotonya yang sedang makan malam bersama ibunya sehari setelah dia mengabarkan sang ibu meninggal.

Perusahaan pun langsung menghapus namanya dari kandidat pelamar kerja. Jangan berbohong tentang hal-hal yang kurang masuk akal, dan pastikan bagaimana Anda mewakili diri Anda di medsos tidak bertentangan dengan cerita yang Anda ceritakan di aplikasi Anda.

Memasang foto profil dengan lambang swastika Franklin dan timnya bersiap merekrut untuk proyek konstruksi jangka pendek. “Seorang pria telah menyelesaikan wawancara dan siap untuk dipekerjakan. Kami menemukannya di Facebook dan profilnya dikunci.

Itu bukan masalah bagi kami, tetapi kami memutuskan untuk mengklik gambar profilnya. Ada kandidat kami mengenakan jaket biker dengan lambang swastika,” katanya. Padahal, menurut Franklin, kandidat ini memiliki latar belakang dan keterampilan yang tepat.

Namun, perusahaan tidak bisa menerimanya karena lambang swastika yang dipajang di foto profilnya. Meme yang kurang tepat Jika Anda sedang mencari pekerjaan, hendaklah tidak mem-posting meme yang mungkin terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalkan ketika Anda melamar pekerjaan di day care, sebaiknya Anda tidak mem-posting meme dari "Subreddit/Children Falling Over”, yakni meme tentang mengolok-olok anak-anak yang polos dan belum tahu apa-apa.

Meskipun postingan itu mungkin sudah agak lama, tetap akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan day care tersebut. “Saya tidak berpikir itu berbahaya, tapi kami tidak ingin mengambil risiko. Kami tidak ingin ada orang yang mengolok-olok anak-anak di tempat penitipan anak. Jika orang lain melihat ini, seperti salah satu dari orang tua, itu tidak akan terlihat bagus untuk perusahaan,” sebut Franklin.

Marah dan mengutuk tentang olahraga Dalam pencarian kerja yang kompetitif, Anda ingin melakukan apa saja untuk memisahkan diri dari kandidat lain yang memiliki kualifikasi yang sama. Jill Pante, Direktur Pusat Layanan Karier Universitas Delaware Lerner, pernah memimpin komite pencarian yang mencoba membuat keputusan akhir antara dua kandidat yang sangat kuat, yang setara dalam keterampilan, semangat, dan kecocokan keseluruhan untuk kantor.

Salah satu kandidat tidak memiliki banyak postingan di LinkedIn. Namun, akun Facebook-nya penuh dengan kemarahan dan sumpah serapah tentang tim olahraga kesayangannya. Dia kerap mem-posting kemarahan dan mengutuk tim lawan dengan kata-kata kasar. Alhasil, perusahaan pun langsung membatalkan namanya dan memilih kandidat yang satunya lagi.

Pandangan antitesis terhadap nilai-nilai perusahaan Sebagai kandidat pelamar kerja, Anda pasti harus membekali diri dengan berbagai kemampuan akademis. Namun, jangan lupa dengan kemampuan sosial, termasuk menghargai saat perusahaan menjabarkan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di sana.

Menurut Cristian Rennella, pendiri dan CEO elMejorTrato.com, mesin pencari untuk pinjaman dan produk keuangan lainnya di Argentina, Brasil, Meksiko, dan beberapa negara lain, menemukan seseorang dengan keterampilan teknis yang diperlukan adalah sebuah tantangan.

Namun, filosofi atau pandangan kandidat tentang suatu nilai juga ikut diperhatikan. Di sinilah biasanya pihak perusahaan akan menelusuri jejak pemikiran atau pendapat calon pelamar kerja tentang pekerjaannya di medsos. Membuat sketsa yang mengganggu Membuat coret-coretan atau sketsa masih dianggap lumrah sepanjang tidak mengganggu atau mengkhawatirkan.

Namun, jika pelamar kerja membuat sketsa yang mengejek atau membuat komentar menghina orang-orang tertentu, termasuk klien di tempat bekerjanya dahulu, lalu menampilkan pernyataan memalukan, itu bisa membuat kerugian tersendiri. Jika begini, perusahaan akan berpikir bagaimana si kandidat akan berinteraksi dengan rekan kerja perempuan di tempat kerja?

Atau bagaimana kandidat bisa menghargai rekan kerja pria dan juga atasannya nanti? Perusahaan pun tak ingin mengambil risiko seperti ini pada akhirnya. Rencana pesta sepanjang musim panas Hanya karena Anda sudah mendapatkan tes kerja yang cukup serius, tidak berarti Anda dapat mem-posting apa pun yang Anda inginkan. Mencari pekerjaan tidaklah mudah.

Jadi, jangan mempersulit Anda sendiri. Luangkan waktu menyisir akun media sosial Anda seolah-olah Anda adalah manajer perekrutan yang Anda ajak bicara atau bos yang mempekerjakan tim mereka. Berdasarkan apa yang Anda lihat, apakah Anda akan mempekerjakan Anda? Jika jawabannya tidak, tanyakan kepada diri Anda mengapa, dan putuskan apakah posting-an ini akan menguntungkan atau merugikan nama baik Anda.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3138 seconds (0.1#10.140)