Artificial Intelligence Kalibrr Jembatani Perekrut dan Pencari Kerja

Kamis, 07 Maret 2019 - 23:00 WIB
Artificial Intelligence Kalibrr Jembatani Perekrut dan Pencari Kerja
Artificial Intelligence Kalibrr Jembatani Perekrut dan Pencari Kerja
A A A
JAKARTA - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga merambah sektor ketenagakerjaan. Salah satu yang menggunakannya adalah Kalibrr, perusahaan teknologi rekrutmen yang berbasis di AS.

“Merujuk data yang diberikan, sampai awal 2019, Kalibrr telah memiliki lebih dari 700.000 database jobseeker dengan tambahan 50.000 pencari kerja baru setiap bulannya. Selama tahun 2018, Kalibrr mengadakan 25 event yang menargetkan kandidat dan rekruter untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang dapat meningkatkan kualitas diri dan performa rekrutmen mereka,” kata Country Strategy Head Kalibrr, Permata Indwita.

Melalui artificial intelligence Kalibrr, papar dia, maka pencari kerja dan para praktisi rekrutmen akan terbantu. Yakni, membantu keduanya dapat terkoneksi secara maksimal.

Dari segi kandidat, terutama bagi mereka yang baru lulus dari universitas dan belum tahu ingin bekerja di ranah apa, AI membantu mereka mencocokkan latar belakang mereka dengan pekerjaan yang sesuai. Di lain sisi, para rekruter sangat terbantu karena kehadiran personal digital assistant selama 24/7 untuk mencari kandidat terbaik yang sesuai kebutuhan perusahaan.

Hal lain dari kehadiran Kalibrr di dunia perekrutan adalah employer branding yang tidak banyak dilakukan oleh kompetitor lainnya. Aktivitas ini mempermudah perusahaan dalam mengkomunikasikan nilai dan budaya dalam bekerja.

Kalibrr membantu rekruter dalam mencari kandidat yang sesuai dengan menyediakan beberapa paket uji kemampuan kandidat hasil kerja sama dengan Asia Development Bank. “Dengan berbagai kategori penilaian, rekruter dipermudah dalam melakukan screening pertama pada proses perekrutan. Pun demikian dengan pencari kerja, mereka terbantu untuk mendemonstrasikan kemampuan mereka sehingga mampu memperbesar peluang masuk dalam bursa kandidat kerja,” kata permata.

Kategori penilaian terbagi dalam beberapa kategori khusus, seperti tes pemrograman dasar, dan umum seperti penilaian ketelitian dan logika. Dia menyebutkan, lebih dari 6 juta percakapan antara rekruter dengan kandidat kerja telah terjadi melalui platform Kalibrr. Ini memperlihatkan bahwa interaksi aktif dalam proses perekrutan merupakan hal yang sangat krusial.

Adanya fitur end-to-end built-in chat system pada platform Kalibrr memungkinkan rekruter untuk memberikan pesan otomatis yang dapat dipersonalisasikan untuk setiap lowongan pekerjaan. Di lain pihak, fitur ini sangat bermanfaat bagi para pencari kerja untuk terus mendapatkan informasi terbaru mengenai proses perekrutan mereka.

Ekosistem Talenta Digital Indonesia
Menyadari ekosistem digital tidak hanya terbatas pada kandidat IT saja, melainkan sudah merambat ke ranah lain seperti marketing dan lainnya, Kalibrr turut menjalin kerja sama dengan lebih dari 50 Perhimpunan Pelajar Indonesia.

Kalibrr juga membantu menguatkan ekosistem digital dengan merangkul komunitas-komunitas digital seperti komunitas UXID yang beranggotakan profesional UI/UX. Ini salah satu wujud nyata komitmen dalam mendukung pertumbuhan teknologi di Indonesia.

Untuk diketahui, perusahaan kerap mengadakan kompetisi karier tingkat nasional dengan tema yang atraktif dan relevan, seperti perhelatan Kode Indonesia di tahun 2017. Di mana kompetisi ini mampu menarik lebih dari 5.000 tech talent dan tech enthusiast seluruh Nusantara.

Kalibrr turut mengadakan survei tentang salah satu topik terhangat di dunia rekrutmen, yaitu candidate experience (pengalaman kandidat). Hasil penelitian pertama yang dilakukan di Indonesia ini menemukan bahwa tren dalam pasar rekrutmen telah berubah.

Jobseeker sekarang ini ingin diperlakukan layaknya seorang customer,” tutur Andrew Nugraha Patty, Marketing Consultant dan Head of Data Kalibrr Indonesia.

Lewat hasil survei dari 500 pencari kerja milenial yang sedang aktif mencari kerja, rupanya candidate experience mempunyai pengaruh yang kuat terhadap reputasi perusahaan dan profitability perusahaan. “1 dari 3 kandidat yang mendapatkan pengalaman negatif dalam proses screening, menyatakan kecil kemungkinan mereka akan tetap menjadi konsumen perusahaan tersebut,” ujarnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6098 seconds (0.1#10.140)