YouTube Musnahkan 400 Akun dan Puluhan Juta Komentar Soal Eksploitasi Anak
A
A
A
MENLO PARK - YouTube dikabarkan sudah menutup lebih dari 400 akun dan menghapus puluhan juta komentar terkait eksploitasi anak.
Hal tersebut datang dari kekhawatiran dari para creator, pengguna dan pengiklan atas video yang digunakan untuk mengeksploitasi anak-anak.
Hal tersebut dipicu atas sebuah temuan dari seorang pengguna bernama Matt Watson. Dalam termuannya, ia melihat adanya indikasi pelanggaran berat berupa tindakan asusila verbal terharap anak-anak.
Watson akhirnya mempublikasikan termuan tersebut melalui sebuah video yang menunjukan betapa mudahnya pengguna YouTube menemukan video anak-anak yang dipenuhi komentar asusila para pedofilia. Ia menilai bahwa para pedofilian tersebut memiliki jaringan terselubung yang tidak diketahui.
Sejak video temuan Watson viral, perusahaan termasuk Epic Games, Nestlé, dan Disney telah menarik iklan dari platform. Perusahaan lain seperti Grammarly dan Peloton telah meminta YouTube untuk menyelidiki lebih lanjut.
Seteah video itu viral, pihak YouTube pun angkat bicara, mereka mengatakan telah mengambil tindakan dengan segera menghapus akun dan saluran yang dimaksud.
YouTube juga telah melaporkan komentar dan akun kepada penegak hukum, yang memang harus dilakukan sesuai dengan hukum federal.
"Konten apa pun, termasuk komentar, yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan dan kami memiliki kebijakan yang jelas melarang ini di YouTube," kata juru bicara YouTube sebagaimana dikutip The Verge, Sabtu (23/2/2019).
Hal tersebut datang dari kekhawatiran dari para creator, pengguna dan pengiklan atas video yang digunakan untuk mengeksploitasi anak-anak.
Hal tersebut dipicu atas sebuah temuan dari seorang pengguna bernama Matt Watson. Dalam termuannya, ia melihat adanya indikasi pelanggaran berat berupa tindakan asusila verbal terharap anak-anak.
Watson akhirnya mempublikasikan termuan tersebut melalui sebuah video yang menunjukan betapa mudahnya pengguna YouTube menemukan video anak-anak yang dipenuhi komentar asusila para pedofilia. Ia menilai bahwa para pedofilian tersebut memiliki jaringan terselubung yang tidak diketahui.
Sejak video temuan Watson viral, perusahaan termasuk Epic Games, Nestlé, dan Disney telah menarik iklan dari platform. Perusahaan lain seperti Grammarly dan Peloton telah meminta YouTube untuk menyelidiki lebih lanjut.
Seteah video itu viral, pihak YouTube pun angkat bicara, mereka mengatakan telah mengambil tindakan dengan segera menghapus akun dan saluran yang dimaksud.
YouTube juga telah melaporkan komentar dan akun kepada penegak hukum, yang memang harus dilakukan sesuai dengan hukum federal.
"Konten apa pun, termasuk komentar, yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan dan kami memiliki kebijakan yang jelas melarang ini di YouTube," kata juru bicara YouTube sebagaimana dikutip The Verge, Sabtu (23/2/2019).
(wbs)